32
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1.
Hasil Penelitian
Pengambilan sampel dan penelitian dilaksanakan selama dua bulan yaitu mulai bulan September hingga Oktober 2016. Pertama dilakukan di bagian
kateterisasi jantung yang terdapat di gedung pusat jantung terpadu di RSUP H. Adam Malik Medan. Terdapat 329 orang yang dilakukan tindakan angiografi
koroner pada bulan Januari sampai dengan Juni 2015. Dari 329 orang yang dilakukan tindakan angiografi koroner, didapatkan 242 orang yang memiliki hasil
penyempitan pembuluh darah jantung yang signifikan dan didiagnosis coronary artery disease. Setelah itu penelitian dilanjutkan di bagian rekam medik RSUP
Haji Adam Malik Medan. Terdapat 242 buah rekam medik pasien dengan PJK yang memenuhi kriteria untuk dimasukkan sebagai sampel. Berdasarkan hasil
pengumpulan dan analisis data rekam medik, maka dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai berikut.
5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di RSUP H. Adam Malik yang beralamat di Jalan Bunga Lau no. 17 Medan Kelurahan Kemenangan, Kecamatan Medan Tuntungan.
RSUP H. Adam Malik merupakan Rumah Sakit kelas A sesuai dengan SK Menkes No.335MenkesSKVIII1990. Di samping itu, RSUP H. Adam Malik
adalah Rumah Sakit Rujukan untuk wilayah pembangunan A yang meliputi Propinsi Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat, dan Riau. RSUP H. Adam Malik
juga ditetapkan sebagai Rumah Sakit Pendidikan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.502MenkesIX1991 tanggal 6 September 1991 dan secara
resmi pusat pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dipindahkan ke RSUP H. Adam Malik pada tanggal 11 Januari 1993.
Universitas Sumatera Utara
5.1.2. Prevalensi pasien PJK yang dikateterisasi jantung
Berdasarkan beratnya lesi pembuluh darah, maka diperoleh hasil bahwa pasien PJK yang terbanyak adalah yang memiliki three vessels disease yaitu sebanyak
123 pasien 50,8, kemudian diikuti oleh yang memiliki two vessels disease sebanyak 67 pasien 27,7, dan diikuti oleh yang memilki one vessel disease
sebanyak 52 pasien 21,5. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.1.
Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Pasien PJK yang Dikateterisasi Jantung Berdasarkan Skor Pembuluh Darah.
No. Derajat Beratnya
Sumbatan Pembuluh Darah
Frekuensi Persentase
1 CAD 1 VD
52 21,5
2 CAD 2 VD
67 27,7
3 CAD 3 VD
123 50,8
Total 242
100,0
5.1.3. Prevalensi faktor risiko mayor pada pasien PJK 5.1.3.1. Deskripsi karakteristik pasien
Berdasarkan karakteristik pasien dapat diketahui prevalensi faktor risiko mayor pada pasien PJK berdasarkan riwayat merokok dari 242 pasien PJK yang
terbanyak adalah yang memiliki riwayat merokok yaitu sebanyak 143 pasien 59,1, kemudian diikuti oleh yang tidak memiliki riwayat merokok sebanyak
99 pasien 40,9. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.2. Berdasarkan riwayat hipertensi, dari 242 pasien PJK yang terbanyak adalah
yang memiliki riwayat hipertensi yaitu sebanyak 149 pasien 61,6 dan kemudian diikuti oleh yang tidak memiliki riwayat hipertensi sebanyak 93 pasien
38,4. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.2. Berdasarkan hiperlipidemia, dari 242 pasien PJK yang terbanyak adalah
pasien yang memiliki kadar kolesterol total dalam darah 200 mgdl yaitu
Universitas Sumatera Utara
sebanyak 118 pasien 48,8 dan kemudian diikuti oleh yang memiliki kadar kolesterol total dalam darah 200-239 mgdl yaitu sebanyak 66 pasien 27,3 dan
selanjutnya diikuti oleh yang memiliki kadar kolesterol total dalam darah
≥ 240
mgdl yaitu sebanyak 58 pasien 24,0. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.2. Berdasarkan riwayat keluarga, dari 242 pasien PJK yang terbanyak adalah
yang memiliki riwayat keluarga yaitu sebanyak 136 pasien 56,2, kemudian diikuti oleh yang tidak memiliki riwayat keluarga yaitu sebanyak 106 pasien
43,8. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.2. Berdasarkan usia sesuai dengan Riskesdas dari 242 pasien PJK yang
terbanyak adalah yang memiliki usia 55-64 tahun yaitu sebanyak 93 pasien 38,4, kemudian diikuti oleh pasien yang memiliki usia 45-54 tahun yaitu
sebanyak 81 pasien 33,5, kemudian diikuti oleh pasien yang memiliki usia 65- 74 tahun yaitu sebanyak 41 pasien 16,9, kemudian diikuti oleh pasien yang
memiliki usia 45 tahun yaitu sebanyak 19 pasien 7,9, dan kemudian diikuti oleh pasien yang memiliki usia
≥ 75 tahun yaitu sebanyak 8 pasien 3,3. Hal ini
dapat dilihat pada tabel 5.2. Berdasarkan riwayat penyakit DM, dari 242 pasien PJK yang terbanyak adalah
yang memiliki riwayat diabetes mellitus yaitu sebanyak 123 pasien 50,8, kemudian diikuti oleh yang tidak memiliki riwayat diabetes mellitus yaitu
sebanyak 119 pasien 49,2. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.2.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Pasien PJK Berdasarkan Faktor Risiko Mayor
No Karakteristik Pasien
Frekuensi Persentase
Riwayat Merokok
1 Merokok
143 59,1
2 Tidak Merokok
99 40,9
Riwayat Hipertensi
1 Hipertensi
149 61,6
2 Non-Hipertensi
93 38,4
Hiperlipidemia
1 200 mgdl
118 48,8
2 200-239 mgdl
66 27,3
3
≥ 240 mgdl
58 24,0
Riwayat Keluarga
1 Ada
136 56,2
2 Tidak Ada
106 43,8
Usia
1 45 tahun
19 7,9
2 45-54 tahun
81 33,5
3 55-64 tahun
93 38,4
4 65-74 tahun
41 16,9
5
≥ 75 tahun
8 3,3
Riwayat DM
1 Diabetes Mellitus
123 50,8
2 Non-Diabetes Mellitus
119 49,2
Universitas Sumatera Utara
5.1.4. Prevalensi faktor risiko minor pada pasien PJK 5.1.4.1. Deskripsi karakteristik pasien