Identifikasi Masalah Implementasi Geographic Information System Sumber Daya Pendidikan Di Kabupaten Tapanuli Utara

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SYSTEM Bab ini secara garis besar membahas analisis Geographic Information System GIS dan tahap – tahap yang akan dilakukan dalam perancangan system yang akan dibangun.

3.1 Identifikasi Masalah

Pendidikan merupakan sebuah hal yang penting dari masa ke masa, perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dari hasil pendidikan diharapkan dapat membantu memajukan pendidikan itu sendiri. Kabupaten Tapanuli Utara merupakan sebuah Kabupaten yang sedang dalam masa berkembangan, termasuk dibidang pendidikan. Tapanuli Utara TAPUT sedang berusaha keluar dari masalah pendidikan, hal ini ditunjukan dalam Visi TAPUT yaitu : “Tapanuli Utara sebagai lumbung pangan dan lumbung Sumber Daya Manusia SDM yang berkualitas dan daerah wisata”. Dari visi tersebut dikatakan bahwa selain sebagai lumbung pangan, Taput juga diharapkan menjadi Lumbung Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Untuk mewujudkan itu maka dibutuhkan pendidikan yang memadai dan hal ini menjadi prioritas Pemerintah, hal ini ditunjukan oleh pemerintah dengan menjadikan Misi pertama Kabupaten Tapanuli Utara yaitu : Meningkatkan akses pendidikan dan menyiapkan pendidikan yang berkualitas. Penyebab lambat nya pertumbuhan pendidikan yang berkualitas di Kabupaten Tapanuli Utara disebabkan oleh banyak hal, seperti fasilitas pendidikan yang tidak Universitas Sumatera Utara memadai di tiap-tiap sekolah, guru yang mengajar tidak sesuai dengan bidang ilmu nya yang disebakan kekurangan guru dibeberapa sekolah, banyaknya sekolah yang berakreditas C dan bahkan Tidak Terakreditas, pendidikan guru yang hanya tamatan SLTA dan bahkan ada yang tidak tamat SLTA dan masih banyak lagi. Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara dalam hal ini Dinas Pendidikan Kabupaten Tapanuli Utara bertanggung jawab penuh atas hal tersebut. Ada 512 sekolah yang tersebar 15 Kecamatan dan sebenarnya data kondisi masing – masing sekolah sudah dicatat oleh Dinas Pendidikan, akan tetapi selama ini data tersebut dicatat secara manual dan ini yang membuat kurangnya presentasi tentang “kekuatan” pendidikan di Kabupaten Tapanuli Utara, sehingga membuat pemerintah tidak bisa mengambil langkah cepat dalam penyelesaian masalah. Untuk itu diperlukan sistem yang dapat membantu Pemerintah dalam mengolah data Sumber Daya Pendidikan dan membantu dalam pemetaan “kekuatan” Pendidikan di Kabupaten Tapanuli Utara. 3.2 Arsitektur Sistem Sistem ini dibangun untuk menampilkan informasi tentang keadaan pendidikan dan menampilkan titik-titik sekolah di Kabupaten Tapanuli Utara. Informasi pendidikan ini dikelola oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Tapanuli Utara. Lokasi pendidikan divisualisasikan dalam bentuk peta Kabupaten Tapanuli Utara dalam bentuk polygon, data jalan dalam bentuk garis line dan data tempat sekolah dalam bentuk titik point yang dikategorikan menjadi Sekolah Dasar SD, Sekolah Menengah Pertama SMP, Sekolah Menengah Atas SMA dan Sekolah Menengah Kejuruan SMK . Bentuk arsiterktur umum sistem dapat dilihat pada gambar 3.1 Universitas Sumatera Utara Admin Dinas Pendidikan Admin Sekolah Member Web browser Web browser Web browser Web server DB request data Aplikasi Web Pencarian Informasi Peta Aplikasi Web Mengelola Data Sekolah Peta Pencarian Informasi Aplikasi Web Mengelola Data Sekolah Peta Pencarian Informasi Mengelola member Map Server Request Peta Kabupaten Kecamatan Request Peta Request Peta Peta Kabupaten Kecamatan Peta Peta Operasi Pemrograma n Javascript, PHP, Jquery, CSS, Ajax Operasi Pemrograma n Javascript, PHP, Jquery, CSS, Ajax Operasi Pemrograma n Javascript, PHP, Jquery, CSS, Ajax Gambar 3.1 Arsitektur Umum Pada gambar 1 diatas, user dibagi atas tiga bagian besar yaitu admin dinas pendidikan, admin sekolah dan member. Admin dinas pendidikan bertugas untuk mengelola data sumber daya pendidikan Kabupaten dan data user, admin sekolah bertugas untuk mengolah data sumber daya pendidikan masing – masing sekolahnya dan member hanya berhak mengakses informasi yang diberikan. Member dapat mengajukan diri sebagai admin sekolah melalui admin dinas pendidikan. Selain admin sekolah, Kepala Dinas juga merupakan bagian dari member. Berikut adalah penjelasan dari gambar 1 diatas : 1. User akan dihadapkan pada interface yang berbasis web untuk mengolah dan mengakses informasi berdasarkan hak akses dari setiap user. Universitas Sumatera Utara 2. Setiap pengolahan data attribut data sumber daya pendidikan dilakukan pada web server. Web server akan mengelola permintaan web browser dan menampilkannya kembali. 3. Karena web server tidak dapat memiliki kemampuan untuk pemrosesan peta maka request yang berkaitan dengan pemrosesan peta akan diteruskan kepada map server untuk dapat menampilkan peta. Dalam pembangunan sistem ini data attribut dan data spasial adalah komponen utama dalam pembuatannya. Gambar 3.2 adalah tahapan pengolahan data spasial dan attribut. Proses Database MySQL Pengkodean Coding Pengujian Konversi format Map .pdf -- .svg Procces SVG Create JVector Map Input Data Atribut Data Spasial output Map Kabupaten dan Kecamatan Gambar 3.2 Tahapan pengolahan data spasial dan data attribut Universitas Sumatera Utara Berikut adalah penjelasan gambar 3.2 : 1. Input Dalam sistem ini input berupa Data spasial dan data atributik. Data spasial dipakai dalam merepresentasikan letak geografis sedangkan data atributik menjelaskan atribut – atribut tentang data spasial tersebut. 2. Proses digitasi data spasial Proses digitasi ini bertujuan untuk menghasilkan peta dengan format JVectorMap .js. Berikut adalah tahapannya: 1. Konversi Map Konversi map yaitu melakukan perubahan format map, dimana format diubah dari .pdf ke format .svg. 2. Proses SVG Peta .svg kemudian akan dibagi berdasarkan wilayah masing – masing polygon. 3. JVectorMap Peta dengan format svg akan di konversi kembali kedalam bentuk .jevctormap. Bentuk JVectorMap disimpan dalam format js. 3. Output digitasi data spasial Dari hasil proses diatas maka akan dihasilkan peta Kabupaten Tapanuli Utara dan Peta 15 Kecamatan Kabupaten Tapanuli Utara. 4. Pengkodean Coding Pada tahap ini dilakukan pengkodean untuk menyatukan antara data spasial dan data atributik agar tersinkron dan menghasilkan informasi yang tepat. 5. Pengujian Pengujian dilakukan untuk menguji ketepatan informasi yang ditampilkan dan kesingkronan antara data spasial dan data atributik.

3.3 Analisis Kebutuhan Sistem