BAB IV KAJIAN HUKUM TERHADAP KONTRAK KERJA UNTUK KEGIATAN
BONGKAR MUAT ANTARA PT. PELINDO I CABANG BELAWAN DENGAN PT. FKS MULTI AGRO Tbk di PELABUHAN INDONESIA I
CABANG BELAWAN
D. Perjanjian Kontrak Kerja Antara PT. Pelindo I Cabang Belawan
Dengan PT. FKS Multi Agro Tbk
Perjanjian kerjasama antara PT. Pelindo I Cabang Belawan dengan PT. FKS Multi Agro, Tbk merupakan kerjasama yang meliputi perencanaan dan
pelayanan kapal, pelaksanaan pekerjaan dan penyediaan perlatan mekanik dan non mekanik untuk pekerjaan bongkar stevedoring, stevedoring adalah proses
pelaksanaan kegiatan pembongkaran muatan dari dan ke sisi lambung kapal hingga ke atas trucktraillerchassis dengan menggunakan crane kapal atau crane
darat,hingga penyediaan dermaga untuk penyandaran di Pelabuhan Belawan. Dalam perjanjian kerjasama ini, PT. FKS Multi Agro, Tbk dapat
menggunakan peralatan seperti Grape,grape adalah bagian dari crane yang berfungsi untuk mengambilmembawa batubara. Ukuran Grape menentukan
kecepatan muat loading rate batubara,Hopper, hopper adalah wadah tempat peletakan batubara yang memiliki lubang dibawahnya dan peralatan mekanis
sesuai kebutuhan kegiatan bongkar muat, sepanjang perlatan tersebut belum dimiliki PT. Pelindo I Cabang Belawan.
PT. Pelindo I Cabang Belawan wajib bekerja 24 dua puluh empat jam per hari dengan produktivitas 3000 tonganghari dengan kondisi kecepatan
pergerakan crane per siklus hock cycle maksimal 5 lima menit per siklus Crane kapal Crane Darat, Grape, Hopper, dan Dumptruck dumptruck adalah truk yang
Universitas Sumatera Utara
isinya dapat dikosongkan tanpa penanganan dapat bekerja secara maksimal. Namun apabila adanya masalah diluar kemampuan PT. Pelindo I Cabang Belawan
seperti gangguan cuaca, bencana alam, dan sebab lain, maka PT. Pelindo I Cabang Belawan tidak wajib bekerja 24 dua puluh empat jam per hari.
Dalam pelaksanaan kegiatan bongkar muat, akan ditemukan resiko yang mungkin terjadi di kemudian hari, jadi segala resiko yang timbul dengan
pekerjaan yang dilaksanakan oleh PT. Pelindo I Cabang Belawan seperti kerusakan bagian kapal, kerusakankehilangan barang milik PT. FKS Multi Agro,
Tbk menjadi beban PT. Pelindo I Cabang Belawan yang dibuktikan dengan Berita Acara serta data pendukung yang disepakati oleh kedua belah pihak. Dalam
perjanjian kerjasama operasional penanganan bongkar muat itu sendiri diatur tentang resiko yang terdapat dalam Pasal 11, yaitu :
1 Segala resiko yag timbul dengan pekerjaan yang dilaksanakan oleh Pihak
Pertama seperti kerusakan bagian kapal, kerusakankehilangan barang milik Pihak Kedua menjadi beban Pihak Pertama yang dibuktikan dengan Berita
Acara serta data pendukung yang disepakati oleh kedua belah pihak. 2
Dalam hal terjadi kondisi pelaksanaan bongkar muat barang-barang khusus selain menggunakan alat-alat tersebut, maka peralatan dan atau peeralatan
tambahan yang digunakan adalah menjadi beban pemilik barang sesuai Actual Cost.
3 Karena sesuatu hal apabila terjadi pembatalan pembongkaranpemuatan
sehingga batal pula pemakaian alat-alat yang telah disewa oleh PBM, maka
Universitas Sumatera Utara
semua biaya yang timbul sepenuhnya menjadi beban pihak yang memberikan order pekerjaan dan atau pihak yang membatalkan.
Dalam Pasal 15 perjanjian kerjasama operasional penanganan jasa bongkar stevedoring curah kering membahas tentang jangka waktu perjanjian kerjasama
ini berlaku 1 satu tahun dan apabila kedua belah pihak masih berkeinginan untuk melanjutkan perjanjian kerjasama ini, maka selambat-lambatnya 6 enam bulan
sebelum masa jangka waktu perjanjian kerjasama berakhir, kedua belah pihak sepakat untuk melakukan proses perpanjangan.
Dalam pasal 16 Perjanjian kerjasama ini batal dengan sendirinya apabila para pihak atau salah satu pihak dinyatakan pailit berdasarkan keputusan
pengadilan, adanya peraturan Pemerintah yang bertentangan, dan hal-hal lain yang diluar kemampuan para pihak yang mengakibatkan perjanjian kerjasama ini tidak
mungkin lagi dilaksanakan. Dalam pasal ini juga dibahs tentang para pihak sepakat dalam pelaksanaan pembatalan Perjanjian kerjasama ini untuk
mengesampingkan ketentuan sebagaimana termuat dalam Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. ayat 2.
E. Hak dan Kewajiban Para Pihak Dalam Perjanjian Bongkar Muat