Umum Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Pengujian Bahan yang Digunakan

32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Umum

Penelitian ini menggunakan metode penelitian secara eksperimen. Adapun faktor yang diteliti pada penelitian ini adalah penggunaan komposisi biji plastik daur ulang LDPE sebagai bahan tambah pada batako dengan mengurangi jumlah pasir, pada penelitian ini digunakan persentase biji plastik LDPE sebesar 0, 20, 25, 30 dan 50 dari berat pasir. Pembuatan benda uji batako menggunakan rancangan penelitian perbandingan caampuan 1pc : 6ps yang didapat dari percobaan perbandingan 1pc : 6ps, 1pc : 7ps dan 1pc : 8ps dan untuk kadar air juga di tentukan dengan cara percobaan yaitu dengan ditetapkan terlebih dahulu perbandingan air yang digunakan yaitu 0,2, 0.24 dan 0,28 yang didasarkan pada percobaan sebelumnya dengan judul Pengaruh Penambahan Serbuk Kaca Pada Batako Sebagai Bahan Pembuatan Dinding oleh Muhammad Fathur. Batako dengan bahan tambah biji plastik LDPE yang telah jadi dicetak, kemudian dilakukan perawatan selama 28 hari untuk dilakukan pengetasan kuat tekan tersebut.

3.2 Desain Penelitian

1. Jenis semen portland yang digunakan Semen Padang Tipe I. 2. Pasir yang digunakan berasal dari Sungai di Binjai, Sumatera Utara. 3. Kebutuhan air, ditetapkan pada percobaan penambahan air. Universitas Sumatera Utara 33 4. Keadaan limbah plastik LDPE yang digunakan dalam kondisi telah menjadi biji. 5. Pembuatan seluruh benda uji dilakukan secara manual. 6. Umur batako, pengujian batako kubus, kubus kecil dan brequite ditetapkan pada umur 28 hari. 7. Cara pengujian, sesuai dengan ketentuan cara uji dalam SNI 03-0349- 1989.

3.3 Lokasi dan Waktu Pengujian

1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Struktur Beton Departemen Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara 2. Waktu Penelitian Pengujian dilakukan dari mulai bulan desember 2016.

3.4 Bahan yang Digunakan

Bahan penyusun dari batako adalah semen portland, pasir dan air. Bahan penyusun batako dapat ditambah dengan campuran bahan lain sesuai variasi, untuk mendapatkan sifat batako yang diinginkan sesuai kebutuhan. Bahan-bahan penyusun batako yang digunakan pada penelitian ini adalah:

3.4.1 Semen Portland

Semen Portland yang digunakan adalah semen Portland tipe I dengan merek dagang Semen Padang dengan kemasan 1 sak 50 kg. Universitas Sumatera Utara 34

3.4.2 Pasir

Pasir yang dipergunakan dalam penelitian ini diambil dari quarry Sei Wampu, Binjai.

3.4.3 Air

Air yang digunakan sebagai bahan pencampur berasal dari Laboratorium Bahan Rekayasa Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara .

3.4.4 Plastik LDPE

Penelitian ini menggunakan limbah plastik LDPE yang dicampur pada batako, plastik LDPE diperoleh dari limbah kantong plastik bekas yang dibuat menjadi biji plastik. Adapun proses pembuatan biji plastik ini yaitu:

3.4.4.1 Pengunpulan plastik bekas

Plastik bekas dikumpulkan dan di bersihkan agar didapat biji plastik yang bersih. Gambar 3.1 pengumpulan plastik bekas yang telah bersih Universitas Sumatera Utara 35

3.4.4.2 Proses Pemanasan

Setelah dikumpulkan plastik ini dimasukkan kedalam alat pemanas yang langsung dapat membuat plastik ini meleleh. Suhu yang dipakai alat ini untuk melelehkan plastik adalah 150 – 170 C. Gambar 3.2 Tempat masuknya plastik bekas

3.4.4.3 Proses Pembentukan Plastik

Setelah plastik bekas cair proses selanjutnya adalah membuat plastik berbentuk mie, setelah itu plastik direndam dalam air dan diangin-anginkan Gambar 3.3 plastik setelah dipanaskan Gambar 3.4 plastik direndam setelah dibentuk panjang Universitas Sumatera Utara 36 Gambar 3.4 plastik diangin-anginkan

3.4.4.4 Proses Pemotongan

Setelah diangin-anginkan proses selanjutnya adalah pemotongan proses ini adalah proses akhir dari pembuatan biji plastik bekas. Seluruh proses ini dilakukan menggunakan alat secara otomatis. Gambar 3.5 biji plastik setelah dipotong Universitas Sumatera Utara 37

3.5 Pemeriksaan Bahan Penyusun Batako