Klasifikasi penyakit jantung koroner Etiologi penyakit jantung koroner

Pada saat jantung harus lebih keras bekerja, terjadi ketidakseimbangan antara kebutuhan oksigen dengan asupan oksigen. Hal tersebut dapat menyebabkan nyeri dada. Apabila pembuluh darah tersumbat total, pemasokan darah ke jantung akan terhenti dan kejadian inilah yang disebut dengan serangan jantung. 19

2.4.2. Klasifikasi penyakit jantung koroner

Penyakit jantung koroner memiliki 4 kriteria berdasarkan Juwono 2005: 14 1. Angina Pektoris stabil Didapati adanya nyeri dada saat melakukan aktivitas, berlangsung sekitar 1-5 menit dan hilang saat istirahat. Nyeri dada yang bersifat kronik berlangsung lebih dari 2 bulan. Nyeri terutama pada daerah retrosternal , terasa seperti tertekan benda berat atau terasa panas dan menjalar ke lengan kiri, leher, maksila, dagu, punggung dan jarang menjalar ke lengan kanan. Pada pemeriksaan EKG biasanya didapatkan depresi segmen ST. 2. Angina Pektoris tidak stabil Nyeri bersifat lebih progresif, dengan frekuensi yang meningkat dan sering terjadi pada saat istirahat. Pada pemeriksaan EKG, biasannya didapatkan deviasi segmen ST. 3. Infark Miokard Akut Sering didahului rasa tidak enak di dada chest discomfort. Nyeri dada seperti tertekan, tercekik, teremas, berat, tajam, terasa panas berlangsung selama 30 menit. Bahkan sampai berjam-jam. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pada pasien ketakutan, gelisah, tegang, denyut nadi menurun, dan pada hasil EKG terdapat elevasi segmen ST. 4. Asimtomatik Silent Myocardiac Ischemia Penderita SMI tidak pernah mengeluh adanya rasa sakit di dada angina pada saat beraktivitas maupun pada saat istirahat. Pada saat pemeriksaan terdapat depresi segmen ST. namun pada pemeriksaan fisik dan vital sign dalam batas normal. Universitas Sumatera Utara

2.4.3. Etiologi penyakit jantung koroner

Penyakit jantung koroner paling sering disebabkan oleh aterosklerosis. Aterosklerosis disebabkan oleh adanya penumpukan lipid di lumen arteri koronaria yang secara progresif akan menyebabkan penyempitan lumen arteri kronaria, sehingga apabila dibiarkan terus berlanjut akan mengurangi kemampuan pembuluh darah untuk berdilatasi. Hal inilah yang disebut sebagai “hardening of the arteries” . Dengan keadaan seperti ini, aliran darah ke otot miokard bisa menurun atau berhenti dan kebutuhan oksigen akan tidak tersampaikan dengan baik kepada otot miokard. Lesi biasanya diklasifikasikan sebagai berikut: 19 1. Endapan lemak merupakan tanda awal terbentuknya aterosklerosis, ditandai dengan adanya penimbunan makrofag dan sel-sel otot polos berisi lemak terutama kolesterol oleat pada daerah fokal tunika intima pembuluh darah. Secara mikroskopis endapan lipid tersebut akan tampak mendatar dan bersifat non-obstruktif. 2. Plak fibrosa plak ateromatosa, merupakan daerah penebalan tunika intima yang meninngi dan bisa diraba sebagai bentuk kubah dengan permukaan opak dan mengkilat yang menonjol kea rah lumen sehingga dapat menyebabkan obstruksi. Plak fibrosa ini terdiri dari inti pusat lipid dan debris sel yang nekrotik kemudian ditutupi oleh jaringan fibromuskular yang mengandung banyak sel otot polos dan kolagen. 3. Lesi komplikata, terjadi apabila suatu plak fibrosa rentan untuk terjadinya kalsifikasi, nekrosis sel, perdarahan, thrombosis, atau ulserasi sehingga dapat menyebabkan infark miokard.

2.4.4. Faktor risiko penyakit jantung koroner

Dokumen yang terkait

Karakteristik Hipertensi pada Pasien Penyakit Jantung Koroner yang Dirawat Inap di RSUP Haji Adam Malik dari September Hingga November 2014

6 76 84

Profil Pasien Penyakit Jantung Bawaan Pada Anak Di Rsup Haji Adam Malik Tahun 2012-2013

2 53 61

Prevalensi Penyakit Jantung Hipertensi Pada Pasien Gagal Jantung Kongestif Yang Dirawat Di Unit Rawat Kardiovaskular RSUP H.Adam Malik Pada Tahun 2011

0 85 63

Prevalensi Hiperkolesterolemia pada Pasien dengan Penyakit Jantung Koroner di RSUP H. Adam Malik Tahun 2009 - 2010

0 47 83

Prevalensi Faktor Risiko Mayor dan Minor pada Pasien Penyakit Jantung Koroner dengan Tindakan Kateterisasi di RSUP H. Adam Malik Medan Periode Januari sampai dengan Juni 2015

0 0 13

Prevalensi Faktor Risiko Mayor dan Minor pada Pasien Penyakit Jantung Koroner dengan Tindakan Kateterisasi di RSUP H. Adam Malik Medan Periode Januari sampai dengan Juni 2015

0 0 2

Prevalensi Faktor Risiko Mayor dan Minor pada Pasien Penyakit Jantung Koroner dengan Tindakan Kateterisasi di RSUP H. Adam Malik Medan Periode Januari sampai dengan Juni 2015

0 0 5

Prevalensi Faktor Risiko Mayor dan Minor pada Pasien Penyakit Jantung Koroner dengan Tindakan Kateterisasi di RSUP H. Adam Malik Medan Periode Januari sampai dengan Juni 2015

0 0 18

Prevalensi Faktor Risiko Mayor dan Minor pada Pasien Penyakit Jantung Koroner dengan Tindakan Kateterisasi di RSUP H. Adam Malik Medan Periode Januari sampai dengan Juni 2015

0 0 3

Prevalensi Faktor Risiko Mayor dan Minor pada Pasien Penyakit Jantung Koroner dengan Tindakan Kateterisasi di RSUP H. Adam Malik Medan Periode Januari sampai dengan Juni 2015

0 0 29