Koefisien Determinasi R Uji Signifikansi Simultan Uji F

3.5.4 Uji Hipotesis

3.5.4.1 Koefisien Determinasi R

2 Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua atau lebih variabel independen X 1 , X 2 ,…Xn terhadap variabel dependen Y secara serentak. nilai R berkisar antara 0 sampai 1, nilai semakin mendekati 1 berarti hubungan yang terjadi semakin kuat, sebaliknya nilai semakin mendekati 0 maka hubungan yang terjadi semakin lemah. Koefisien korelasi dikatakan rendah jika nilai R dibawah 0,40, dikatakan sedang jika nilai R 0,40 – 0,60, dan dikatakan kuat jika nilai R berada di atas 0,60. Koefisien determinasi R 2 bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai yang mendekati satu berarti variabel- variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen dan sebaliknya jika mendekati nol Ghozali, 2005. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka nilai R 2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen Ghozali, 2005.

3.5.4.2 Uji Signifikansi Simultan Uji F

Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen terhadap dependen secara serempak. Ketentuan-ketentuan dalam uji F adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1 Jika nilai signifikansi F tingkat signifikansi 0,05 maka tidak ada pengaruh sigifikan dari variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. 2 Jika nilai signifikansi F tingkat signifikansi 0,05 maka ada pengaruh signifikan dari variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Ketentuan lain dengan membandingkan F sebagai berikut: 1 Jika F hitung ≤ F tabel maka dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. 2 Jika F hitung F tabel maka dapat dinyatakan bahwa secarasimultan variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen

3.5.4.3 Uji Signifikansi Parsial Uji t

Dokumen yang terkait

Pengaruh Return on Asset, Karakter Eksekutif, dan Dimensi Tata Kelola Perusahaan yang Baik Terhadap Tax Avoidance

1 3 13

PENGARUH RETURN ON ASSET, KARAKTER EKSEKUTIF, DAN DIMENSI TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK Pengaruh Return On Asset, Karakter Eksekutif, Dan Dimensi Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Terhadap Tax Avoidance (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Terdafta

0 7 17

PENGARUH RETURN ON ASSET, KARAKTER EKSEKUTIF, DAN DIMENSI TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK Pengaruh Return On Asset, Karakter Eksekutif, Dan Dimensi Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Terhadap Tax Avoidance (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Terdafta

1 4 16

Pengaruh Karakteristik Eksekutif dan Kepemilikan Keluarga Pada Tax Avoidance Perusahaan.

1 3 40

Pengaruh Karakteristik Eksekutif dan Kepemilikan Keluarga Pada Tax Avoidance Perusahaan.

0 0 40

Pengaruh Karakter Eksekutif, Karakteristik Perusahaan, Kepemilikan Keluarga dan Dimensi Tata Kelola Perusahaan Terhadap Tax avoidance di Bursa Efek Indonesia

0 1 13

Pengaruh Karakter Eksekutif, Karakteristik Perusahaan, Kepemilikan Keluarga dan Dimensi Tata Kelola Perusahaan Terhadap Tax avoidance di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Karakter Eksekutif, Karakteristik Perusahaan, Kepemilikan Keluarga dan Dimensi Tata Kelola Perusahaan Terhadap Tax avoidance di Bursa Efek Indonesia

0 1 24

Pengaruh Karakter Eksekutif, Karakteristik Perusahaan, Kepemilikan Keluarga dan Dimensi Tata Kelola Perusahaan Terhadap Tax avoidance di Bursa Efek Indonesia

0 1 3

Pengaruh Karakter Eksekutif, Karakteristik Perusahaan, Kepemilikan Keluarga dan Dimensi Tata Kelola Perusahaan Terhadap Tax avoidance di Bursa Efek Indonesia

0 1 10