Kesimpulan Saran Dekke Naniura

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini ialah sebagai berikut: a. Angka Lempeng Total ALT dari dekke naniura asal Simpang Pos, Tanjung sari, Amplas dan Kontrol buatan sendiri sebesar 2,5 x 10 3 kolonig, keempat sampel tersebut memiliki ALT yang memenuhi SNI 7288:2009. b. Coliform total dekke naniura asal Simpang Pos dan Kontrol memenuhi SNI 7288:2009 dengan nilai 3,0 MPNg dan dekke naniura dari Tanjung Sari dan Amplas tidak memenuhi SNI 7288:2009 dengan nilai 3,0 MPNg. c. Keberadaan bakteri E. coli dan Salmonella pada dekke naniura asal Simpang Pos, Tanjung Sari, Amplas dan Kontrol tidak dijumpai sehingga memenuhi SNI 7288:2009 dan dapat dijadikan sebagai salah satu makanan sehat. Akan tetapi mengingat coliform total tidak memenuhi standar maka perlu perhatian bagi konsumen yang tahan yang rendah imunocompromise.

5.2 Saran

Saran dari penelitian ini adalah sebaiknya dilakukan uji-uji lain terhadap makanan dekke naniura untuk memenuhi syarat sebagai salah satu makanan sehat dan sebaiknya proses pengambilan sampel lebih diperhatikan lagi agar hasil yang didapatkan lebih representatif. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dekke Naniura

Pada masyarakat Batak terdapat beberapa makanan tradisional yang menggunakan ikan mas sebagai bahan dasarnya seperti dekke naniarsik dan dekke naniura. Dekke naniura adalah masakan khas Batak Toba yang mempunyai ciri khas ikan mas yang dihidangkan tanpa ada proses memasak di api, tetapi hanya dengan menambahkan asam jungga yang berguna untuk membuat daging ikan menjadi lunak dan dapat dinikmati. Hampir setiap daerah mempunyai resep naniura sendiri, sehingga cukup sulit mencari standar baku naniura Karo-karo, 2011. Bumbu-bumbu yang umumnya digunakan dalam pembuatan dekke naniura adalah asam jungga Citrus jambhiri, jahe Zingiber officinale , bawang merah Allium cepa, bawang putih Allium sativum, kemiri Aleurites moluccana, andaliman Zanthoxylum acanthopodium, kencur Kaempferia galanga, cabai merah Capsicum annum, kecombrang Nicolaia speciosa, kunyit Curcuma domestica dan garam. Penggunaan bumbu-bumbu masakan ini dapat bersifat antibakteri pada bakteri patogen yang ditemukan pada makanan. Pembuatan dekke naniura dimulai dengan membersihkan ikan terlebih dahulu dengan membuang seluruh bagian dalam dan sisik ikan, kemudian ikan dibelah dari kepala hingga ekor lalu duri ikan dibuang. Ikan direndam dengan air panas lalu dikering anginkan selama 15 menit. Ikan kemudian diasami dengan asam jungga dan dibiarkan diasami selama 3 jam. Kemiri digongseng, kemudian cabai, jahe, bawang putih, bawang merah, kunyit, kencur, andaliman dan kemiri yang digongseng seluruhnya bumbu tersebut kemudian ditumbuk dan disatukan dalam satu wadah. Semua bumbu dioleskan ke permukaan ikan dan dibiarkan selama 1 jam hingga ikan benar-benar matang dan bumbu meresap merata, lalu siap untuk dikonsumsi Marwanti, 1997. Universitas Sumatera Utara

2.2 Keberadaan Mikroorganisme Pada Makanan