Tabel 4.2. Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Natrium Benzoat dan Vitamin B6
Analit Batas Deteksi
Batas Kuantitasi Natrium Benzoat
2,94 x 10
-5
9,81 x 10 μgmL
-5
μgmL Vitamin B6
7,81 x 10
-5
2,60 x 10 μgmL
-4
μgmL Perhitungan batas deteksi dan batas kuantitasi ini dapat dilihat pada
lampiran 11 dan 12pada halaman 71 dan 72. Hal ini menunjukkan bahwa pengukuran kadar natrium benzoat dan vitamin B6yang telah dilakukan dapat
terdeteksi dan terkuantitasi dengan menggunakan metode spektrofotometri derivatif.
Batas deteksi merupakan parameter uji batas yang dilakukan untuk mendeteksi jumlah terkecil analit dalam sampel yang masih memberikan respon
signifikan dengan blanko. Sedangkan, batas kuantitasi merupakan kuantitas terkecil analit yang masih dapat memenuhi kriteria cermat dan seksama Harmita,
2004.
4. 6 Kadar Natrium Benzoat dan Vitamin B6 dalam Minuman Berenergi
Kadar natrium benzoat dan vitamin B6 dalam minuman berenergi merek K dan merek M diukur serapannya pada spektrum derivat kedua dengan panjang
gelombang analisis yang telah ditentukan, 245,4 nm untuk natrium benzoat dan 307,4 nm untuk vitamin B6. Kadar natrium benzoat dan vitamin B6 dalam
minuman berenergi dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel4.3. Kadar Natrium Benzoat dan Vitamin B6 dalam Minuman Berenergi
No. Sampel
Kadar Natrium Benzoat
mgkg Jumlah Vitamin B6
Per Sajian mg
1. Merek K
500,9053 ± 13,7673 9,2559 ± 1,9914
2. Merek M
535,8487 ± 5,6856 16,7028± 0,0001
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 4.3, diperoleh hasil bahwa kedua merek minuman berenergi yang dipakai sebagai sampel memenuhi persyaratan kadar aman untuk
makanan. Kadar natrium benzoat kedua merek minuman berenergi memenuhi syarat SNI 01-0222-1995 tentang bahan tambahan makanan yaitu dengan batas
maksium 600 mgkg yang dapat dilihat pada lampiran 30halaman106. Sedangkan untuk vitamin B6, kadar sampelberada dibawah batas maksimum penggunaan per
hari menurut BPOM No. HK.00.05.23.3644yaitu 100 mghari yang dapat dilihat pada lampiran 31 halaman 107.Perhitungan dan data kadar sampel dapat dilihat
pada lampiran 13 – 17 di halaman 73 –87. Kurva tumpang tindih sampel M dan K, natrium benzoat dan vitamin B6 dapat dilihat pada gambar 26 dan 27.
Gambar 26. Kurva tumpang tindih sampel M, natrium benzoat dan vitamin B6
Gambar 27. Kurva tumpang tindih sampel K, natrium benzoat dan vitamin B6
n m . 2 0 1 ,1 5
2 5 0 ,0 0 3 0 0 ,0 0
3 3 3 ,4 6
Ab s.
0 ,0 1 7 9
0 ,0 1 0 0
0 ,0 0 0 0
-0 ,0 0 9 5
Universitas Sumatera Utara
Dari gambar 26 dan 27 dapat diketahui bahwa kurva serapan kedua sampel serupa dengan kurva serapan larutan standar natrium benzoat dan vitamin B6 pada
panjang gelombang analisis yang telah ditentukan.
4. 7 Hasil Uji Validasi
4. 7. 1 Hasil Uji Akurasi
Hasil uji perolehan kembali natrium benzoat dan vitamin B6 dapat dilihat
pada tabel 4.4 dan 4.5. Tabel 4.4.Hasil Uji Perolehan Kembali Natrium Benzoat
No. Volume
Sampel Merek M
Kadar Sebelum Penambahan
Baku μgmL
Penambahan Baku
Kadar Setelah Penambahan
Baku μgmL
Persen Perolehan
Kembali 1
1 mL 533,2191
125 μg 658,9874
100,61 2
533,2191 654,1809
96,77 3
537,7869 649,1359
89,08 4
537,7869 644,3295
85,23 5
537,7869 649,1359
89,08 6
542,3548 658,5102
92,92 Rata-rata
92,28
Tabel 4.5. Hasil Uji Perolehan Kembali Vitamin B6
No. Volume
Sampel Merek M
Kadar Sebelum Penambahan
Baku μgmL
Penambahan Baku
Kadar Setelah Penambahan
Baku μgmL
Persen Perolehan
Kembali 1
1 mL 116,7406
250 μgmL
372,7060 102,39
2 116,7406
388,8722 108,85
3 116,7406
340,3735 89,45
4 92,4913
372,7060 112,08
5 100,5744
340,3735 95,92
6 124,8237
364,6229 95,92
Rata-rata 100,77
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 4.4 dan 4.5, diperoleh rata-rata persen perolehan kembali untuk natrium benzoat dan vitamin B6 masing-masing adalah 92,28,
dan 100,77. Persen perolehan kembali tersebut menunjukkan kecermatan atau akurasi yang baik pada saat pemeriksaan kadar natrium benzoat dan vitamin B6
dalam sampel dengan metode perhitungan secara persamaan regresi. Hasil uji perolehan kembali ini memenuhi syarat akurasi yang telah ditetapkan,yaitu berada
pada rentang 80 – 120 Ermer dan Mcb. Miller, 2005. Data dan perhitungan hasil uji perolehan kembali dapat dilihat pada lampiran 18 – 20 di halaman 90 –
94.
4. 7. 2. Hasil Uji Presisi