sama dan maksimum yaitu 0,0032 dan 0,0029. Sehingga untuk natrium benzoat panjang gelombang analisisnya adalah pada 245,4 nm. Sedangkan untuk vitamin
B6 panjang gelombang analisis yang dipakai adalah 307,4 nm. Hal ini dikarenakan nilai serapan dari vitamin B6 dan larutan campuran pada panjang
gelombang tersebut hampir sama dan maksimum yaitu 0,0032 dan 0,0036. Menurut Nurhidayati 2007,bila campuran biner memiliki panjang
gelombang zero crossing lebih dari satu, maka yang dipilih untuk dijadikan panjang gelombang analisis adalah panjang gelombang zero crossing yang
serapan pasangannya dan campurannya persis sama, karena pada panjang gelombang tersebut dapat secara selektif mengukur serapan senyawa pasangannya
dan memiliki serapan yang paling besar. Pada serapan yang paling besar, serapannya lebih stabil sehingga kesalahan analisis dapat diperkecil.
4. 5 Penentuan Linearitas Kurva Kalibrasi
4. 5. 1 Kurva Kalibrasi
Penentuan linearitas kurva kalibrasi menunjukkan hubungan yang linier antara nilai serapan dengan konsentrasi. Kurva kalibrasi untuk natrium benzoat
dapat dilihat pada gambar 23 dan diperoleh korelasi r = 0,9995 dengan persamaan regresi Y = 6,16216X + 0,26899 x 10
-4
. Sedangkan untuk vitamin B6 pada gambar 24, diperoleh korelasi r = 0,9991 dan persamaan regresi Y = 3,09132X –
0,4425 x 10
-4
. Nilai r 0,99 menunjukkan adanya korelasi linier hubungan antara X dan Y Watson, 2010. Kurva kalibrasi natrium benzoat pada panjang
gelombang 254,5 nm dan vitamin B6 pada panjang gelombang 307,4 nm dapat dilihat pada gambar 24 dan 25. Perhitungan persamaan regresi dapat dilihat pada
lampiran 9 dan 10 di halaman 69 – 70.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 24.Kurva kalibrasi natrium benzoat pada panjang gelombang245,4 nm
Gambar 25. Kurva kalibrasi vitamin B6 pada panjang gelombang 307,4 nm
Dari gambar 24 dan 25 dapat dilihat kurva kalibrasi natrium benzoat dan vitamin B6 yang memenuhi syarat linearitas dilihat dari hasil korelasinya R. Ini
berarti ada hubungan yang linear antara X dan Y atau dalam hal ini konsentrasi dan absorbansi.
4. 5. 2 Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi
Batas deteksi dan batas kuantitasi dihitung dari persamaan regresi yang diperoleh dalam kurva kalibrasi. Batas deteksi dan batas kuantitasi natrium
benzoat dan vitamin B6 dapat dilihat pada tabel 4.2.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2. Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Natrium Benzoat dan Vitamin B6
Analit Batas Deteksi
Batas Kuantitasi Natrium Benzoat
2,94 x 10
-5
9,81 x 10 μgmL
-5
μgmL Vitamin B6
7,81 x 10
-5
2,60 x 10 μgmL
-4
μgmL Perhitungan batas deteksi dan batas kuantitasi ini dapat dilihat pada
lampiran 11 dan 12pada halaman 71 dan 72. Hal ini menunjukkan bahwa pengukuran kadar natrium benzoat dan vitamin B6yang telah dilakukan dapat
terdeteksi dan terkuantitasi dengan menggunakan metode spektrofotometri derivatif.
Batas deteksi merupakan parameter uji batas yang dilakukan untuk mendeteksi jumlah terkecil analit dalam sampel yang masih memberikan respon
signifikan dengan blanko. Sedangkan, batas kuantitasi merupakan kuantitas terkecil analit yang masih dapat memenuhi kriteria cermat dan seksama Harmita,
2004.
4. 6 Kadar Natrium Benzoat dan Vitamin B6 dalam Minuman Berenergi