94
Hal ini akan berbeda ketika pernikahan berlangsung dengan pria biasa. Kondisi ini terjadi ketika seorang akhwat menjadi kader pasca menikah. Hal ini
justru menjadi nilai positif dimana sang akhwat akan membawa sang suami kepada alur kaderisasi. Dan ini akan bagus untuk dakwah yang ada di PKS.
4.3. Faktor yang Mempengaruhi Peran Perempuan dalam Pengkaderan
PKS Kota Medan
Salah satu starting kesetaraan perempuan dalam politik adalah UU nomor 12 tahun 2003 pasal 65 ayat 1 yang menyatakan pentingnya keterwakilan
perempuan dalam politik terlebih setelah orde reformasi diterapkan. Walaupun dalam berbagai literatur dikatakan bahwa keberadaan perempuan di partai politik
hanya sebagai pelengkap, namun saat ini keberadaan perempuan di partai politik sangat berperan aktif dalam melakukan program kerja partai. Kenyataanya
bahwa banyak sektor atau bidang yang membutuhkan sentuhan dan pikiran dari kaum perempuan.
Pada dasarnya ada beberapa hal yang mempengaruhi peran dan kesadaran kaum perempuan di PKS yaitu:
1. Faktor Dakwah yang berkaitan dengan jalannya dakwah itu sendiri mengajak
pada kebaikan dan menjauhi keburukan. Kesadaran kewajiban mealkukan jihad dengan menebarkan kebaikan melalui partai yang di dalamnya terdapat
orang-orang yang juga memiliki tujuan dan pemikiran yang sama. 2.
Faktor Tarbiyah yaitu berkaitan dengan pembelajaran atau dalam arti kata belajar untuk mencari dan menggali ilmu seperti yang diperintahkan oleh
Universitas Sumatera Utara
95
Allah dan dianjurkan oleh Rasulullah. Partai menjadi tempat belajar terbuka tanpa memandang usia, waktu dan asal muasal.
3. Faktor Muamalah yaitu melakukan pengabdian dalam keluarga maupun
dalam lingkungan masyarakat, dimana setiap kader harus ikut bersosialisasi dan mewarnai kehidupan tempat ia tinggal.
Selain faktor yang mendasari kesadaran perempuan untuk berpolitik dan masuk ke dalam partai politik, berikut adalah faktor yang mempengaruhi peran
perempuan dalam kaderisasi PKS sebagai berikut: 1.
Faktor Pendidikan Dilihat dari perkembangan pendidikan saat ini, peran pendidikan bagi
perempuan dari waktu ke waktu semakin baik, faktor yang melatarbelakangi hal tersebut adalah karena adanya dan timbul rasa kesadaran yang tinggi
bagi para perempuan bahwasannya pendidikan sangat berperan penting dalam kehidupan dan mereka juga sebagian besar timbul keinginan untuk
bisa ikut andil dalam pengambilan keputusan. dengan adanya kesadaran hak mereka terhadap pendidikan tentunya pola pikir yang pada dasarnya peran
perempuan adalah hanya sebagai ibu rumah tangga, dan hanya melayani suami maupun mengurus pekerjaan rumah tentunya mainset seperti itu akan
dengan sendirinya hilang karena kesadaran terhadap pendidikan. Selain belajar secara formal, kader perempuan PKS juga dididk melalui
halaqoh. Melalui tarbiyah halaqoh fikrah atau pemikiran kaum perempuan PKS menjadi lebih baik dan dianggap layak serta mampu trjun ke
masyarakat karena dipercaya mampu untuk membentengi diri dari
Universitas Sumatera Utara
96
permasalahan yang hari ini menjadi godaan terbesar untuk kaum perempuan. Semakin lama mengaji akan menjaga militansinya kepada partai
2. Pergaulan atau Jaringan
Pada kenyataannya kaum perempuan sangat mudah untuk masuk ke dalam tingkatan masyarakat melalui emosional. Kaum perempuan PKS yang lebih
berpenampilan bersahaja dan sederhana diakui oleh para kader lebih mudah masuk ke dalam masyarakat. Pengalaman organisasi kaump perempuan
yang sudah memulai berorganisasi dari masa perkuliah juga sangat membantu kaum perempuan PKS untuk mengembangkan sayap dan
jaringan dalam masyarakat. 3.
Keterbukaan Walaupun terlihat kader PKS berpenambilan sangat tertutup bahkan
bercadar, tetapi dalam hal menjalin komunikasi dengan masyarakat kader perempuan PKS membuka tangan untuk siapapun yang ingin menjalin
komunikasi dengan mereka. Sikap keterbukaan kader perempuan ini menjadi sebuah strategi yang baik untuk merekrut kader dan simpatisan.
Universitas Sumatera Utara
97
BAB V PENUTUP