Belanja Daerah Landasan Teori

tertinggi dibandingkandengan penerimaan daerah yang lain, termasuk PAD Pendapatan Asli Daerah. Berkaitan dengan hal itu, strategi alokasi belanja daerah memainkanperanan yang tidak kalah penting guna meningkatkan penerimaan daerah. Dalamupaya untuk meningkatkan kontribusi publik terhadap penerimaan daerah, alokasibelanja modal hendaknya lebih ditingkatkan. Belanja Modal yang dilakukan olehpemerintah daerah diantaranya pembangunan dan perbaikan sektor pendidikan,kesehatan, transportasi, sehingga masyarakat juga menikmati manfaat daripembangunan daerah. Oleh karena itu, anggaran belanja daerah akan tidak logisjika proporsi anggarannya lebih banyak untuk belanja rutin Abimanyu, 2005.Semakin banyak pendapatan yang dihasilkan oleh daerah, baik dari DAU maupunpendapatan asli daerah sendiri, daerah akan mampu memenuhi dan membiayaisemua keperluan yang diharapkan oleh masyarakat.

2.1.3 Belanja Daerah

Belanja daerah adalah semua pengeluaran kas daerah dalam periode tahunbersangkutan yang mengurangi kekayaan pemerintah daerah. Dalam strukturanggaran daerah dengan pendekatan kinerja, pengeluaran daerah dirinci menurutorganisasi, fungsi, kelompok dan jenis belanja.Belanja daerah menurut organisasi adalah suatu kesatuan penggunaanseperti sekretariat daerah, dinas daerah, dan lembaga teknis daerah lainnya.Fungsi belanja misalnya pendidikan, kesehatan dan fungsi-fungsi lainnya. Universitas Sumatera Utara Kelompok belanja misalnya belanja administrasi umum, belanja operasi dan biayapemeliharaan serta belanja investasi. Jenis belanja misalnya belanja pegawai,belanja barang, belanja perjalanan dinas, dan belanja lain-lain.Belanja daerah dibagi menjadi belanja rutin, belanja investasi, pengeluarantransfer dan pengeluaran tidak tersangka. 1. Belanja Rutin Belanja rutin adalah pengeluaran yang manfaatnya hanya untuk satu tahun anggaran dan tidak menambah aset kekayaan bagi daerah, belanja rutin terdiridan: Belanja administrasi umum: a. Belanja Pegawai b. Belanja Barang c. Belanja Perjalanan Dinas d. Belanja Pemeliharaan e. Belanja operasi dan pemeliharaan saran dan prasarana umum 2. Belanja Investasi Belanja investasi adalah pengeluaran yang manfaatnya cenderung melebihisatu tahun anggaran dan akan menambah aset atau kekayaan daerah, danselanjutnya akan menambah anggaran rutin untuk biaya operasional danpemeliharaannya. Belanja investasi terdiri dari: a. Belanja Publik: belanja yang manfaatnya dapat dinikmati secara langsungoleh masyarakat. Belanja publik merupakan belanja modal Universitas Sumatera Utara yang berupainvestasi fisik yang mempunyai nilai ekonomis lebih dan satu tahun danmengakibatkan terjadinya penambahan aset daerah. b. Belanja Aparatur : belanja yang manfaatnya tidak secara langsungdinikmati oleh masyarakat, tetapi dirasakan langsung oleh aparatur.Belanja aparatur diperkirakan akan memberikan manfaat pada periodeberjalan dan periode yang akan datang. 3. Pengeluaran Transfer Pengeluaran transfer adalah pengalihan utang pemerintah daerah dengankriteria: a. Tidak menerima secara langsung imbalan barang dan jasa seperti layakterjadi dalam pembelian dan penjualan. b. Tidak mengharapkan dibayar kembali di masa yang akan datang, sepertiyang diharapkan pada suatu pinjaman. c. Tidak mengharapkan adanya hasil pendapatan, seperti layaknya yangdiharapkan pada kegiatan investasi. Pengeluaran transfer terdiri atas angsuran pinjaman, dana bantuan dan danacadangan. 4. Pengeluaran Tidak Tersangka Pengeluaran tidak tersangka adalah pengeluaran yang disediakan untukpembiayaan: a. Kejadian-kejadian luar biasa seperti bencana alam, kejadian yang dapatmembahayakan daerah. Universitas Sumatera Utara b. Tagihan tahun lain yang belum diselesaikan dan atau yang tidak tersediaanggarannya pada tahun lalu yang bersangkutan. c. Pengembalian penerimaan yang bukan haknya atau penerimaan yangdibebaskan dibatalkan dan atau kelebihan penerimaan.

2.1.4 Pendapatan Asli Daerah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Bagi Hasil (DBH) Dan Bantuan Keuangan Provinsi (BKP) Terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Dengan Belanja Pelayanan Dasar Sebagai Moderating Variabel (Stud

5 68 181

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Belanja Daerah di Provinsi Aceh

1 50 99

The influence of original local government revenues, general allocation funds and special allocation funds to local government expenditures

0 12 99

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten/Kota Provinsi Nusa Tenggara Barat periode Tahun 2009-2012

1 17 161

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DANA ALOKASI KHUSUS DAN DANA BAGI Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Belanja Pegawai (Studi Emipis Terhadap Kabupaten/Kota Di Provinsi J

0 2 18

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DANA ALOKASI KHUSUS DAN DANA BAGI HASILTERHADAP Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Belanja Pegawai (Studi Emipis Terhadap Kabupaten/Kota

0 4 15

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DANA ALOKASI KHUSUS DAN DANA BAGI HASIL TERHADAP Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengaloka

0 3 22

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM DAN DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP ANGGARAN BELANJA Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum Dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Anggaran Belanja Modal Kabupaten Dan Kota Di Jawa Tengah (Tahun 2012)

0 3 12

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM DAN DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP ANGGARAN BELANJA Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum Dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Anggaran Belanja Modal Kabupaten Dan Kota Di Jawa Tengah (Tahun 2012)

0 2 14

DANA ALOKASI UMUM, DANA BAGI HASIL, DANA ALOKASI KHUSUS DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH PROVINSI BALI.

0 0 17