Alkohol Jenis kelamin Perempuan menopause

Terdapat 2 hubungan DM dengan PJK, yaitu : 30 1. Disfungsi endotel pada DM Hiperglikemi dapat meningkatkan akumulasi sorbitol melalui aldose reductase, kofaktor NADPH akan menurun dengan meningkatnya jalur poliol yang akan mengganggu siklus redoks glutation sehingga akan kehilangan proteksi terhadap radikal bebas. Radikal bebas akan merusak endotel dan menetralisir kerja NO. 2. Mempengaruhi metabolisme lipoprotein Poses glikosilasi akan meningkatkan lipoprotein yang terglikolisasi sehingga lebih toksik terhadap endotel. Proses oksidasi akan meningkatkan lipoprotein-oksidasi. Peningkatan lipoprotein peroksida, baik itu LDL maupun HDL akan memudahkan rusaknya sel dan terjadinya aterosklerosis. Lipid peroksida yang tinggi cenderung menghasilkan beberapa aldehid malondialdehid yang memiliki daya merusak yang tinggi terhadap sel-sel tubuh. Karbamilasi dari residu apoprotein LDL akan berakitbat katabolisme LDL terhambat. Pada pasien DM tipe 2 yang paling sering terjadi adalah hipertrigliseridemia dan penurunan kadar kolesterol HDL. 2.4.4.2. Faktor risiko minor 2.4.4.2.1. Obesitas Berdasarkan penelitian sebelumnya dengan analisis multivariat menunjukkan bahwa seseorang dengan obesitas memiliki faktor risiko 2,2 kali lebih besar dibandingkan dengan seseorang yang tidak obesitas dan memiliki hubungan yang bermakna antara obesitas dengan terjadinya PJK dengan nilai p sebesar 0,048. 14

2.4.4.2.2. Alkohol

Berdasarkan statistik dari 17 negara melaporkan bahwa konsumsi wine menunjukkan adanya hubungan dengan kematian akibat PJK dan konsumsi lemak secara signifikan dengan p0,001. Namun sebuah penelitian dari 51.000 orang yang mengonsumsi alkohol dalam ukuran menengah 30-50 grhari mengurangi risiko untuk terjadinya PJK 95CI, risiko relatif 0,35-0,79. Hal tersebut Universitas Sumatera Utara dikarenakan alkohol dalam dosis rendah akan meningkatkan trombolisis endogen, mengurangi adhesi platelet dan meningkatkan kadar HDL dalam sirkulasi, namun tidak semua literatur mendukung konsep ini dan masih kontroversial. 31

2.4.4.2.3. Jenis kelamin

Laki-laki memiliki risiko lebih tinggi daripada perempuan. Walaupun setelah menopause, tingkat kematian perempuan akibat penyakit jantung meningkat, tapi tetap tidak sebanyak tingkat kematian laki-laki akibat penyakit jantung American Heart Association, 2013. Morbiditas penyakit jantung koroner pada laki-laki 2 kali lebih besar dibandingkan dengan wanita dan kondisi ini terjadi hampir 10 tahun lebih dini pada laki-laki dibandingkan dengan perempuan. 25 Gejala PJK pada wanita bisa atipikal, kesulitan dalam interpretasi pemeriksaan standar misalnya; tes latihan threadmill menyebabkan perempuan lebih jarang diperiksa dibandingkan dengan laki-laki. Selain itu manfaat prosedur revaskularisasi lebih menguntungkan pada laki-laki dibandingkan dengan perempuan dan berhubungan dengan tingkat komplikasi perioperatif yang lebih tinggi pada perempuan. 22

2.4.4.2.4. Perempuan menopause

Meskipun diketahui bahwa insidensi dan prevalensi PJK lebih tinggi pada wanita postmenopause dibandingkan dengan premenopause, namun hubungannya dengan kadar estrogen masih kontroversial. Perubahan metabolik menjelang menopause telah dipelajari secara longitudinal dengan sindroma metabolik. Angka kematian tidak meningkat pada saat atau setelah menopause. Namun, peningkatan kematian terjadi pada wanita yang mengalami menopause lebih cepat dan percepatan menopause tersebut dikaitkan dengan perihal merokok. 32 Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa wanita yang menopause lebih awal akan berisiko untuk terkena penyakit kardiovaskular sebesar 0,98 kali dibandingkan dengan yag belum menopause 95 CI 0-968-0-996. Sebagai contoh, wanita yang menopause nya pada umur 45 tahun akan berisiko 0,98 kali dibandingkan wanita yang menopause ada umur 44 tahun. 33 Universitas Sumatera Utara Wanita premenopause terlihat dilindungi dari morbiditas penyakit kardiovaskuler dan kematian dibandingkan dengan pria pada umur yang sama atau wanita postmenopause. Hilangnya fungsi ovarium dan berkurangnya estrogen endogen diduga mencetuskan penyakit kardiovaskular dan kematian setelah menopause. Jika estrogen endogen melindungi wanita dari penyakit jantung, maka wanita yang mengalami menopause lebih awal akan meningkatkan risiko, karena rendahnya kadar estrogen. 33

2.4.5. Diagnosis penyakit jantung koroner

Diagnosis untuk penyakit PJK dapat ditegakkan dengan pemeriksaan berikut: 14 1. Elektrokardiografi EKG 2. Ekokardiografi 3. Angiografi Koroner 4. Sinar-X 5. Magnetic Resonance Imaging MRI 6. Computerized Tomography CT Scan 7. Tes Darah 8. Tes Radionuklida

2.5. Kateterisasi Jantung

Kemampuan untuk memvisualisasikan secara langsung arteri koroner merupakan kemajuan sejarah kedokteran yang modern dan mengarahkan langsung kepada pengembangan angioplasti transluminal pertama kali dilakukan oleh Charles Dotter pada tahun 1964, Coronary Artery Bypass Graft CABG pertama kali dilakukan oleh Rene Favaloro pada 1967, Percutaneous Transluminal Peripheral Angioplasty pertama kali dilakukan oleh Andreas Gruentzig tahun 1974, dan Percutaneous Transluminal Coronary Angioplasty PTCA pertama kali dilakukan oleh Andreas Gruentzig pada tahun 1977. Dengan prevalensi tinggi PJK di negara industri dan kemajuan dalam Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Karakteristik Hipertensi pada Pasien Penyakit Jantung Koroner yang Dirawat Inap di RSUP Haji Adam Malik dari September Hingga November 2014

6 76 84

Profil Pasien Penyakit Jantung Bawaan Pada Anak Di Rsup Haji Adam Malik Tahun 2012-2013

2 53 61

Prevalensi Penyakit Jantung Hipertensi Pada Pasien Gagal Jantung Kongestif Yang Dirawat Di Unit Rawat Kardiovaskular RSUP H.Adam Malik Pada Tahun 2011

0 85 63

Prevalensi Hiperkolesterolemia pada Pasien dengan Penyakit Jantung Koroner di RSUP H. Adam Malik Tahun 2009 - 2010

0 47 83

Prevalensi Faktor Risiko Mayor dan Minor pada Pasien Penyakit Jantung Koroner dengan Tindakan Kateterisasi di RSUP H. Adam Malik Medan Periode Januari sampai dengan Juni 2015

0 0 13

Prevalensi Faktor Risiko Mayor dan Minor pada Pasien Penyakit Jantung Koroner dengan Tindakan Kateterisasi di RSUP H. Adam Malik Medan Periode Januari sampai dengan Juni 2015

0 0 2

Prevalensi Faktor Risiko Mayor dan Minor pada Pasien Penyakit Jantung Koroner dengan Tindakan Kateterisasi di RSUP H. Adam Malik Medan Periode Januari sampai dengan Juni 2015

0 0 5

Prevalensi Faktor Risiko Mayor dan Minor pada Pasien Penyakit Jantung Koroner dengan Tindakan Kateterisasi di RSUP H. Adam Malik Medan Periode Januari sampai dengan Juni 2015

0 0 18

Prevalensi Faktor Risiko Mayor dan Minor pada Pasien Penyakit Jantung Koroner dengan Tindakan Kateterisasi di RSUP H. Adam Malik Medan Periode Januari sampai dengan Juni 2015

0 0 3

Prevalensi Faktor Risiko Mayor dan Minor pada Pasien Penyakit Jantung Koroner dengan Tindakan Kateterisasi di RSUP H. Adam Malik Medan Periode Januari sampai dengan Juni 2015

0 0 29