6. Start-Up Losses
Merupakan yield losses yang terjadi selama tahap awal produksi dari saat mesin start-up sampai dapat bekerja dengan stabil atau normal. Volume
kerugian bervariasi tergantung pada pencapaian kondisi stabilitas mesin atau peralatan, pemeliharaannya, keahlian operator dan lain-lain.
2.3.5 Pemeliharaan Mandiri Autonomous Maintenance
Beberapa saat ini orang masih berpendapat bahwa kegiatan pemeliharaan dengan kegiatan produksi merupakan dua kegiatan yang terpisah satu sama lain.
Pelaksanaan penempatan pekerja terbagi menjadi dua bagian yang terpisah sehingga ada dua pihak yang bertanggung jawab terhadap efektifitas pemakaian
mesin dengan lingkup tanggung jawab maupun cara kerjanya masing-masing. Bagian pemeliharaan maintenance bertanggung jawab atas ketersedian mesin
sementara bagian produksi bertanggung jawab pada pengoperasian mesin. Seorang operator produksi hanya bertugas mengerjakan benda kerja dan
mengawasi mutu prosesnya, tidak memikirkan kondisi mesin yang digunakannya bahkan tidak tahu segi teknis dari mesin yang dioperasikannya sehingga kondisi
demikian akan membuat dan mempercepat kerusakan mesin mesin tanpa adanya sinyal-sinyal pencegahan.
Pada Metode Total Productive Maintenance hal tersebut tidak dapat ditolerir, operator mesin harus bertanggung jawab juga sebagai pemelihara dalam
batas-batas tertentu. Dengan cara ini diharapkan pengoperasian mesin bisa sesuai dengan spesifikasi dan kondisi terbaik performanya. Tanggung jawab operator
mesin dalam bidang pemeliharaan ini sering dikenal sebagai “autonomous
maintenance”, karena operator merupakan pekerja yang paling dekat dengan mesin maka dialah yang seharusnya mengetahui kondisi mesin dari waktu ke
waktu. Seharusnya menjadi yang paling dulu mengetahui apabila terdapat kondisi- kondisi abnormal pada mesin dan cepat tanggap untuk menanggulangi sesuai
dengan batasannya.
2.3.6 Cara Pemeliharaan Mesin
Autonomous Maintenance mengajarkan kepada operator mengenai cara- cara memelihara mesin melalui:
1. Pemeriksaan Harian Daily Check
2. Lubrikasi
3. Penggantian Sparepart Mesin
4. Reparasi Kecil
5. Deteksi Dini Kondisi Abnormal
2.3.7 Kesuksesan Pelaksanaan Kegiatan Autonomous Maintenance