2.7 Kerangka Konseptual
Kerangka pemikiran teoritis yang diajukan untuk penelitian ini berdasarkan pada hasil telaah teoritis seperti yang telah diuraikan di atas. Untuk
lebih memudahkan pemahaman tentang kerangka pemikiran penelitian ini, maka dapat dilihat pada gambar berikut ini :
H
1
H
2
H
3
H
4
H
5
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
2.8 Hipotesis Penelitian
2.8.1 Pengaruh Karakter Eksekutif terhadap Tax avoidance
Penelitian yang dilakukan Maccrimon dan Wehrung 1990 dan Low 2006 menyebutkan bahwa dalam menjalankan tugasnya sebagai pimpinan
perusahaan eksekutif memiliki dua karakter yakni sebagai risk taker dan risk averse. Maccrimon dan Wehrung 1990 menyebutkan eksekutif yang memiliki
karakter risk taker adalah eksekutif yang lebih berani dalam mengambil keputusan Karakter Eksekutif X
1
Dimensi Tata Kelola PerusahaanX
4
Tax avoidance Y
Karakteristik Perusahaan X
2
Kepemilikan Keluarga X
3
Universitas Sumatera Utara
bisnis dan biasanya memiliki dorongan kuat untuk memiliki penghasilan, posisi, kesejahteraan, dan kewenangan yang lebih tinggi. Dengan demikian mereka harus
mampu mendatangkan cash flow yang tinggi pula guna memenuhi tujuan pemilik perusahaan yakni untuk mendapatkan cash flow dari operasi yang dilakukan oleh
perusahaan. Tax avoidance bermanfaat untuk memperbesar tax saving yang
berpotensi mengurangi pembayaran pajak sehingga akan menaikkan cash flow Guire at al., 2011. Oleh karena itu hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Semakin eksekutif bersifat risk takermaka akan semakin tinggi tingkat penghindaran pajak tax avoidance.
H
1
: Karakter Eksekutif berpengaruh terhadap Tax avoidance.
2.8.2 Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Tax avoidance
Menurut Surbakti 2012 ukuran perusahaan berpengaruh secara positif terhadap adanya penghindaran pajak. Gupta dan Newberry 1997 menemukan
bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap tarif pajak efektif, sedangkan penelitian Haryadi 2012 menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak
berpengaruh signifikan terhadap tarif pajak efektif. Surbakti 2012 melakukan penelitian terkait pengaruh karakteristik
perusahaan terhadap penghindaran pajak. Hasilnya menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap tingkat penghindaran pajak di suatu
perusahaan.
H
2
: Karakteristik Perusahaan berpengaruh terhadap Tax avoidance.
Universitas Sumatera Utara
2.8.3 Pengaruh Kepemilikan Keluarga terhadap Tax avoidance
Salah satu definisi kepemilikan keluarga terdapat dalam penelitian Anderson at al. 2003 yang menyebutkan bahwa perusahaan keluarga family
firm adalah setiap perusahaan yang memiliki pemegang saham yang dominan. Sedangkan penelitian Morck et al. 2004 mendefinisikan perusahaan keluarga
meliputi perusahaan yang dijalankan berdasarkan keturunan atau warisan dari orang-orang yang sudah lebih dulu menjalankannya atau oleh keluarga yang
secara terang-terangan mewariskan perusahaannya kepada generasi selanjutnya. Perusahaan yang dikendalikan oleh keluarga, negara, atau institusi keuangan
pengurangan masalah agensinya akan lebih baik dibandingkan dengan perusahaan yang dikendalikan oleh perusahaan publik atau perusahaan tanpa pengendali
utama. Untuk menentukan apakah tindakan penghindaran pajak tax avoidance
pada perusahaan keluarga lebih rendah atau lebih tinggi daripada perusahaan non- keluarga, tergantung dari seberapa besar keuntungan atau kerugian yang
ditanggung pihak keluarga yang menjadi manajemen perusahaan family owners atau pihak manajer dalam perusahaan non-keluarga. Penelitian Chen et al. 2010
yang dilakukan untuk mengetahui apakah perusahaan keluarga lebih agresif dalam tindakan pajakanya daripada perusahaan non-keluaraga, menunjukkan bahwa
pada perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam SP 1500 Index 1996-2000, perusahaan keluarga memiliki tingkat keagresifan pajak yang lebih kecil daripada
perusahaan non-keluarga, family owners lebih rela membayar pajak lebih tinggi,
Universitas Sumatera Utara
daripada harus membayar denda pajak dan menghadapi kemungkinan rusaknya reputasi perusahaan akibat audit dari fiskus pajak.
H
3
: Kepemilikan Keluarga berpengaruh terhadap Tax avoidance.
2.8.4 Pengaruh Dimensi Tata Kelola Perusahaan terhadap Tax avoidance
Beberapa penelitian sebelumnya menemukan peran signifikan dari komite audit dengan keahlian akuntansi atau keuangan terhadap pengambilan
keputusan perusahaan. Bedard dan Paquette 2010, menemukan bahwa komite audit dengan keahlian keuangan akuntansi accounting financial experts
cenderung kurang memberi persetujuan pembelian jasa perpajakan kepada auditor independen, daripada anggota komite audit yang lain, dan jika mereka memberi
persetujuan, mereka menyetujui pembayaran yang lebih rendah. Penyediaan jasa perpajakan oleh auditor independen, berhubungan dengan kecenderungan
penghindaran pajak lebih tinggi McGuire, et al. dalam Robinson et al., 2012. Hal ini mengimplikasikan bahwa komite audit dengan lebih banyak keahlian
keuangan akuntansi, lebih berhati-hati dalam menentukan strategi perpajakan perusahaan.
Bukti bahwa anggota komite audit dengan keahlian akuntansi atau keuangan lebih berhati-hati dalam membuat keputusan juga ditemukan penelitian
sebelumnya. Penelitian Xie, et al. 2003 menemukan bahwa anggota dewan dan komite audit dengan latar belakang perusahaan atau keuangan berhubungan
dengan perusahaan yang memiliki discretionary accrual lebih kecil, yang mengindikasikan manajemen laba yang lebih kecil. Penelitian Krishnan dan
Universitas Sumatera Utara
Visvanathan 2007 menemukan bahwa keahlian akuntansi komite audit berhubungan positif dengan konservatisme akuntansi. Keahlian akuntansi
berkontribusi memberikan pengawasan yang lebih baik oleh komite audit yang akhirnya akan meningkatkan konservatisme. Pernyataan kembali laporan
keuangan mengimplikasikan adanya sistem kontrol internal maupun auditor eksternal yang tidak efektif. Sistem kontrol yang tidak efektif akan membuka
jalan bagi kecurangan fraud yang dilakukan oleh manajer yang oportunis. Penelitian Robinson, et al. 2012 menemukan bahwa latar belakang
keahlian akuntansi komite audit berpengaruh positif terhadap penghindaran pajak yang tidak berisiko. Diketahui bahwa latar belakang keahlian komite audit yang
lain selain akuntansi, ternyata cenderung melakukan penghindaran pajak yang berisiko.
Di Indonesia, penelitian mengenai pengaruh komite audit dilakukan oleh Putri 2011, yang menyelidiki mengenai karakteristik komite audit yang salah
satunya diproksikan dengan keberadaan ahli keuangan financial expertise terhadap manajemen laba. Namun tidak ditemukan hubungan yang signifikan,
yang mungkin disebabkan oleh keterbatasan waktu penelitian. Dari beberapa penelitian sebelumnya tersebut, dapat disimpulkan bahwa
komite audit dengan keahlian akuntansi atau keuangan berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan yang diambil perusahaan, sehingga membantu
mengontrol manajer agar berlaku sesuai kepentingan pemegang saham. Untuk melakukan penghindaran pajak diperlukan keahlian dalam hal akuntansi,
perpajakan, dan peraturan hukum. Anggota komite audit dengan keahlian
Universitas Sumatera Utara
akuntansi atau keuangan lebih mengerti celah dalam peraturan perpajakan dan cara yang menghindari risiko deteksi, sehingga dapat memberikan saran yang
berguna untuk melakukan penghindaran pajak dan menghasilkan keuntungan lebih besar bagi pemegang saham.
H
4
: Dimensi Tata Kelola Perusahaan berpengaruh terhadap Tax avoidance.
2.8.5 Pengaruh 5 Faktor Secara Simultan
Penelitian ini membuktikan bahwa semua variabel independen yaitu karakter eksekutif, karakteristik perusahaan, kepemilikan keluarga dan dimensi
tata kelola perusahaan mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen yaitu penghindaran pajak tax avoidance.
H
5
: Karakter Eksekutif, Karakteristik Perusahaan, Kepemilikan Keluarga dan Dimensi Tata Kelola Perusahaan berpengaruh secara simultan
terhadap Penghindaran Pajak Tax avoidance.
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang