BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dan implementasi yang dilakukan maka dapat dieroleh beberapa kesimpulan :
1. Penggunaan Geographic Information System dapat memetakan penyebaran sekolah, jenjang pendidikan dasar SD MI, pendidikan menengah pertama
SMPMTs, dan pendidikan menengah atas dan menengah kejuruan SMAMASMK dalam bentuk peta interaktif, berupa data spasial dan data
atribut di Kabupaten Tapanuli Utara. 2. Sistem ini dapat menghasilkan informasi perhitungan indikator pemerataan
pendidikan seperti Angka Partisipasi Kasar APK, Angka Partisipasi Murni APM, Rasio Guru Murid RGM, Rasio Kelas Murid RKM, Rasio Sekolah
Murid RSM dan Angka Shift di Kabupaten Tapanuli Utara. 3. Geographic Information System ini juga memetakan hasil perhitungan indikator
pemerataan pendidikan berdasarkan kecamatan untuk mengetahui pemerataan pendidikan di masing
– masing kecamatan. 4. Dari hasil kuisioner dan presentasi dilapangan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Tapanuli Utara sudah siap dalam menggunakan sistem ini.
Universitas Sumatera Utara
5.2 Saran
Sistem ini dapat dikembangkan dengan menambah detail informasi personal, seperti detail informasi siswa dan guru yang mengajar di sekolah.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 LANDASAN TEORI
Dalam bab ini dibahas teori yang digunakan sebagai landasan pengerjaan aplikasi pembangunan Geographic Information System.
2.1 Geographic Information System GIS
Geographic Information System atau dalam bahasa indonesia dikenal sebagai Sistem Informasi Geografis adalah suatu sistem informasi yang dibangun untuk bekerja
dengan data spasial atau berkoordinat geografis. atau dengan kata lain Geographic Infromation System adalah suatu sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk
menangani data yang bereferensi keruangan spasial bersamaan dengan seperangkat kerja Barus et all, 2000. Data spasial yang dimaksud disini adalah data yang
memiliki ciri-ciri sebagai berikut Nugraha, 2012 : 1. Memiliki geometric propertiesi seperti koordinat dan lokasi
2. Terkait dengan aspek ruang seperti persil, kota, kawasan pembangunan 3. Berhubungan dengan semua fenomena yang terdapat di bumi, misalnya
data kejadian, gejala atau objek. 4. Dipakai untuk maksud-maksud tertentu, misalnya analisis, pemantaun
ataupun pengolahan Geographic Information System atau Sistem Informasi Geografis merupakan akronim
dari Sugito et all, 2009 :
Universitas Sumatera Utara
1. Sistem System Pengertian sistem itu sendiri adalah kumpulan elemen
– elemen yang saling berintegrasi dan berinterdependensi dalam lingkungan yang dinamis
dalam mencapai tujuan yang diinginkan. 2. Informasi Information
Informasi berasal dari kumpulan beberapa data. Dalam Geographic Information System informasi memiliki volume terbesar. Setiap objek
geografi memiliki setting data tersendiri karena tidak sepenuhnya data yang ada dapat terwakili didalam peta. Jadi, semua data harus
diasosiasikan dengan objek spasial yang dapat membuat peta menjadi berkualitas. Ketika data tersebut diasosiasikan dengan permukaan
geografis yang representatif, maka data tersebut mampu memeberi informasi hanya dengan mengklik mouse pada objek. Perlu diingat bahwa
informasi adalah data tetapi data tidak sepenuhnya informasi. 3. Georgrafis Geographic
Istilah ini digunakan karena Geographic Infromation System dibuat berdasarkan pada ‘geografi’ atau spasial. Setiap objek geografi mengarah
kepada spesifikasi lokasi dalam suatu ruang space. Objek bisa berupa fisik, budaya atau ekonomi alamiah. Penampakan tersebut ditampilkan
pada suatu peta untuk memberikan gambaran yang representatif dari spasial suatu objek sesuai dengan kenyataan di bumi. Simbol, warna, dan
gaya garis digunakan untuk mewakili setiap data spasial yang berbeda pada peta dua dimensi.
Geographic Information System merupakan alat yang handal untuk menangani data spasial, dimana didalamnya data dipelihara dalam bentuk digital sehingga
data ini lebih padat dibandingkan dengan bentuk peta cetak, tabel, atau dalam bentuk konvensional lainya yang akhirnya dapat memepercepat dan
meringankan pekerjaan. Barus et all, 2000. Berikut adalah beberapa keunggulan Geographic Information System dibandingkan dengan perpetaan
konvensional :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 : Perbedaan GIS dan perpetaan konvensional Sugito et all, 2009
No. Sistem Perpetaan Konvensional Geographic Information System
1. Statis
Statis dan Dinamis 2.
Proses update mahal Proses update murah
3. Rigid
Fleksibel 4.
Diskrit Kontinu dan yang perlu saja
5. Analisi dan modeling secara langsung
tidak mungkin Analisis dan modeling secara langsung
sangat mungkin 6.
Menurunkan data perlu interpretasi Menurunkan data tidak perlu interpretasi
Komponen GIS adalah sistem komputer yang terdiri atas perangkat keras hardware dan perangkat lunak software, data geospatial dan pengguna
brainware, seperti yang ditunjukan gambar 2.1
Sistem Komputer
Data Geospatial Pengguna
Peta, foto udara, data statistik, dll
Desain, analisi dan penerapan
Gambar 2.1 Komponen Geographic Information System GIS Sari, 2007
Universitas Sumatera Utara
Data yang diolah pada GIS adalah data Geopastial Data Spasial dan Non Spasial. Data spasial adalah data yang berhubungan dengan kondisi geografis misalnya sungai,
wilayah adminstrasi, gedung, jalan raya dan sebagainya. Sedangkan data non spasial adalah data yang berupa text atau angka biasanya disebut dengan atribut.
Data non-spasial menggambarkan data spasial atau sebagai dasar untuk menggambarkan data spasial. Dari data non spasial ini nantinya akan dibentuk data
spasial. Misalnya jika ingin menggambarkan peta penyebaran penduduk maka diperlukan data jumlah penduduk dari masing
– masing daerah, dari data tersebut akan digambarkan pola penyebaran penduduk untuk masing
– masing daerah.Sari, 2007.
2.1.1 Manfaat Geographic Information System
Fungsi GIS adalah meningkatkan kemampuan menganalisis informasi spasial secara terpadu untuk perencanaan dan pengambilan keputusan. SIG dapat memberikan
informasi kepada pengambil keputusan untuk analisis dan penerapan database keruangan Prahasta,2002.
GIS mampu memberikan kemudahan-kemudahan yang diinginkan. Dengan GIS kita akan dimudahkan dalam melihat fenomena kebumian dengan perspektif yang
lebih baik. GIS mampu mengakomodasi penyimpanan, pemrosesan, dan penayangan data spasial digital bahkan integrasi data yang beragam, mulai dari citra satelit, foto
udara, peta bahkan data statistik. GIS juga mengakomodasi dinamika data, pemutakhiran data yang akan menjadi lebih mudah Swastikayana, 2011.
2.1.2 Subsistem Gegoraphic Information System
Menurut Prahasta 2005, GIS dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem sebagai berikut :
1. Data Input Subsitem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan
atribut dari berbagai sumber. Subsistem ini juga bertanggung jawab dalam mengkonversi atau mentransformasikan format-format data aslinya ke dalam format
yang dapat digunakan oleh GIS.
Universitas Sumatera Utara
2. Data Output Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian
basisdata baik dalam bentuk softcopy maupun dalam bentuk hardcopy seperti : tabel, grafik, peta, dan lain-lain.
3. Data Manajemen Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut kedalam sebuah
basisdata sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, di-update dan di-edit.
4. Analisis dan Manipulasi Data Subsistem ini menentukan informasi
– informasi yang dapat dihasilkan oleh GIS. Selain itu, subsistem ini juga melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk
menghasilkan informasi yang diharapkan.
2.1.3 Kemampuan GIS
Sistem informasi geografis mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada suatu titik tertentu di bumi, menggabungkannya, menganalisis dan akhirnya
memetakan hasilnya : Prahasta, 2009 1. Memasukkan dan mengumpulkan data geografis spasial dan atribut
2. Mengintegrasikan data geografis. 3. Memeriksa, meng-update meng-edit data geografis.
4. Menyimpan atau memanggil kembali data geografis. 5. Mempresentasikan atau menampilkan data geografis.
6. Mengelola, memanipulasi dan menganalisis data geografis. 7. Menghasilkan output data geografis dalam bentuk peta tematik view dan
layout,tabel,grafik chart laporan, dan lainnya baik dalam bentuk hardcopy maupun softcopy.
2.1.4 Cara kerja GIS
GIS dapat menyajikan real world dunia nyata pada monitor sebagaimana lembaran peta dapat merepresentasikan dunia nyata diatas kertas. Tetapi, GIS memiliki
kekuatan lebih dan fleksibilitas dari pada lembaran pada kertas. Peta merupakan representasi grafis dari dunia nyata, obyek-obyek yang dipresentasikan di atas peta
disebut unsur peta atau map features contohnya adalah sungai, taman, kebun, jalan
Universitas Sumatera Utara
dan lain-lain. Karena peta mengorganisasikan unsur-unsur berdasrkan lokasi- lokasinya. GIS menyimpan semua informasi deksriptif unsur-unsurnya sebagai
atribut-atribut didalam basis data. Kemudian, GIS membentuk dan menyimpannya didalam tabel-tabel relasional dengan demikian, atribut-atribut ini dapat diakses
melalui lokasi-lokasi unsur-unsur peta dan sebaliknya, unsur - unsur peta juga dapat diakses melalui atribut-atributnya. Prahasta, 2005
2.2 Peta
Peta merupakan gambaran wilayah geografis, bagian permukaan bumi yang disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta konvensionalyang tercetak hingga
peta digital yang tampil di layar komputer. Peta dapat digambarkan denganberbagai gaya, masing
– masing menunjukkan permukaan yang berbeda untuk subjek yang sama untuk menvisualisasikan dunia dengan mudah, informatif dan fungsional.
Peta berbasis komputer digital lebih serba guna dan dinamis karena bisa menunjukkan banyak view yang berbeda dengan subjek yang sama. Peta ini juga
memungkinkan perubahan skala, animasi gabungan, gambar, suara, dan bisa terhubung ke sumber informasi tambahan melalui internet. Peta digital dapat diupdate
ke peta tematik baru dan bisa menambahkan detail informasi geografi lainnya. Charter et al, 2003
2.3 Web – GIS