66
3.9 Perawatan Benda Uji
Perawatan benda uji dilakukan dengan langkah-langkah berikut: a.
Hindarkan benda uji dari sinar matahari langsung dan air hujan agar pengikatan adonan sesuai yang diharapkan.
b. Perawatan benda uji selama 28 hari yaitu dengan menyiram dengan air
setiap pagi dan sore hari.
3.10 Pengujian Benda Uji
3.10.1 Pengujian Visual
a. Peralatan yang diperlukan pada pemeriksaan tampak luar:
Penggaris siku dipergunakan untuk memeriksa kesikuan pada tiap-tiap sudut dan kedataran permukaan bidang dari batako pejal. Selebihnya pemeriksaan
tampak luar dilakukan dengan menggunakan alat indra, seperti pemeriksaan pada ketajaman dan kekuatan rusuk-rusuk batako tidak mudah dihancurkan dengan
kekuatan jari-jari tangan. b.
Peralatan yang diperlukan pada pemeriksaan ukuran: Kaliper atau mistar sorong, dipergunakan untuk mengukur dimensi batako.
Kaliper yang dipergunakan sampai dengan ketelitian 0,01 mm. c.
Prosedur Pengujian: Setelah masa perawatan selama 28 hari, batako yang diuji harus dalam
keadaan kering. Tahapan yang harus dilakukan yaitu: 1
Bersihkan permukaan benda uji batako dari berbagai kotoran yang menempel. 2
Ukur panjang, lebar dan tebal benda uji.
Universitas Sumatera Utara
67
3 Pengamatan permukaan benda uji meliputi: keadaan permukaan, kerapatan
dan keadaan sudut-sudutnya.
Bagan pengujian visual sebagai berikut :
Gambar 3.12 Bagan Alir Pengujian Visual
3.10.2 Pengujian Berat Isi
a. Peralatan yang diperlukan pada pengujian berat isi:
1 Timbangan dipergunakan untuk menimbang batako dan silinder dalam
keadaan jenuh air dan kering oven. Timbangan yang dipergunakan dengan kapasitas 60 kg dengan ketelitian 0,1 gr.
2 Oven dipergunakan untuk mengeringkan batako dan silinder akan
kandungan air setelah direndam. Oven yang dipergunakan dilengkapi pengatur suhu, dengan suhu antara 105
o
C sampai dengan 110
o
C.
Mulai Bersihkan batako dari semua kotoran
Ukuran panjang, lebar dan tebal batako Amati permukaan dan keadaan batako
Selesai
Universitas Sumatera Utara
68
b. Prosedur Pengujian:
Batako, kubus dan brequette yang akan diuji absorbsinya harus dalam keadaan kering. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pengujian
ini adalah: 1
Batako, kubus dan brequette dibersihkan dari bahan-bahan lain yang menempel.
2 Masukan batako, kubus dan brequette ke dalam oven selama 24 jamsehari
sampai didapat keadaan kering sampel. 3
Timbang batako, kubus dan brequette, sehingga didapati berat sampel dalam keadaan kering. Setelah mendapatkan data-data yang diperlukan,
berat isi sampel dapat dihitung dengan rumus 2.2.
Bagan pengujian berat isi sebagai berikut:
Gambar 3.13
Bagan Alir Pengujian Berat Isi
Selesai Masukan batako kedalam oven selama 24
jam
Bersihkan batako dari semua kotoran
Keluarkan batako dari oven Timbang batako sehingga didapat berat kering oven
Mulai
Universitas Sumatera Utara
69
3.10.3 Pengujian Absorbsi
a. Peralatan yang diperlukan pada pengujian penyerapan air:
3 Wadah berisi air untuk merendam benda uji hingga batako jenuh air.
4 Kain lap dipergunakan untuk menyeka permukaan batako dan silinder
dari kelebihan air setelah di rendam. 5
Timbangan dipergunakan untuk menimbang batako dan silinder dalam keadaan jenuh air dan kering oven. Timbangan yang dipergunakan
dengan kapasitas 60 kg dengan ketelitian 0,1 gr. 6
Oven dipergunakan untuk mengeringkan batako setelah direndam. Oven yang dipergunakan dilengkapi pengatur suhu, dengan suhu antara 105
o
C sampai dengan 110
o
C.
b. Prosedur Pengujian:
Batako yang akan diuji absorbsinya harus dalam keadaan kering. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pengujian ini adalah:
4 Batako dibersihkan dari bahan-bahan lain yang menempel.
5 Batako dimasukan kedalam kolam perendaman selama 24 jamsehari.
6 Keluarkan batako dari kolam perendaman dan lap sisa air yang terdapat
pada permukaan sampel. 7
Timbang batako untuk mendapatkan berat sampel dalam keadaan jenuh air.
8 Masukan batako ke dalam oven selama 24 jamsehari sampai didapat
keadaan kering sampel.
Universitas Sumatera Utara
70
9 Timbang batako, sehingga didapati berat sampel dalam keadaan kering.
Setelah mendapatkan data-data yang diperlukan, penyerapan air dapat dihitung dengan persamaan rumus 2.3.
Bagan pengujian absorbsi sebagai berikut:
Gambar 3.14
Bagan Alir Pengujian Absorbsi
Selesai Masukan batako kedalam oven selama 24
jam
Bersihkan batako dari semua kotoran
Keluarkan batako dari oven Timbang batako sehingga didapat berat kering oven
Rendam batako selama 24 jamsehari
Timbang batako sehingga didapati berat
jenuh
Keluarkan batako kemudian keringkan permukaan batako Mulai
Universitas Sumatera Utara
71
3.10.4 Pengujian Kuat Tekan Sampel
a. Peralatan yang diperlukan pada pengujian kuat tekan:
1 Kain lap dipergunakan untuk menyeka permukaan batako dan silind dari
kelebihan air setelah penyiraman. 2
Timbangan dipergunakan untuk menimbang batako dan silinder dalam keadaan jenuh air dan kering oven. Timbangan yang dipergunakan
dengan kapasitas 60 kg dengan ketelitian 0,1 gr. 3
Mistar sorong dipergunakan untuk mengukur luas bidang tekan. Mistar sorong dipergunakan sampai dengan ketelitian 0,01 mm.
4 Alat uji yang digunakan adalah mesin uji kuat tekan beton compression
machine .
b. Prosedur Pengujian:
1 Batako dan kubus dilap dari sisa air penyiraman dan kemudian di jemur
selama ± 24 jam. 2
Timbang berat batako dan kubus lalu letakkan pada compressor machine sedemikian sehingga berada tepat ditengah-tengah alat penekannya.
3 Secara perlahan-perlahan beban tekan diberikan pada benda uji dengan
cara mengoperasikan mesin sampai benda uji runtuh. 4
Pada saat jarum penunjuk skala tidak naik lagi atau bertambah, maka cata skala yang ditunjuk oleh jarum tersebut yang merupakan beban maksimum
yang dapat dipikul benda uji tersebut. 5
Percobaan diulang untuk setiap benda uji. 6
Hitung kuat tekan batako dengan persamaan rumus 2.4.
Universitas Sumatera Utara
72
Bagan pengujian kuat tekan sebagai berikut:
Gambar 3.15
Bagan Alir Pengujian Kuat Tekan Sampel
Selesai
Hidupkan alat tekan beton Letakan benda uji pada alat tekan
Tarik tuas alat tekan Lihat jarum pada alat ukur
Catat hasil pengamatan pada alat ukur Hitung kuat tekan batako dan kubus
Mulai
Universitas Sumatera Utara
73
3.10.5 Pengujian Kuat Tarik
a. Peralatan yang diperlukan pada pengujian kuat tarik:
1 Kain lap dipergunakan untuk menyeka permukaan batako dari kelebihan
air setelah penyiraman. 2
Mistar sorong dipergunakan untuk mengukur luas bidang tekan. Mistar sorong dipergunakan sampai dengan ketelitian 0,01 mm.
3 Timbangan dipergunakan untuk menimbang batako dan silinder dalam
keadaan jenuh air dan kering oven. Timbangan yang dipergunakan dengan kapasitas 60 kg dengan ketelitian 0,1 gr.
4 Alat uji tarik Tensile Test Machine.
b. Prosedur Pengujian:
1 Benda uji dilap dari sisa air penyiraman dan kemudian di jemur selama ±
24 jam. 2
Timbang berat benda uji. 3
Siapkan alat tensile test dan masukkan benda uji kedalam penjepit yang ada pada alat tensile test, kemudian kencangkan dengan memutar alat
pengunci. 4
Stel skala penunjuk pada angka nol dan hidupkan alat tensile test. 5
Matikan alat begitu benda uji patah. 6
Catat pembacaan pada skala penunjuk besar gaya Tarik adalah hasil pembacaan dikalikan “scale reading”.
7 Ukur luas patahan dengan jangka sorong.
8 Lakukan masing-masing percobaan untuk sampel briquette.
Universitas Sumatera Utara
74
Bagan pengujian kuat tarik sebagai berikut
Gambar 3.16
Bagan Alir Pengujian Kuat Tarik Brequette.
Selesai
Kencangkan benda uji pada alat Letakkan benda uji pada Tensile test
Hidupkan mesin tensile test Hentikan alat ketika benda uji patah
Catat hasil pengamatan pada alat ukur
Hitung kuat tarik
Mulai
Universitas Sumatera Utara
75
Adapun tahapan keseluruhan penelitian ini dirangkum sebagai berikut:
Studi literatur pengumpulan
data Identifikasi masalah
Persiapan bahan
Pembuatan Benda Uji Trial
Masa Pemeliharaan Selama 28 Hari
Kubus kecil Semen
Biji Plastik LDPE
Pasir Mulai
Batako Pengujian Bahan
Brequette Silinder
Kubus kecil
Pembuatan Benda Uji
Masa Pemeliharaan Selama 7 hari
Pengujian ukuran dan tampak luar Pengujian absorbsi
Pengujian kuat tekan sampel batako dan kubus Pengujian kuat tarik sampel brequette
Pengujian kuat tekan sampel silinder dan kubus
Analisa data dan Data
Pembahasan Analisa data
Memenuhi standar SNI
Kesimpulan dan Saran
Ya Tidak
Selesai
Gambar 3.17 Bagan Alir Tahapan Penelitian
Universitas Sumatera Utara
76
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengujian Trial And Error