43
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian prevalensi faktor risiko mayor dan minor pada pasien PJK dengan tindakan kateterisasi di RSUP H. Adam Malik Medan periode
Januari sampai dengan Juni 2015 diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Jumlah pasien yang dilakukan tindakan angiografi koroner pada bulan
Januari sampai dengan Juni 2015 sebanyak 329 orang, kemudian yang terdiagnosis CAD sebanyak 242 orang. Maka, jumlah sampel yang
memenuhi kriteria sebanyak 242 orang. 2. Prevalensi pasien PJK yang dilakukan kateterisasi yang terbanyak adalah
yang memiliki hasil CAD 3 VD yaitu sebanyak 123 orang 50,8. 3. Prevalensi faktor risiko mayor untuk terjadinya PJK yang terbanyak pada
pasien hipertensi yaitu 149 orang 61,6. 4. Prevalensi faktor risiko minor untuk terjadinya PJK yang terbanyak pada
pasien dengan jenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 213 orang 88,0 dan sampel wanita yang terbukti PJK seluruhnya telah mengalami
menopause yaitu sebanyak 29 orang 100.
6.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang disampaikan adalah: 1. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi data dasar sebagai acuan
untuk penelitian-penelitian berikutnya terutama yang berkaitan dengan faktor risiko PJK.
2. Diharapkan kepada petugas kesehatan dapat melakukan pencegahan secara dini dengan melakukan penyuluhan di masyarakat umum yang
berhubungan dengan faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya PJK dan menyarankan masyarakat untuk melakukan pemeriksaan
Universitas Sumatera Utara
kesehatan secara berkala dan menjaga pola hidupnya melalui penyuluhan tersebut.
3. Diharapkan penelitian selanjutnya untuk mencari hubungan antara faktor risiko mayor dan minor dengan derajat beratnya sumbatan pembuluh darah
pada pasien PJK dan menggunakan jumlah sampel yang lebih banyak.
Universitas Sumatera Utara
6
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Anatomi Jantung
Jantung adalah organ muskular yang berongga dengan bentuk menyerupai piramid dan terletak di dalam pericardium di mediastinum. Basis jantung
dihubungkan dengan pembuluh-pembuluh darah besar, meskipun demikian tetap terletak di dalam pericardium.
11
Jantung merupakan organ yang memompa darah ke seluruh jaringan tubuh melalui pembuluh darah. Sistem kardiovaskular terdiri
dari darah, jantung, pembuluh darah. Darah yang mencapai sel-sel tubuh dengan melakukan pertukaran zat dengan sel-sel tersebut harus dipompa secara terus-
menerus oleh jantung melalui pembuluh darah. Sisi kanan dari jantung, memompa darah melewati paru-paru, memungkinkan darah untuk melakukan pertukaran
antara oksigen dan karbondioksida. Ukuran jantung relatif kecil, pada umumnya memiliki ukuran yang sama, tetapi memiliki bentuk yang berbeda seperti kepalan
tangan setiap orang. Dengan panjang 12 cm, lebar 9 cm, tebal 6 cm, dan berat 250 gr pada wanita dewasa dan 300 gr pada pria dewasa.
12
Gambar 2.1. Anatomi Jantung
12
Universitas Sumatera Utara
Jantung dibagi menjadi 4 ruang, yaitu: atrium kanan, atrium kiri, ventrikel kanan, dan ventrikel kiri. Atrium kanan terletak anterior terhadap atrium kir dan
ventriculus kanan anterior terhadap ventriculus kiri. Dinding jantung terdiri dari tiga lapisan, yaitu:
11
a. Paling luar, lapisan visceralis perikardium serosum epicardium, b. Di tengah, lapisan tebal otot jantung miocardium,
c. Paling dalam, lapisan tipis endocardium.
2.1.1. Sirkulasi koroner
Meskipun jantung memompa darah ke seluruh tubuh, tetapi jantung tidak menerima nutrisi dari darah yang dipompanya. Nutrisi tersebut tidak cukup cepat
berdifusi dari darah yang berada di dalam bilik jantung untuk memberi nutrisi seluruh lapisan sel yang membentuk dinding jantung. Maka dari itu, miokardium
memiliki jaringan pembuluh darah tersendiri, yaitu sirkulasi koroner.
12
Jantung mendapatkan perdarahan melalui arteri koronaria kanan dan kiri. Arteri koronaria kiri biasanya lebih besar dibandingkan dengan arteri koronaria
kanan. Arteri ini berasal dari sinus aorta posterior kiri dan aorta ascendens dan berjalan ke depan di antara truncus pulmonalis dan auricular sinistra. Kemudian
arteri ini berjalan di sulcus atrioventrikularis dan bercabang dua menjadi arteri koronaria left anterior descending LAD dan arteri sirkumfleksa. LAD berjalan
di bagian anterior dari sulcus interventricularis ke arah apex. Kemudian bercabang untuk memperdarahi dua pertiga
anterior dari
septum interventricularis dan bagian apex dari otot papillaris anterior. Cabang
diagonalnya memperdarahi permukaan anterior dari ventrikel kiri. Arteri sirkumfleksa berlanjut di dalam sulcus atrioventricularis dan berjalan melalui
pinggir kiri dari jantung dan mencapai ke permukaan posterior. Kemudian bercabang marginal untuk memperdarahi dinding lateral dan posterior dari
ventrikel kiri.
13
Terdapat anastomosis antara cabang marginal kanan dan kiri, serta arteri descendens anterior dan posterior, meskipun anastomosis ini tidak cukup untuk
mempertahankan perfusi jika salah satu sisi sirkulasi koroner tersumbat. Sebagian
Universitas Sumatera Utara
besar darah kembali ke atrium kanan melalui sinus koronarius dan vena jantung anterior. Vena koronaria besar dan kecil secara berturut-turut terletak paralel
terhadap arteri koronaria kiri dan kanan, dan berakhir di dalam sinus. Banyak pembuluh kecil lainnya yang langsung beakhir di dalam ruang jantung, termasuk
vena thebesian dan pembuluh arteri sinusoidal.
14
2.2. Fisiologi Jantung
Semua jaringan tubuh bergantung pada aliran darah yang disalurkan dari kontraksi dan denyut jantung. Jantung memompa darah agar darah bisa melintasi
pembuluh darah untuk disampaikan dalam jumlah yang cukup. Fungsi jantung untuk menjalankan sirkulasi dan transportasi di dalam tubuh. Pada dasarnya
terdapat 3 komponen dasar dalam sirkulasi, yaitu:
15
1. Fungsi jantung sebagai pompa yang melakukan tekanan terhadap darah agar menimbulkan perbedaan tekanan yang diperlukan agar darah dapat mengalir
ke jaringan tubuh, 2. Darah berfungsi untuk menjadi media dalam transportasi bahan-bahan yang
akan disalurkan dimana bahan-bahan tersebut dilarutkan, diendapkan, 3. Pembuluh darah berfungsi sebagai saluran untuk mengarahkan serta
mendistribusikan darah dari jantung ke seluruh bagian tubuh hingga kemudian mengembalikannya kembali ke jantung.
Pada keadaan normal, jumlah darah yang dapat dipompa oleh jantung sesuai dengan jumlah darah yang masuk kembali ke jantung, sebesar 5 liter per menitnya
dan dapat meningkat pada olahraga yang berat sampai dengan 25-35 liter per menit.
16
2.3. Histologi Pembuluh Darah