Hasil Uji Multikolinieritas Hasil Uji Heteroskedasitas

Grafik di atas memperlihatkan bahwa titik titik data penelitian tersebar secara merata disepanjang garis diagonal sehingga membentuk garis simetris kiri dan kanan. Hal ini mengindikasikan bahwa data penelitian berdistribusi secara normal.

4.2.2. Hasil Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas yang dilakukan untuk mengetahui apakah data penelitian terbebas dari gejala multikolinieritas memperlihatkan hasil sebagai berikut : Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinieritas Tabel 4.3 memperlihatkan bahwa nilai tolerance ketiga variabel bebas secara berturut turut adalah 0.988, 0.799, 0.744, dan 0.626, keempatya lebih kecil dari 1 dan nilai VIF keempat variabel bebas secara berturut turut adalah 1.012, 1.251, 1.344, dan 1.597 dimana keempatnya lebih kecil dari 10, sehingga memenuhi uji persyaratan multikolineritas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data penelitian tidak mengandung gejala multikolinieritas. 4.2.3. Hasil Uji Autokolerasi Coeffi cients a .988 1.012 .799 1.251 .744 1.344 .626 1.597 X1_PA D X2_DA U X3_DA K X4_DB H Model 1 Tolerance VIF Collinearity Statistic s Dependent Variable: Y_BD a. Universitas Sumatera Utara Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Uji Autokorelasi pada penelitian ini dilakukan menggunakan uji Durbin Watson dengan kriteria ketentuan jika nilai DW berada diantara 1.5 – 2.5, maka data penelitian bebas gejala autorelasi sebagaimana diperlihatkan pada tabel berikut : Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi Model Durbin-Watson 1 1.576a a Predictors: Constant, X4 DBH X3_DAK, X2_DAU, X1_PAD, b Dependent Variable: Y_BD Sumber : Hasil Penelitian, 2016 data diolah Tabel 4.4 diatas memperlihatkan nilai DW adalah sebesar 1.576, berada dalam batas interval kelayakan uji autokorelasi antara 1.5 -2.5, sehingga dapat disimpulkan bahwa data penelitian ini tidak mengandung gejala autokorelasi.

4.2.4. Hasil Uji Heteroskedasitas

Uji Heterokesdasitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini dengan melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi terkait ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedasitas dapat dilakukan ddengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada scatterplot anatar SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual Y prediksi- Y Universitas Sumatera Utara sesungguhnya yag telah distudentized. Tabel 4.5 Hasil Uji Heterokedastisitas Sumber : Hasil Penelitian, 2016 data diolah Tabel 4.5 memperlihatkan bahwa nilai signifikansi variabel independen secara bertutut turut adalah 0.351, 0.003, 0.343, dan 0.104, dimana tiga dari empat variabel bebas memiliki nilai signifikansi lebih besar dari 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data penelitian bebas pada umumnya adalah bebas gejala heterokedastisitas. Hasil yang sama juga dikonfirmasikan dengan grafik scatter plot berikut : Gambar 4.5 Scatterplot Uji Heteroskedasitas Coefficients a 49270.703 132796.3 .371 .711 9646.244 4514.452 .200 2.137 .351 -13859.1 4597.397 -.314 -3.015 .003 -4863.308 5104.590 -.103 -.953 .343 7824.110 2996.873 .307 2.611 .104 Constant X1_PAD X2_DAU X3_DAK X4_DBH Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Dependent Variable: ABS_RES_1 a. Regression Standardized Predicted Value 3 2 1 -1 -2 -3 R eg re ss io n S ta n d ar d iz ed R es id u al 4 2 -2 -4 Scatterplot Dependent Variable: Y_BD Universitas Sumatera Utara Gambar 4.5 diatas menunjukkan bahwa tidak ada pola yang jelas atas penyebaran titik-titik diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y sehingga dapat disimpulkan bahwa data penelitian ini tidak mengandung gejala hetero kedastisitas. 4.3. Hasil Uji Hipotesis

4.3.1. Hasil Uji Determinasi R

Dokumen yang terkait

Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Bagi Hasil (DBH) Dan Bantuan Keuangan Provinsi (BKP) Terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Dengan Belanja Pelayanan Dasar Sebagai Moderating Variabel (Stud

5 68 181

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Belanja Daerah di Provinsi Aceh

1 50 99

The influence of original local government revenues, general allocation funds and special allocation funds to local government expenditures

0 12 99

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten/Kota Provinsi Nusa Tenggara Barat periode Tahun 2009-2012

1 17 161

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DANA ALOKASI KHUSUS DAN DANA BAGI Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Belanja Pegawai (Studi Emipis Terhadap Kabupaten/Kota Di Provinsi J

0 2 18

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DANA ALOKASI KHUSUS DAN DANA BAGI HASILTERHADAP Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Belanja Pegawai (Studi Emipis Terhadap Kabupaten/Kota

0 4 15

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DANA ALOKASI KHUSUS DAN DANA BAGI HASIL TERHADAP Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengaloka

0 3 22

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM DAN DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP ANGGARAN BELANJA Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum Dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Anggaran Belanja Modal Kabupaten Dan Kota Di Jawa Tengah (Tahun 2012)

0 3 12

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM DAN DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP ANGGARAN BELANJA Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum Dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Anggaran Belanja Modal Kabupaten Dan Kota Di Jawa Tengah (Tahun 2012)

0 2 14

DANA ALOKASI UMUM, DANA BAGI HASIL, DANA ALOKASI KHUSUS DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH PROVINSI BALI.

0 0 17