besar darah kembali ke atrium kanan melalui sinus koronarius dan vena jantung anterior. Vena koronaria besar dan kecil secara berturut-turut terletak paralel
terhadap arteri koronaria kiri dan kanan, dan berakhir di dalam sinus. Banyak pembuluh kecil lainnya yang langsung beakhir di dalam ruang jantung, termasuk
vena thebesian dan pembuluh arteri sinusoidal.
14
2.2. Fisiologi Jantung
Semua jaringan tubuh bergantung pada aliran darah yang disalurkan dari kontraksi dan denyut jantung. Jantung memompa darah agar darah bisa melintasi
pembuluh darah untuk disampaikan dalam jumlah yang cukup. Fungsi jantung untuk menjalankan sirkulasi dan transportasi di dalam tubuh. Pada dasarnya
terdapat 3 komponen dasar dalam sirkulasi, yaitu:
15
1. Fungsi jantung sebagai pompa yang melakukan tekanan terhadap darah agar menimbulkan perbedaan tekanan yang diperlukan agar darah dapat mengalir
ke jaringan tubuh, 2. Darah berfungsi untuk menjadi media dalam transportasi bahan-bahan yang
akan disalurkan dimana bahan-bahan tersebut dilarutkan, diendapkan, 3. Pembuluh darah berfungsi sebagai saluran untuk mengarahkan serta
mendistribusikan darah dari jantung ke seluruh bagian tubuh hingga kemudian mengembalikannya kembali ke jantung.
Pada keadaan normal, jumlah darah yang dapat dipompa oleh jantung sesuai dengan jumlah darah yang masuk kembali ke jantung, sebesar 5 liter per menitnya
dan dapat meningkat pada olahraga yang berat sampai dengan 25-35 liter per menit.
16
2.3. Histologi Pembuluh Darah
Pembuluh darah yang lebih besar umumnya terdiri dari 3 lapis. Lapisan dalam yang tipis disebut tunika intima, terdiri dari selapis monolayer sel endotel
endotelium yang disokong oleh jaringan ikat. Sel-sel endotel yang melapisi lumen vascular dirapatkan oleh suatu tight junction, yang membatasi difusi
molekul besar melewati endothelium. Sel-sel endotel mempunyai peran penting
Universitas Sumatera Utara
dalam mengendalikan permeabilitas vaskular, vasokonstriksi, angiogenesis, dan regulasi hemostatis. Tunika intima relatif lebih tebal pada arteri yang lebih besar,
dan mengandung beberapa sel otot polos dalam arteri yang lebih besar, dan mengandung beberapa sel otot polos dalam arteri dan vena yang berukuran besar
dan sedang.
17
Lapisan tengah yang tebal disebut tunika media, dipisahkan dari tunika intima oleh suatu selubung berperforasi yaitu lamina elastika interna, yang sebagian
besar tersusun atas jaringan ikat elastin. Lapisan media ini meengandung sel otot polos yang tertanam dalam matriks ekstraseluler yang terutama tersusun atas
kolagen, elastin, dan proteoglikan. Sel-sel tersebut berbentuk seperti silinder yang memanjang dan ireguler dengan ujung tumpul dan memiliki panjang 15-100 µm.
Dalam sistem arterial, sel-sel ini tersusun secara sirkuler, sehingga lumen pembuluh darah menyempit ketika sel-sel berkontraksi. Masing-masing sel cukup
panjang untuk melapisi sekeliling arteriol yang kecil beberapa kali. Lamina elastika eksterna memisahkan antara tunika media dengan tunika adventisia.
Lapisan ini mengandung jaringan kolagen yang menyokong fibroblast dan saraf. Pada arteri dan vena besar, adventisia mengandung vasa vasorum, yaitu pembuluh
darah kecil yang menembus juga ke bagian luar tunika media dan menyuplai dinding pembuluh darah dengan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan.
17
2.4. Penyakit Jantung Koroner 2.4.1. Definisi penyakit jantung koroner