Metode-metode ini biasanya berdasarkan pada penggunaan nilai A 1, 1cm standar untuk bahan aktif yang sedang diuji dan ini mengandalkan
spektrofotometer UV yang dikalibrasi secara akurat. Metode tersebut juga diperkirakan bahwa tidak ada interfensi dari eksipien yang dapat menyebabkan
penghamburan cahaya Watson, 2010. Menurut Jeffery, et. al. 1989, gelombang elektromagnetik biasanya
d ijelaskan dengan a panjang gelombang λ jarak antara puncak gelombang
dalam cm, kecuali dinyatakan lain, b nilai gelombang ῦ nilai gelombang per
cm, dan c frekuensi υ nilai gelombang per detik. Jika ketiganya dikaitkan,
maka akan menjadi seperti berikut:
1 ������� ���������
= nilai gelombang =
��������� ��������� ��ℎ���
1 �
= ῦ =
� �
2.3.1 Hukum Lambert-Beer
Hukum ini menyatakan bahwa ketika cahaya monokromatik menembus melewati medium, kecepatan penurunan intensitas terhadap ketebalan medium
sebanding dengan intensitas cahaya. Hal ini setara dengan pernyataan bahwa intensitas pancaran cahaya berkurang secara eksponen, atau bahwa lapisan
medium dengan ketebalan apapun menyerap fraksi yang sama dari cahaya yang mengenainya Jeffery, et. al., 1989.
Pengukuran serapan cahaya oleh larutan molekul diatur dengan hukum Lambert-Beer ini, yang ditulis sebagai berikut :
Log I I
t
= A = εbc
Universitas Sumatera Utara
Dengan I adalah intensitas radiasi yang masuk; I
t
adalah intensitas radiasi yang ditransmisikan; A dikenal sebagai absorban dan merupakan ukuran jumlah cahaya
yang diserap oleh sampel; ε adalah tetapan yang dikenal sebagai koefisien punahan molar dan merupakan absorban larutan 1 M analit tersebut; b adalah
panjang jalur sel dalam cm, biasanya 1 cm; dan c adalah konsentrasi analit dalam mol per liter Watson, 2010.
2.3.2 Kegunaan Spektofotometri
Kegunaan spektrofotometri ultraviolet dalam analisis kualitatif sangat terbatas karena rentang daerah radiasi yang relatif sempit hanya dapat
mengakomodasi sedikit sekali puncak absorpsi maksimum dan minimum, karena itu identifikasi senyawa yang tidak diketahui tidak memungkinkan untuk
dilakukan Satiadarma, dkk., 2004. Metode spektrofotometri memiliki beberapa keuntungan antara lain
kepekaan yang tinggi, ketelitian yang baik, mudah dilakukan, cepat pengerjaannya dan dapat digunakan untuk menentukan senyawa campuran Munson, 1991.
Akan tetapi, jika digabung dengan cara lain seperti spektroskopi inframerah, resonansi magnet inti dan spektroskopi massa, maka dapat digunakan untuk
identifikasi atau analisis kualitatif senyawa tersebut Gandjar dan Rohman, 2007. Penggunaan utama spetrofotometri ultraviolet adalah dalam analisis
kuantitatif. Apabila dalam alur radiasi spektrofotometer terdapat senyawa yang mengabsorpsi radiasi, maka akan terjadi pengurangan kekuatan radiasi yang
mencapai detektor. Parameter kekuatan energi radiasi khas yang diabsorpsi oleh molekul adalah absorbansi A yang dalam batas konsentrasi rendah nilainya
Universitas Sumatera Utara
sebanding dengan banyaknya molekul yang mengabsorpsi radiasi dan merupakan dasar analisis kuantiatif. Penentuan kadar senyawa organik yang mempunyai
struktur kromofor atau mengandung gugus kromofor, serta mengabsorpsi radiasi ultraviolet penggunaanya cukup luas Satiadarma, dkk., 2004.
Menurut Dachriyanus 2004, pada umumnya spektrofotometri UV dalam analisis senyawa organik digunakan untuk:
1. Menentukan jenis kromofor, ikatan rangkap yang terkonjugasi dan
auksokrom dari senyawa organik 2.
Menjelaskan informasi dari struktur berdasarkan panjang gelombang maksimum suatu senyawa
3. Mampu menganalisis senyawa organik secara kuantitatif dengan
menggunakan hukum Lambert-Beer
2.4 Spektrofotometri Derivatif