Penelitian yang dilakukan oleh Coles at al., 2004 menyebutkan bahwa risiko perusahaan corporate risk merupakan cermin dari policy yang diambil
oleh pimpinan perusahaan. Policy yang diambil pimpinan perusahaan bisa mengindikasikan apakah mereka memiliki karakter risk taking atau risk averse.
Semakin tinggi corporate risk maka eksekutif semakin memiliki karakter risk taker, demikian sebaliknya. Terkait dengan karakter eksekutif, peneliti Lewellen
2003 menyebutkan bahwa karakter eksekutif yang risk taker lebih berani membuat keputusan melakukan pembiayaan dari hutang, mereka memiliki
informasi yang lengkap tentang biaya dan manfaat dari hutang tersebut. mengakibatkan resiko yang lebih besar.
2.3 Karakteristik Perusahaan
Menurut penelitian Surbakti 2012 karakteristik perusahaan adalah ciri khas suatu entitas usaha. Karakteristik tersebut bisa dilihat dari jenis usahanya,
ukuran perusahaan, tingkat profitabilitas, tingkat likuiditas, dan keputusan investasi. Ciri khas suatu perusahaan dapat dilihat dari ukuran perusahaannya dan
multinational company. Peneliti Hormati 2009 mendefinisikan ukuran perusahaan sebagai skala atau nilai yang dapat mengklasifikasikan suatu
perusahaan ke dalam kategori besar atau kecil berdasarkan total asset, log size, dan sebagainya. Semakin besar total asset mengindikasikan semakin besar pula
ukuran perusahaan tersebut. Semakin besar ukuran perusahaannya, maka transaksi yang dilakukan
akan semakin kompleks. Jadi hal itu memungkinkan perusahaan untuk
Universitas Sumatera Utara
memanfaatkan celah-celah yang ada untuk melakukan tindakan tax avoidance dari setiap transaksi. Selain itu perusahaan yang beropersi lintas negara memiliki
kecenderungan untuk melakukan tindakan tax avoidance yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan yang beroperasi lintas domestik, karena mereka bisa
melakukan transfer laba ke perusahaan yang berada di lain negara, dimana negara tersebut memungut tarif pajak yang lebih rendah dibandingkan negara lainnya.
Surbakti 2012 melakukan penelitian terkait pengaruh karakteristik perusahaan terhadap penghindaran pajak. Hasilnya menunjukkan bahwa ukuran perusahaan
berpengaruh positif terhadap tingkat penghindaran pajak di suatu perusahaan. Menurut Hasibuan 2009 ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana
dapat diklasifikasikan besar kecil perusahaan menurut berbagai cara, antar lain: total aktiva, log size, penjualan dan kapitalisasi pasar, dan lain-lain. Pada dasarnya
ukuran perusahaan hanya terbagi dalam dua kategori yaitu perusahaan besar dan perusahaan kecil. Perusahaan yang memiliki total aktiva besar menunjukkan
bahwa perusahaan tersebut telah mencapai tahap kedewasaan dimana dalam tahap ini arus kas perusahaan sudah positif dan dianggap memiliki prospek yang baik
dalam jangka waktu yang relatif lama, selain itu juga mencerminkan bahwa perusahaan relatif lebih stabil dan lebih mampu menghasilkan laba dibanding
perusahaan dengan total aset yang kecil Indriani, 2005 dalam Hasibuan, 2009.
2.4 Kepemilikan Keluarga