milik atau yang dikuasai PT. FKS Multi Agro, Tbk tiba di Pelabuhan Belawan.
4 Membayar biaya pembongkaran curah kering dengan tarif sebagaimana
diatur dalam perjanjian kerjasama ini. 5
Membayar biaya jasa pemeliharaan fasilitas pelabuhan sebesar Rp.2.500,- dua ribu lima ratus rupiahton sudah termasuk PPn Pajak
Pertambahan Nilai 6
Meyediakan peralatan bongkar muat antara grabe kapasitas minimal 8 delapan ton, hopper kapasitas 10 sepuluh ton dan mekanis sesuai
kebutuhan.
F. Pelaksanaan Bongkar Muat Antara PT. Pelindo I Cabang Belawan
Dengan PT. FKS Multi Agro, Tbk
Pelaksanaan perjanjian kerjasama bongkar muat ini dilakukan diareal pelabuhan antara PT. Pelindo Indonesia I Cabang Belawan sebagai pihak
pengelola dan PT. FKS Multi Agro, Tbk sebagai pihak yang menggunakan areal pelabuhan. Seperti yang terdapat dalam pasal 4 ruang lingkup kegiatan “ruang
lingkup perjanjian kerjasama ini meliputi perencanaan dan pelayanan kapal, pelaksanaan pekerjaan dan penyediaan peralatan mekanik dan non mekanik untuk
pekerjaan bongkar stevedoring, hingga penyediaan dermaga untuk penyandaran di Pelabuhan Belawan.”
Pelaksanaan bongkar muat terhadap kondisi barang yang memerlukan penanganan secara khusus dalam pelaksanaan bongkar muat dan penimbunannya,
Universitas Sumatera Utara
serta untuk menjamin keamanan barang tersebut, maka pemilik barang akan dibebani biaya tambahan surcharge sesuai ketentuan perundangan yang berlaku.
Adapun tata cara pembayaran atas kegiatan jasa bongkar muat yang dilakukan PT. FKS Multi Agro, Tbk, ditentukan oleh PT. Pelindo I Cabang
Belawan sebagai berikut seperti yang tertera dalam pasal 12 perjanjian kerjasama operasional penanganan jasa bongkar stevedoring curah kering :
1. Tahap Pertama Panjar :
Pembayaran panjar dilakukan PT. FKS Multi Agro, Tbk sebelum kapal diploating PPSA Pusat Pelayanan Satu Atap Belawan dengan perhitungan
sebagai berikut : {Jumlah party sesuai SPK X Tarif X 25 + PPn. 10}
2. Tahap Kedua Pelunasan
Pambayaran pelunasan dilakukan PT. FKS Multi Agro, Tbk setelah menerima Nota Tagihan dan data pendukung lengkap dari PT. Pelindo I Cabang
Belawan, selambat-lambatnya 8 delapanhari kerja dengan perhitungan sebagai berikut :
{Jumlah realisaasi bongkaran X Tarif – panjar + PPn.10} Apabila dikemudian hari terjadi keterlambatan atas proses
pembayaranpelunasan Nota Tagihan dari batas waktu yang telah disepakati para pihak, akan dikenakan sanksi denda sebagai berikut :
a. Keterlambatan antara 1 satu sampai dengan 30 tiga puluh hari
dikenakan denda sebesar 5 lima persen dari sisa tagihan yang belum dibayarkan oleh PT. FKS Multi Agro, Tbk.
Universitas Sumatera Utara
b. Keterlambtan diatas 30 tiga puluh hari dikenakan denda sebesar 7
tujuh persen dari sisa tagihan yang belum dibayarkan, dan bila belum dilunasi pembayarannya maka pihak kedua akan dikenakan tambahan
sebesar 2 dua persen setiap keterlambatan bulan berikutnya dari nilai sisa tagihan.
Dalam perjanjian kerjasama ini, kedua belah pihak sepakat untuk menjaga kebersihan dan memelihara kelestarian, serta mencegah kemungkinan terjadinya
pencemaran terhadap lingkungan di Pelabuhan Belawan. Apabila dalam pelaksanaan kegiatan bongkar muat ini terjadi perbedaan
kesepahaman dari kedua belah pihak yang menyebabkan perselisihan, maka pilihan hukum yang dapat dipilih dalam menyelesaikan permasalahanperselisihan
tersebut adalah : 1.
Perjanjian ini tunduk pada peraturan perundang-undangan yang berlaku di wilayah Republik Indonesia
2. Apabila terjadi perselisihan yang timbul dari keberadaan Perjanjian
kerjasama ini, maka kedua belah pihak sepakat untuk menempuh jalan musyawarah untuk mufakat.
3. Apabila kata mufakat tidak berhasil dicapai, maka kedua belah pihak
sepakat untuk menempuh jalur hukum dengan mendaftarkannya ke Pengadilan Negeri Medan untuk penyelesaiannya.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. Perjanjian kerjasama antara PT. Pelindo I Cabang Belawan dengan PT. FKS
Multi Agro, Tbk merupakan kerjasama yang meliputi perencanaan dan pelayaan kapal, pelaksanaan pekerjaan dan penyediaan peralatan mekanik dan
non-mekanik untuk pekerjaan bongkar stevedoring, hingga penyediaan dermaga untuk penyandaran di Pelabuhan Belawan. Bentuk perjanjian antara
perusahaan seperti ini merupakan perjanjian kerja kemitraan. Perjanjian seperti ini tunduk pada KUH Perdata. Perjanjian kerjasama operasional
penanganan jasa bongkar stevedoring curah kering ini batal dengan sendirinya apabila para pihak atau salah satu pihak dinyatakan pailit
berdasarkan keputusan pengadilan. 2.
Hak dan kewajiban PT. Pelindo I Cabang Belawan dan PT. FKS Multi Agro, Tbk mengalami keseimbangan, bahwa perjanjian yang lain, seperti
melakukan pekerjaan dengan pihak lain tidak selalu harus didasarkan perjanjian kerja dalam hubungan kerja, tetapi dapat dilakukan dengan
berbagai macam perjanjian-perjanjian melakukan pekerjaan lainnya. Masing- masing bentuk perjanjian-perjanjian melakukan pekerjaan tersebut berbeda
syarat dan ketentuan hukumnya. Hak-hak dan kewajiban para pihak secara timbal-balik serta jika terjadi peselisihannya cara penyelesaiannya memenuhi
syarat dan hubungan kerja.
Universitas Sumatera Utara
3. Pelaksanaan perjanjian kerjasama bongkar muat ini dilakukan diareal
pelabuhan antara PT. Pelindo I Cabang Belawan sebagai pihak pengelola dan PT. FKS Multi Agro, Tbk sebagai pihak yang menggunakan areal pelabuhan.
Dalam pelaksanaan perjanjian bongkar muat masih adanya birokrasi yang menimbulkan ketidaktepatan waktu sehingga ketika akan mengikat perjanjian
pihak pemakai jasa dan bisa berubah karena adanya hubungan yang baik antara pihak yang berkepentingan.
B. SARAN
1. Sebaiknya dalam pelaksanaan kegiatan bongkar muat dalam areal Pelabuhan
dapat dilakukan dalam waktu yang relatif lebih singkat, hal ini guna memangkas waktu dan biaya yang harus dikeluarkan oleh pihak pengangkut.
2. Untuk memajukan transportasi melalui jalur laut di Indonesia, pemerintah
harus menaruh perhatian lebih besar terhadap pembangunan infrastruktur seperti jalan dan pelabuhan. Selain itu yang tak kalah penting adalah terus
berupaya meningkatkan pelayanan dan pemeliharaan infrastruktur- infrastruktur tersebut.
3. Pelaksanaan dalam kegiatan bongkar muat haruslah dipimpin oleh pihak-
pihak terkait. Seperti pihak berwajib ataupun perwakilan dari perusahaan yang bersangkutan dan dengan status berbadan hukum yang terkait Undang-
Undang dan peraturan ketenagakerjaan termasuk mengenai status kepegawaian dan hak serta kewajiban tenaga kerja dan pemberi kerja.
Universitas Sumatera Utara
BAB II PENGATURAN KONTRAK KERJA PERUSAHAAN MENURUT
UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003
A. Pengertian Dan Subjek Serta Objek Dalam Kontrak Kerja