82
4.1. Perekrutan Pada Masa Pemilu
Pemilu atau pemilihan umum adalah proses memilih orang untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu Jabatan-jabatan tersebut beraneka-ragam, mulai
dari presiden, wakil rakyat di berbagai tingkat pemerintahan, sampai kepala desa. Pemilu merupakan salah satu usaha untuk mempengaruhi rakyat secara persuasif
tidak memaksa dengan melakukan kegiatan retorika, hubungan publik, komunikasi massa, lobi dan lain-lain kegiatan.
Pada masa pemilu setiap partai memilih cara atau strategi perekrutan kader dan pencarian simpatisan dengan kegiatan yang lebih nyata. Kegiatan yang lebih
terlihat publik akan mampu menarik perhatian dan simpati masyarakat yaitu dengan melakukan marketing politik. Metode ini cukup efektif untuk
memperkenalkan PKS dan calon-calon yang diusung partai. Metode ini juga dikenal sebagai marketing politik. Menurut Firmanzah dalam Prisma : 1996,
dalam proses political marketing, digunakan penerapan 4P bauran marketing, yaitu:
1. Produk Product berarti partai, kandidat dan gagasan-gagasan yang akan
disampaikan konstituen produk ini berisi konsep identitas ideologi. Baik dimasa lalu maupun sekarang yang berkontribusi dalam pembentukan
sebuah produk politik 2.
Promosi Promotion adalah upaya periklanan, kehumasan dan promosi untuk sebuah partai yang di mix sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan
masyarakat. Dalam hal ini pemilihan media perlu dipertimbangkan
Universitas Sumatera Utara
83
3. Harga Price, mencakup banyak hal mulai ekonomi, psikologis, sampai
citra nasional. Harga ekonomi mencakup semua biaya yang dikeluarkan partai selama periode kampanye. Harga psikologis mengacu pada harga
persepsi psikologis misalnya: pemilih merasa nyaman, dengan latar belakang etnis, agama, pendidikan dan lai-lain. Sedangkan harga citra
nasional berkaitan dengan apakah pemilih merasa kandidat tersebut dapat memberikan citrapositif dan dapat menjadi kebanggaan negara.
4. Penempatan Place, berkaitan erat dengan cara hadir dan distribusi sebuah
partai dan kemampuannya dan berkomunikasi dengan para pemilih. Ini berarti sebuah partai harus dapat memetakan struktur serta karakteristik
masyarakat baik itu geografis maupun demografis. Menggunakan 4 P marketing dalam dunia politik menjadikan marketing
politik tidak hanya sebatas masalah iklan, tetapi lebih komperhensif. Marketing politik menyangkut cara sebuah institusi politik atau partai politik ketika
memformulasikan partai politik, menyusun program publikasi kampanye dan komunitas politik, strategi segmentasi untuk memenuhi kebutuhan lapisan
masyarakat sampai ke perhitungan harga sebuah produk politik Firmanzah dalam Prisma : 1996
Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh kader PKS pada saat pemilu untuk merekrut kader dan simpatisan adalah direct sailing door to door dan kampanye.
4.1.1 Direct Selling Door to Door
Direct selling merupakan bahasa yang sering dipakai di dunia ekonomi atau bisnis. Direct Selling Penjualan Langsung adalah metode penjualan barang
Universitas Sumatera Utara
84
danatau jasa tertentu kepada konsumen dengan cara tatap muka di luar lokasi eceran tetap oleh jaringan pemasaran yang dikembangkan oleh Mitra. Walaupun
begitu, ungkapan ini digunakan oleh Partai Keadilan Sejahtera sebagai sebuah program dalam perekrutan kader dan simpatisan secara terbuka saat menjelang
pemilu. Kegiatan ini dilakukan oleh para kader Partai Keadilan Sejahtera dengan
mengunjungi rumah masyarakat dan mengetuk dari satu rumah ke rumah yang lainnya door to door. Cara ini dinilai lebih efektif untuk memperkenalkan partai
dan orang-orang yang diusung oleh partai untuk duduk di kursi pemerintahan. Wilayah yang menjadi perioritas untuk dikunjungi adalah wilayah yang cukup
jauh dari kota. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat di wilayah tersebut dapat mengenal calon-calon yang diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera.
Pelaksanaan kegiatan dilakukan apabila masa kampanye pemilu sudah diumumkan. Pada pelaksanaan kegiatan ini, kader laki-laki dan perempuan turun
ke masyarakat untuk mensosialisasikannya dengan santun tanpa memberikan hal- hal yang mengindikasikannya sebagai sogokan pemilu. Menurut salah satu kader
Partai Keadilan Sejahtera berinisial RM mengatakan : “dengan memberikan uang atau beras atau
sejenis sembako lain justru masyarakat akan berfikir buruk tentang partai. Karena saya dan
teman-teman sering dengar dari orang-orang, kalau mau pemilu aja baru ngasi, nanti kalau
uda jadi ingat pun enggak. Belum terpilih aja sudah ngabisin uang banyak, kayak mana nanti
gak korupsi kalau uda terpilih.”
Walaupun kegiatan ini dilakukan oleh kaum laki-laki dan perempuan, nanum program ini memiliki pengharapan yang besar kepada perempuan. Ketika
Universitas Sumatera Utara
85
berada di lapangan mengunjungi dari rumah ke rumah, target sasaran sebenarnya adalah kaum ibu-ibu. Karena mereka merasa bahwa emosional antara perempuan
lebih mampu mempengaruhi pengambilan keputusan untuk memilih calon dalam pemilihan umum. Keterbukaan dan penerimaan kaum ibu-ibu kepada kader yang
berkunjung juga lebih besar. Secara personal salah satu kader juga mengungkapkan bahwa banyak masyarakat yang sudah malas untuk memilih
karena tidak mengenal para calon kandidat, maka dengan cara ini ibu-ibu dapat mengenal dengan lebih baik calon yang diusung oleh PKS.
4.1.2. Kampanye Pemilu Pemilihan Umum sejatinya adalah cara yang dilakukan untuk
mencari orang-orang yang akan duduk di kursi Pemerintahan. Banyak cara dan strategi yang dilakukan untuk memperkenalkan calon kandidat yang diusung oleh
partai. Cara dan strategi inilah yang dimaksud dengan kampanye. Kampanye adalah sebuah tindakan dan usaha yang bertujuan mendapatkan pencapaian
dukungan, usaha kampanye bisa dilakukan oleh perorangan atau sekelompok orang yang teroganisir untuk melakukan pencapaian suatu proses pengambilan
keputusan di dalam suatu kelompok, kampanye biasa juga dilakukan guna memengaruhi, penghambatan, pembelokan pecapaian.
Kampanye sering dan biasa terjadi dalam bentuk tindakan teror, intimidasi, propaganda atau dakwah. Kampanye dapat juga dilakukan melalui internet untuk
rekayasa pencitraan kemudian berkembang menjadi upaya persamaan pengenalan sebuah gagasan atau isu kepada suatu kelompok tertentu. Kampanye dapat
Universitas Sumatera Utara
86
dilakukan dengan cara berorasi di depan umum, melalui media televisi dan radio, serta melalui spanduk dan stiker. Namun saat ini media sosial juga sangat
berpengaruh dalam pencarian simpatisan suara. Peran kaum perempuan cukup besar dalam kampanye ini, terlihat pada
saat melakukan kampanye terbuka, kaum perempuan memiliki jumlah yang cukup dominan dalam kehadiran. Selain itu, kader perempuan melakukan kampanye
melalui ibu-ibu pengajian di wilayahnya masing-masing, serta mengebangkan sayang melalui kelompok-kelompok mentoring
4.2. Perekrutan Pasca Pemilu