Pengujian Trial And Error Pengujian Visual

76 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengujian Trial And Error

Sebelum kita membuat benda uji pembanding dari penambahan biji terlebih dahulu kita harus menentukan perbandingan dari campuran pengecoran. Untuk penentuan perbandingan semen pasir dan air kita menggunakan system trial and error. Berikut adalah hasil pengujiannya: Grafik 4.1 Hasil Rata-rata Pengujian Trial And Error Umur 7 Hari Dari hasil grafik di atas didapat perbandingan 1:6:0.24 adalah campuran yang paling tinggi kuat tekannya, hasil tersebut adalah hasil untuk silinder berumur 7 hari, jika di estimasikan ke umur 28 hari maka didapat kuat tekan sebesar 100.06 kgcm 2 . Jadi ditetapkanlah untuk menggunakan perbandingan 1:6:0.24 sebagai campuran untuk membuat batako ini. Setelah penentuan campuran didapat selanjutnya kita mencoba perbandingan substitusi biji plastik LDPE yang cocok. Berikut grafik penambahan biji plastik: 53.21 65.04 60.17 51.12 54.95 51.12 46.95 49.39 47.99 30 35 40 45 50 55 60 65 70 0,2 0,24 0,28 Ku at T ek an Kg c m 2 Kadar Air Perbandingan 1:6 Perbandingan 1:7 Perbandingan 1:8 Universitas Sumatera Utara 77 Grafik 4.2 Hasil Rata-rata Pengujian Penambahan Biji Plastik LDPE Dari grafik 4.1 diatas terlihat bahwa semakin banyak penambahan biji plastik maka kuat tekannya semakin berkurang. Kuat tekan pada substitusi 20 biji plastik LDPE pada pasir didapat sebesar 41.27 Kgcm 2 . Nilai ini mencukupi untuk masuk pada mutu ke-3 pada syarat mutu batako SNI 03-0349-1989 maka di tetapkanlah penggunaan substitusi 20 biji plastik LDPE sebagai pencampuran benda uji yang akan di uji selanjutnya.

4.2 Pengujian Visual

4.2.1 Pemeriksaan Tampak Luar

Tabel 4.1 Perbandingan Hasil Pemeriksaan Visual dengan Syarat Mutu URAIAN RATA-RATA KEADAAN SAMPEL MENURUT SNI 03-0349- 1989 BATAKO NORMAL BATAKO + BIJI PLASTIK LDPE 1.Bidang-bidang a. kerataan Rata Rata Rata b. keretakan Tidak Retak Tidak Retak Tidak Retak c. halus Halus Halus Halus 2.Rusuk-rusuk a. kesikuan Siku Siku Siku b. ketajaman Tajam Tajam Tajam c. kekuatan Kuat Kuat Kuat 41.27 36.4 33.16 31.3 30 35 40 45 20 25 30 50 Ku at T ek an Kg c m 2 Penambahan Biji Plastik LDPE Perbandingan 1:6 Universitas Sumatera Utara 78 Seperti terdapat pada Tabel 4.1 dapat dilihat untuk batako normal dan batako yang menggunakan biji plastic LDPE sebagai bahan substitusi untuk mengurangi volume pasir telah memenuhi syarat tampak luar menurut ketentuan dalam SNI 03- 0349-1989, yaitu menghasilkan batako yang mempunyai permukaan bidang rata, tidak retak dan halus.

4.2.2 Pemeriksaan Ukuran

Setelah dilakukan pemeriksaan ukuran dan didapat data pengukuran dimensi pada sampel batako, kemudian data tersebut di analisis penyimpangan dari ukuran yang terdapat pada batako menurut ketentuan SNI 03-0349-1989. Tabel 4.2 Perbandingan Penyimpangan Ukuran Rata-rata Benda Uji Batako Terhadap Syarat Mutu No. Sampel Panjang Rata- rata mm Lebar Rata-rata mm Tinggi Rata- ratamm Benda Uji SNI 03- 0349- 1989 Benda Uji SNI 03- 0349- 1989 Benda Uji SNI 03- 0349- 1989 1 Normal 401.4 +1.4 200.2 + 2 100.6 + 0.6 2 20 Biji Plastik LDPE 401.6 + 1.6 201.2 + 1.2 101 + 1 Ukuran batako yang menjadi acuan: Panjang = 400mm; Lebar = 200mm; Tebal = 100mm Selisih antara ukuran acuan terdapat pada kolom Benda Uji. Apabila meninjau Tabel 4.2, batako telah memenuhi syarat ukuran rata-rata sesuai dengan ketentuan dalam SNI 03-0349-1989. Ditinjau dari data hasil pengujian, tidak menunjukkan perbedaan yang besar begitu pula jika dilihat dari kondisi pembuatan seluruh batako yang sama, yaitu dengan cara pencetakan Universitas Sumatera Utara 79 manual, maka didapatkan ukuran sampel keseluruhan hampir sama dan tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan.

4.3 Pengujian Berat Isi dan Absorbsi