Penggunaan angiografi koroner Skor Pembuluh Darah Koroner

jantung sering terjadi kontraksi ventrikel prematur, dan tanda-tanda iskemik pada tes stress. 8. Pasien yang diduga dengan spasme koroner atau penyebab lain dari iskemik miokard non aterosklerosis misalnya: anomali arteri koroner, penyakit kawasaki.

2.5.3. Penggunaan angiografi koroner

The American Heart Association and American College of Cardiology mempublikasikan pedoman indikasi untuk angiografi koroner. Penggunaan peringkat angiografi koroner dalam kondisi yang spesifik tabel 2.5.3 dengan bobot bukti : 34 1. Mendukung indikasi kelas I dan IIa, 2. Membantah indikasi kelas III, atau 3. Tidak mendukung atau menyanggah adanya indikasi kelas IIb. Karena ada risiko yang terkait dengan angiografi koroner, pasien dengan indikasi kelas II biasanya jarang menjalani prosedur tersebut. Rujukan untuk angiografi dengan indikasi kelas II adalah keputusan yang melibatkan keinginan dari dokter yang merujuk dan pasien. Banyak pasien dengan indikasi kelas IIa dirujuk untuk angiografi, dan kurang umum untuk pasien dengan indikasi kelas IIb untuk menjalani angiografi koroner. Meskipun pedoman dan perbedaan terdapat pada pola praktek para dokter di kalangan individu, wilayah geografis di AS, dan negara yang berbeda, akan tetapi di beberapa daerah, angiografi koroner dianggap standar perawatan untuk kondisi tertentu, sedangkan pendekatan non- invasif lebih disukai di tempat lain. 34 Universitas Sumatera Utara Tabel 2.2. The American Heart Association and American College of Cardiology 34 Kelas Definisi I Terbukti danatau ada kesepakatan umum bahwa angiografi koroner berguna dan efektif IIa Ada bukti yang bertentangan dan atau perbedaan pendapat tentang manfaat khasiat untuk melakukan angiografi koroner, tetapi berat bukti pendapat mendukung pada kegunaan khasiat IIb Ada bukti yang bertentangan danatau perbedaan pendapat tentang manfaat khasiat melakukan angiografi koroner, sehingga kurang mentapnya kegunaankhasiat dari angiografi koroner meskipun dengan adanya bukti pendapat III Ada bukti atau kesepakatan umum bahwa prosedur ini tidak berguna tidak efektif, dan dalam beberapa kasus mungkin akan berbahaya.

2.5.4. Skor Pembuluh Darah Koroner

Penyakit arteri koroner yang signifikan diartikan sebagai penyempitan lumen proksimal 70 baik di arteri desendens anterior kiri, arteri sirkumfleksa, atau arteri koroner kanan atau cabang utama kiri. Pasien kemudian diklasifikasikan sebagai memiliki One, two, or three vessel disease. One vessel disease yaitu luas penyempitan pada 1 pembuluh epikardial utama ≥ 50 atau ≥ 70, two vessel disease yaitu luas penyempitan pada 2 pembuluh epikardial utama ≥ 50 atau tiap pembuluh ≥ 70, sedangkan three vessel disease luas penyempitan pada 3 pembuluh epikardial utama ≥ 50 atau tiap pembuluh ≥ 70 . 36 Vessel score adalah analisis visual perkiraan terbaik. Vessel score melaporkan seberapa besar pengurangan diameter lumen 0 normal, 10 minor irregular, 25 lesi 14, 35 lesi 13, 50 lesi 12, 75 lesi 34, 90 high-grade, 95 subtotal, 100 oklusi total. Terdapat lesi 75 dalam arteri epikardial Universitas Sumatera Utara besar atau cabang utamanya maka berarti penyakit yang signifikan, sehingga lesi koroner tersebut dinilai dengan one vessel, two vessel, three vessel disease. 36 Universitas Sumatera Utara 1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dokumen yang terkait

Karakteristik Hipertensi pada Pasien Penyakit Jantung Koroner yang Dirawat Inap di RSUP Haji Adam Malik dari September Hingga November 2014

6 76 84

Profil Pasien Penyakit Jantung Bawaan Pada Anak Di Rsup Haji Adam Malik Tahun 2012-2013

2 53 61

Prevalensi Penyakit Jantung Hipertensi Pada Pasien Gagal Jantung Kongestif Yang Dirawat Di Unit Rawat Kardiovaskular RSUP H.Adam Malik Pada Tahun 2011

0 85 63

Prevalensi Hiperkolesterolemia pada Pasien dengan Penyakit Jantung Koroner di RSUP H. Adam Malik Tahun 2009 - 2010

0 47 83

Prevalensi Faktor Risiko Mayor dan Minor pada Pasien Penyakit Jantung Koroner dengan Tindakan Kateterisasi di RSUP H. Adam Malik Medan Periode Januari sampai dengan Juni 2015

0 0 13

Prevalensi Faktor Risiko Mayor dan Minor pada Pasien Penyakit Jantung Koroner dengan Tindakan Kateterisasi di RSUP H. Adam Malik Medan Periode Januari sampai dengan Juni 2015

0 0 2

Prevalensi Faktor Risiko Mayor dan Minor pada Pasien Penyakit Jantung Koroner dengan Tindakan Kateterisasi di RSUP H. Adam Malik Medan Periode Januari sampai dengan Juni 2015

0 0 5

Prevalensi Faktor Risiko Mayor dan Minor pada Pasien Penyakit Jantung Koroner dengan Tindakan Kateterisasi di RSUP H. Adam Malik Medan Periode Januari sampai dengan Juni 2015

0 0 18

Prevalensi Faktor Risiko Mayor dan Minor pada Pasien Penyakit Jantung Koroner dengan Tindakan Kateterisasi di RSUP H. Adam Malik Medan Periode Januari sampai dengan Juni 2015

0 0 3

Prevalensi Faktor Risiko Mayor dan Minor pada Pasien Penyakit Jantung Koroner dengan Tindakan Kateterisasi di RSUP H. Adam Malik Medan Periode Januari sampai dengan Juni 2015

0 0 29