97
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan Sebuah tulisan baik itu sebuah deskripsi maupun sebuah aanlisis memiliki titik
akhir dimana tulisan itu mencapai titik simpul atau titik balik mengapa tulisan itu ditulis.Begitu juga pada tulisan dari penelitian ini memiliki titik akhir sebagai
simpulan. Kesimpulan dalam penelitian ini tentu harus menjawab rumusan masalah yang ada.
Penelitian ini memiliki tiga rumusan masalah yang secara langsung sudah dipaparkan dalam bab-bab sebelumnya. Rumusan masalah yang pertama adalah
Bagaimana kedudukan perempuan dalam organisasi Partai Keadilan Sejahtera PKS dan nilai dasar apa yang melandasi munculnya kedudukan tersebut. Secara
umum rumusan masalah ini telah dijawab dibab tiga, dimana kedudukan perempuan dalam partai keadilan sejahtera sangat penting. Perempuan-perempuan
ini menjadi sosok penyokong yang baik yang mampu menggerakkan roda kaderisasi yang baik di akar rumput seperti menjaga konsistensi perekrutan kader
hingga simaptisan dan membangun militansi secara perlahan dalam proses halaqah dan dakwah fardiyah yang dilakukan. Nilai dasar yang melandasi
munculnya kedudukan tersebut adalah al-qur’an dimana islam sangat menghargai hak-hak perempuan, dan landasan ini menjadi pedoman PKS untuk menghargai
hak-hak perempuan sesuai dengan koridor dan batas-batas yang sudah dijelaskan dalam al-qur’an.
Universitas Sumatera Utara
98
Rumusan masalah yang kedua adalah Bagaimana kebijakan Partai Keadilan Sejahtera PKS dalam memberdayakan memfungsikan perempuan
dalam merekrut kader dan atau simpatisan. Untuk rumusan masalah ini juga dijelaskan di bab tiga. Tidak ada perbedaan signifikan bagaimana cara PKS
meberdayakan kader laki-laki maupun perempuan, hanya saja perbedaaan itu akan terlihat dari pendekatan fardiyah yang lebih menyentuh hati-ke hati. Dengan
program-program yang dilakukan seperti baksos, tes kesehatan hingga perempuan lebih militan karena menggunakan pendekatan hati tersebut. Hal ini secara tidak
langsung akan membuat mereka aktif dalam setiap agenda dakwah yang diselenggarakan oleh PKS.
Rumusan masalah yang ketiga adalah Bagimana pengurus partai perempuan mengimplementasi kedudukannya melalui peran terkait dengan upaya
dan strategi untuk merekrut kader dan atau simpatisan serta hambatan apa yang dihadapi. Secara umum rumusan masalah ini dijelaskan di bab empat. Hal ini
terlihat dari bagaimana program-program maupun agenda dakwah yang dilakukan PKS diiplemantasi dalam kehidupan. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana
implementasi agenda dakwah ketika pemilu maupun pasca pemilu. Selain tiga rumusan masalah di atas peneliti mencoba menarik kesimpulan
secara umum tentang peran perempuan PKS dalam melakukan perekrutan kader dan simpatisan. Menurut peneliti tidak adanya agenda dakwah yang secara khusus
menjurus ke perempuan tidak membuat agenda dakwah yang ditujukan kepada perempuan menjadi lemah, justru perekrutan kader dan simpatisan perempuan di
PKS jauh lebih nyata terlihat daripada perekrutan kader dan simpatisan laki-laki.
Universitas Sumatera Utara
99
Secara toeri bentuk maskulinitas lebih jelas terlihat di PKS. Hal ini terlihat dari berbagai kegiatan, berbagai kebijakan yang menyamaratakan dengan
kebijakan terhadap pemberdayaann perempuan. Namun bentuk maskulinitas yang terjadi di PKS tidak membuat perempuan di PKS merasakan bahwa hak-hak
mereka terpasung, hal ini karena ada sebuah nilai dalam al-qur’an yang dijaga dan dipahami sehingga tidak ada sebuah bentuk gerakan penyamaratakan antara laki-
laki dan perempuan, bagi PKS khususnya di Kota Medan, adil tidak harus setara.
5.2. Saran