5. 7. 2Pembuatan dan Penentuan Linearitas Kurva Kalibrasi Vitamin B6 5. 8 Penentuan Kadar Natrium Benzoat dan Vitamin B6 dalam Minuman Berenergi 5. 9 Uji Validasi 5. 9. 1Uji Akurasi

3. 5. 7. 1Pembuatan dan Penentuan Linearitas Kurva Kalibrasi Natrium Benzoat

Dibuat larutan standar natrium benzoat dengan konsentrasi 3 μgmL, 4 μgmL, 5μgmL, 6μgmL, dan 7 μgmL, kemudian diukur serapan derivat kedua Δλ = 4 nm pada panjang gelombang analisis yang telah ditentukan.Dilakukan analisis hubungan antara konsentrasi dan nilai serapan sehingga diperoleh persamaan regresi linear y = ax + b.Dan berdasarkan nilai serapan pada panjang gelombang analisis, dilakukan perhitungan batas deteksi limit of detection LODdan batas kuantitasi limit of quantitation LOQ.Untuk menentukan batas deteksi dan batas kuantitasidapat digunakan rumus : �� = � ∑�−�� 2 �−2 ��� = 3× �� ����� ��� = 10 × �� ����� Keterangan : SB = Simpangan baku LOD = Limit of Detection LOQ = Limit of Quantitation

3. 5. 7. 2Pembuatan dan Penentuan Linearitas Kurva Kalibrasi Vitamin B6

Dibuat larutan standar vitamin B6 dengan konsentrasi 6 μgmL, 7,5μgmL, 9,5 μgmL, 10,5μgmL dan 12 μgmL, kemudian diukur serapan derivat kedua Δλ = 4 nm pada panjang gelombang analisis yang telah ditentukan. Dilakukan analisis hubungan antara konsentrasi dan nilai serapan sehingga diperoleh persamaan regresi linear y = ax + b.Dan berdasarkan nilai serapan pada panjang Universitas Sumatera Utara gelombang analisis, dilakukan perhitungan batas deteksi limit of detection LOD dan batas kua ntitasi limit of quantitation LOQ. Perhitungan untuk menentukan LOD dan LOQ seperti rumus sebelumnya.

3. 5. 8 Penentuan Kadar Natrium Benzoat dan Vitamin B6 dalam Minuman Berenergi

Sebanyak 20 mL dari 150 mLvolume total larutan sampel minuman berenergi dalam botol diambilkemudian dipanaskan. Sampel dipanaskan menggunakan hot plate pada suhu 70 o

3. 5. 9 Uji Validasi

C selama kurang lebih 5 menit. Larutan selanjutnya disaring, lebih kurang 10 mL filtrat pertama dibuang, dan filtrat selanjutnya ditampung. Filtrat didinginkan pada suhu kamar untuk selanjutnya dipipet sebanyak 1mL ke dalam labu tentukur 25 mL dan dicukupkan dengan pelarut HCl 0,1N, lalu dikocok sampai homogen. Larutan kemudian diukur serapannya padaderivat kedua pada panjang gelombanganalisis yang telah ditentukan untuk natrium benzoat dan vitamin B6. Uji validasi ini meliputi uji akurasi dan presisi yangdilakukan menggunakan sampel minuman berenergi merek M dengan volume total 150 mL.

3. 5. 9. 1Uji Akurasi

Sebanyak 20mL larutan sampel dipanaskan, lalu didinginkan untuk kemudian diambil 1mL sampel dan dimasukkan ke dalam labu ukur 25 mL. Selanjutnya ditambahkan larutan standar natrium benzoat 200μgmL sebanyak 0,625 mL yang setara dengan jumlah natrium benzoat sebesar 125 μg. Ditambahkan juga 1,25 mL larutan standar vitamin B6 200 μgmLsehingga Universitas Sumatera Utara diperoleh jumlah vitamin B6 250μg. Selanjutnya labu dicukupkan dengan HCL 0,1N dan diukur pada panjang gelombang analisis masing-masing. Hasil spektrum ditransformasikan menjadi spektrum derivat kedua dengan Δλ = 4 nm, kemudian dihitung persen perolehan kembali. Rumus untuk menghitung persen perolehan kembali yaitu: � � − � � � ∗ � × 100 Keterangan : C F = C Kadar analit dalam sampel setelah ditambahkan larutan baku A C = Kadar analit sampel sebelum ditambahkan larutan baku A

3. 5. 9. 2 Uji Presisi