Implementasi Geographic Information System Sumber Daya Pendidikan Di Kabupaten Tapanuli Utara

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Abousaeidi, M. et al. 2015 Geographic Information System (GIS) modeling approach to determine the fastest delivery routes. Saudi Journal of Biological Sciences (2015)

Amri, K & Sitanggang I.S.. 2015. A Geographic Information System

for Hotspot Occurrences Classification in Riau Province Indonesia. The 1st International Symposium on LAPAN-IPB Satellite for Food Security and Environmental Monitoring 24 ( 2015 ) 127 – 131.

Ayusina, E. & Wendra. 2012. Analsis Perancangan Sisitem Informasi Geografis Berbasis Web Untuk Sebaran Rumah Sakit di Wilayah Jakarta Barat. Skripsi. Binus University Jakarta.

Barus B., dan U.S. Wiradisastra, 2000. Sistem Informasi Geografi, Laboratorium Penginderaan Jauh dan Kartografi, Jurusan Tanah. Fakultas Pertanian IPB, Bogor.

Blišťan, B et al. 2014. The Importance Of Geographic Information Systems Education

At Universities In The Process Of Building A European KnowledgeBased Society. The Proceedings of 6th World Conference on educational Sciences

Volume 191, 2 June 2015, Pages 24582462.

BPS & BAPEDA.2010. Tapanuli Utara dalam Angka : Sosial. Tarutung.

BPS & BAPEDA.2013. Tapanuli Utara dalam Angka : Sosial. Tarutung.


(2)

Chaabouni, R et al. 2012. Lineament analysis of South Jenein Area (Southern Tunisia) using remote sensing data and geographic information system. The Egyptian Journal of Remote Sensing and Space Sciences (2012) 15, 197–206.

Charter, D & Agtrisari, I. 2003. Desain dan Aplikasi GIS, Geographic Information System. Jakarta.

Iskandar, E. 2012. Sistem Informasi Geografis Untuk Pemetaan Daerah Rawan Gempa Tektonik dan Jalur Evakuasi di Yogyakarta. Skripsi. STMIK El Rahma, Yogyakarta.

Jati, B.M. 2011. Sistem Informasi Geografis Berbasis Web Untuk Pemetaan Industri Kecil Di Kabupaten Bantul. Skripsi. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijag, Yogyakarta.

Junaidi. 2010. Indikator Sarana Pendidikan. Universitas Jambi. Jambi. Kadir, A. 2003, Konsep dan Tuntunan Praktis Basis Data. Andi. Yogyakarta.

Melian, L & Agus, H. 2010. Perancangan dan Pembangunan Sistem Informasi Geografis Parawisata di Kota Bandung Berbasis Web. Skripsi. Universitas Komputer Indonesia Bandung.

Mufidah, N.M.I.2005. Pengantar GIS (Geographical Information System). (Online)

https://ferdinanddwi.files.wordpress.com/2008/08/nurmeita-gis.pdf (Diakses tanggal 12 Januari 2016).

Nugraha, D.W. 2012. Perancangan Sistem Informasi Geografis Menggunakan Peta Digital. http://portalgaruda.org (Diakses pada tanggal 30 Maret 2014).

Prahasta, E. 2002. Konsep-Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis.Informatika. Bandung.


(3)

Pengelolaan Sumber Daya Alam. Center for International Forestry Research. Jakarta.

Rose, Anie , Eko, Priyanto dan Muludi, Kurnia. 2013. Perancangan Sistem Informasi Geografis Berbasis Web Untuk Penyediaan Informasi Fasilitas dan Personalia di Universitas Lampung. Skripsi. Universitas Lampung, Lampung.

Sari, D.M. 2007. Perancangan Sistem Informasi Geografis Berbasis Web Menggunakan MapServer. Skripsi. Universitas Sumatera Utara, Medan.

Shunsuke, D et al. 2015. Probabilistic model to analyze patient accessibility to medical facilities using geographic information systems. 19th International Conference on Knowledge Based and Intelligent Information and Engineering Systems 60 ( 2015) 1631 – 1639.

Sugito, N.T & Sugandi, D. 2009. Urgensi Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk mendukung data geospasial. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung. Swastikayana, I.W.K. 2011. Sistem Informasi Geografis berbasis web untuk pemetaan

parawisata Kabupaten Gianyar (Studi kasus pada dinas parawisata Kabupaten Gianyar). Skripsi. Universitas Pembangunan Nasional Yogyakarta.

Tampubolon, V & Harseno, Edy. 2007. Aplikasi Sisitem Informasi Geografis dalam Pemetaan Batas Administrasi, Tanah, Geologi, Penggunaan Lahan, Lereng Daerah Istimewa Yogyakarta dan Daerah Aliran Sungai di Jawa Tengah Menggunakan Software Arcview GIS.Skripsi. UKRIM Yogyakarta.

Tata Cara Pengolahan Data dan Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah.

2010.Menteri Dalam Negeri. Jakarta

Widayati, N. 2010. Priority Mapping Based on Multi-dimensional data mining using WEBSOM.Skripsi. ITS, Surabaya


(4)

BAB 3

ANALISIS DAN PERANCANGAN SYSTEM

Bab ini secara garis besar membahas analisis Geographic Information System (GIS)

dan tahap – tahap yang akan dilakukan dalam perancangan system yang akan dibangun.

3.1 Identifikasi Masalah

Pendidikan merupakan sebuah hal yang penting dari masa ke masa, perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dari hasil pendidikan diharapkan dapat membantu memajukan pendidikan itu sendiri.

Kabupaten Tapanuli Utara merupakan sebuah Kabupaten yang sedang dalam masa berkembangan, termasuk dibidang pendidikan. Tapanuli Utara (TAPUT) sedang berusaha keluar dari masalah pendidikan, hal ini ditunjukan dalam Visi TAPUT yaitu : “Tapanuli Utara sebagai lumbung pangan dan lumbung Sumber Daya

Manusia (SDM) yang berkualitas dan daerah wisata”. Dari visi tersebut dikatakan bahwa selain sebagai lumbung pangan, Taput juga diharapkan menjadi Lumbung Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Untuk mewujudkan itu maka dibutuhkan pendidikan yang memadai dan hal ini menjadi prioritas Pemerintah, hal ini ditunjukan oleh pemerintah dengan menjadikan Misi pertama Kabupaten Tapanuli Utara yaitu : Meningkatkan akses pendidikan dan menyiapkan pendidikan yang berkualitas.

Penyebab lambat nya pertumbuhan pendidikan yang berkualitas di Kabupaten Tapanuli Utara disebabkan oleh banyak hal, seperti fasilitas pendidikan yang tidak


(5)

memadai di tiap-tiap sekolah, guru yang mengajar tidak sesuai dengan bidang ilmu nya yang disebakan kekurangan guru dibeberapa sekolah, banyaknya sekolah yang berakreditas C dan bahkan Tidak Terakreditas, pendidikan guru yang hanya tamatan SLTA dan bahkan ada yang tidak tamat SLTA dan masih banyak lagi. Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara dalam hal ini Dinas Pendidikan Kabupaten Tapanuli Utara bertanggung jawab penuh atas hal tersebut. Ada 512 sekolah yang tersebar 15 Kecamatan dan sebenarnya data kondisi masing – masing sekolah sudah dicatat oleh Dinas Pendidikan, akan tetapi selama ini data tersebut dicatat secara manual dan ini

yang membuat kurangnya presentasi tentang “kekuatan” pendidikan di Kabupaten

Tapanuli Utara, sehingga membuat pemerintah tidak bisa mengambil langkah cepat dalam penyelesaian masalah. Untuk itu diperlukan sistem yang dapat membantu Pemerintah dalam mengolah data Sumber Daya Pendidikan dan membantu dalam

pemetaan “kekuatan” Pendidikan di Kabupaten Tapanuli Utara.

3.2 Arsitektur Sistem

Sistem ini dibangun untuk menampilkan informasi tentang keadaan pendidikan dan menampilkan titik-titik sekolah di Kabupaten Tapanuli Utara. Informasi pendidikan ini dikelola oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Tapanuli Utara.

Lokasi pendidikan divisualisasikan dalam bentuk peta Kabupaten Tapanuli Utara dalam bentuk polygon, data jalan dalam bentuk garis (line) dan data tempat sekolah dalam bentuk titik (point) yang dikategorikan menjadi Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) .


(6)

Admin Dinas Pendidikan Admin Sekolah Member Web browser Web browser Web browser Web server DB request data Aplikasi Web Pencarian Informasi Peta Aplikasi Web

Mengelola Data Sekolah

Peta Pencarian Informasi

Aplikasi Web

Mengelola Data Sekolah

Peta Pencarian Informasi Mengelola member

Map Server Request Peta Kabupaten / Kecamatan

Request Peta

Request Peta Peta Kabupaten /Kecamatan Peta

Peta Operasi Pemrograma n (Javascript, PHP, Jquery, CSS, Ajax) Operasi Pemrograma n (Javascript, PHP, Jquery, CSS, Ajax) Operasi Pemrograma n (Javascript, PHP, Jquery, CSS, Ajax)

Gambar 3.1 Arsitektur Umum

Pada gambar 1 diatas, user dibagi atas tiga bagian besar yaitu admin dinas pendidikan,

admin sekolah dan member. Admin dinas pendidikan bertugas untuk mengelola data sumber daya pendidikan Kabupaten dan data user, admin sekolah bertugas untuk mengolah data sumber daya pendidikan masing – masing sekolahnya dan member

hanya berhak mengakses informasi yang diberikan. Member dapat mengajukan diri sebagai admin sekolah melalui admin dinas pendidikan. Selain admin sekolah, Kepala Dinas juga merupakan bagian dari member. Berikut adalah penjelasan dari gambar 1


(7)

2. Setiap pengolahan data attribut (data sumber daya pendidikan) dilakukan pada web server. Web server akan mengelola permintaan web browser dan menampilkannya kembali.

3. Karena web server tidak dapat memiliki kemampuan untuk pemrosesan peta maka

request yang berkaitan dengan pemrosesan peta akan diteruskan kepada map server

untuk dapat menampilkan peta.

Dalam pembangunan sistem ini data attribut dan data spasial adalah komponen utama dalam pembuatannya. Gambar 3.2 adalah tahapan pengolahan data spasial dan attribut.

Proses

Database MySQL

Pengkodean (Coding)

Pengujian Konversi format Map

(*.pdf --> *.svg)

Procces SVG

Create JVector Map

Input

Data Atribut Data Spasial

output

Map Kabupaten dan Kecamatan


(8)

Berikut adalah penjelasan gambar 3.2 : 1. Input

Dalam sistem ini input berupa Data spasial dan data atributik. Data spasial dipakai dalam merepresentasikan letak geografis sedangkan data atributik menjelaskan atribut – atribut tentang data spasial tersebut.

2. Proses digitasi data spasial

Proses digitasi ini bertujuan untuk menghasilkan peta dengan format JVectorMap (*.js). Berikut adalah tahapannya:

1. Konversi Map

Konversi map yaitu melakukan perubahan format map, dimana format diubah dari *.pdf ke format *.svg.

2. Proses SVG

Peta *.svg kemudian akan dibagi berdasarkan wilayah masing – masing polygon.

3. JVectorMap

Peta dengan format *svg akan di konversi kembali kedalam bentuk .jevctormap. Bentuk JVectorMap disimpan dalam format *js. 3. Output digitasi data spasial

Dari hasil proses diatas maka akan dihasilkan peta Kabupaten Tapanuli Utara dan Peta 15 Kecamatan Kabupaten Tapanuli Utara.

4. Pengkodean (Coding)

Pada tahap ini dilakukan pengkodean untuk menyatukan antara data spasial dan data atributik agar tersinkron dan menghasilkan informasi yang tepat. 5. Pengujian

Pengujian dilakukan untuk menguji ketepatan informasi yang ditampilkan dan kesingkronan antara data spasial dan data atributik.

3.3 Analisis Kebutuhan Sistem


(9)

3.3.1 Perangkat Keras (Hardsware)

Perangkat keras yang digunakan adalah Laptop / PC (Personal Computer) yang terhubung dengan jaringan internet. Spesifikasi dari Laptop / PC yang harus dipenuhi adalah dapat menjalankan perangkat lunak (software) sesuai dengan kebutuhan.

3.3.2 Perangkat Lunak (Software)

Untuk membangun GIS, diperlukan perangkat lunak sebagai berikut : a. Sistem Operasi komputer : Windows.

b. Web – Server : Apache.

c. Program aplikasi Map Server dan aplikasi pendukung GIS lainnya. d. Text Editor : Notepad / Notepad ++

e. Browser : Mozzila Firefox, Google Chrome.

3.3.3 User Level

Dalam menjalankan Sistem ini, User dibagi dalam 3 (tiga) bagian, yaitu:

a. User sebagai Member yang dapat mengakses informasi sumber daya pendidikan dan GIS. Member terdiri dari member biasa dan Kepala Dinas. b. User sebagai administrator dinas pendidikan yang melakukan proses

pengelolaan (melakukan edit, tambah dan hapus) pada setiap sumber daya pendidikan di Kabupaten Tapanuli Utara.

c. User sebagai administrator sekolah yang melakukan proses pengelolaan (melakukan edit, tambah dan hapus) pada setiap sumber daya pendidikan di masing-masing sekolah.

3.3.4 Data Spasial dan Data Atributik

Dalam pembuatan GIS diperlukan data spasial / grafis dan data atributik. Data spasial misalnya peta, foto udara, citra satelit dan sebagainya atau hasil interprestasi data – data tersebut, sedangkan.data atribut misalnya data sensus, catatan survei, dan data – data lapangan lainnya.


(10)

3.4 Data yang Digunakan

3.4.1 Data Spasial / Grafis

Data Spasial yang digunakan dalam sistem informasi ini adalah peta Kabupaten Tapanuli Utara dan peta 15 Kecamatan di Kabupaten Tapanuli Utara. Data tersebut didapat dari Kantor Bupati Tapanuli Utara.

3.4.2 Proses Digitasi dan Konversi Peta

Digitasi dilakukan pada peta Kabupaten Tapanuli Utara dan peta 15 kecamatannya. Proses digitasi dilakukan dalam beberapa tahap yaitu :

a. Konversi file peta analog dari format *.jpg ke format *.svg. Sebelumnya peta analog di konversi terlebih dahulu ke *.pdf. Konversi ini menggunakan perangkat lunak Inkscape dengan perintah sebagai berikut :

inkscape.exe -l taput.svg taput.pdf

Gambar 3.3 : Peta Analog Tapanuli Utara Gambar 3.4 : Peta Tapanuli Utara. Format svg (hasil


(11)

b. Menentukan pembatasan polygon, dimana dilakukan pembagian wilayah berdasarkan kecamatan. Setelah wilayah dibagi/dibatasi maka wilayah tersebut akan dipecah/dipisahkan sesuai dengan wilayah tersebut. Proses pembatasan dan pemisahan dilakukan dengan Inkscape.

c. Membuat JVector Map dengan konversi file *.svg menjadi file *.js. Konversi ini dikerjakan dengan mengggunakan perangkat lunak svgto.jvectormap. Proses konversi ini dimulai dengan mengambil source code file berformat *.svg dengan menggunakan SVG - edit, kemudian

source code tersebut dicopy ke svgto.jvectormap untuk dikonversi ke bentuk peta dan peta tersebut disimpan dalam bentuk JavaScript (*.js). File JavaScript ini lah yang nantinya akan dijadikan sebagai peta didalam

website.

3.4.3 Data Atribut

Dari hasil penelitian yang dilakukan di Dinas Pendidikan Kabupaten Tapanuli Utara dan hasil observasi, diperoleh data-data atribut yang diperlukan dalam membuat Sistem pengelolaan Sumber Daya Pendidikan dan Geographic Information System (GIS). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data 512 sekolah di Kabupaten Tapanuli tahun 2013. Setelah pengumpulan data pendidikan dilakukan lalu dilanjutkan dengan analisa data yang diperlukan system. Yang mana data yang dikumpulkan berupa data sumber daya pendidikan yaitu:

1. Data keadaan sekolah : nama sekolah, status sekolah, luas lahan, akreditas, Nomor Statistik Sekolah (NSS), Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN), alamat, telepon, kategori sekolah, kategori wilayah.

2. Sarana/prasarana Sekolah Dasar (SD) : ruang kelas, perpustakaan, kamar mandi guru / murid, meja guru, kursi guru, meja siswa, kursi siswa, komputer , keberadaan koneksi internet.

3. Sarana/prasarana Sekolah Menengah Pertama (SMP) : Ruang kelas, Laboratoium, Perpustakaan, Ruang guru, Ruang Kelas, Ruang Kepala Sekolah, Kamar mandi guru dan murid, meja guru, kursi guru, meja murid dan kursi murid, komputer,


(12)

printer, mesitik,stencil, mesin fotocopy, branksa, filling cabinet, infocus, lemari guru, TV, sumber listrik dan sumber air.

4. Sarana/prasarana Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan : Ruang kelas, Laboratoium,Perpustakaan, Ruang guru, Ruang Kelas, Ruang Kepala Sekolah, Kamar mandi guru dan murid, meja guru, kursi guru, meja murid dan kursi murid, computer, laptop, printer, mesitik,stencil, mesin fotocopy, brankas, filling cabinet, infocus, lemari guru, TV, sumber listrik sumber air, siswa miskin, jurusan yang dibuka.

5. Data ketenagaan : Data Kepala sekolah, data guru, Pendidikan guru dan kepala sekolah dan Pegawai Tata Usaha

6. Data siswa : Siswa menurut jenis kelamin, siswa menurut agama, siswa mengulang dan putus sekolah menurut kelas, Nilai rata – rata ujian sekolah.

Berikut adalah print screen dari data atribut yang digunakan, data ini didapatkan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tapanuli Utara dan Badan Pusat Statistik Tapanuli Utara:


(13)

Gambar 3.6 Contoh Data kesiswaan


(14)

Gambar 3.8 Contoh Data Sarana / Prasarana Sekolah

3.4.4 Seleksi Data Atribut

Seleksi pada data atribut dilakukan untuk memperoleh variabel - variabel dalam penghitungan tingkat pendidikan. Hasil dari proses ini adalah jumlah dari variabel untuk menghitung tingkat pendidikan yaitu : Jumlah Penduduk, Jumlah Guru, Jumlah Ruang / Kelas, Jumlah Sekolah dan Jumlah Rombongan Belajar. Berikut adalah hasil seleksi data untuk menghitung indikator pendidikan.

Tabel 3.1 Variabel Untuk Perhitungan Indikator Pendidikan SD / MI No nama

kecamatan

Jumlah Siswa

Penduduk Usia 7 –

12

Jumlah Guru

Siswa Usia 7

- 12

Jumlah Ruang

Jumlah Sekolah

Jumlah Rombel

1. Parmonangan 2394 2035 282 1978 191 32 192

2. Adiankoting 2532 2077 177 2112 152 24 142


(15)

Tabel 3.1 Variabel Untuk Perhitungan Indikator Pendidikan SD / MI (lanjutan)

4. Tarutung 5774 5092 382 4896 285 40 290

5. Siatas Barita 1779 1694 139 1503 84 14 84

6. Pahae Julu 1920 1723 177 1614 142 23 138

7. Pahae Jae 1714 1512 138 1465 92 14 88

8. Purbatua 1195 1042 89 948 67 11 66

9. Simangumban 1250 1150 97 1077 68 11 64

10. Pangaribuan 4949 4041 356 4046 267 37 224

11. Garoga 2847 2445 241 2479 200 29 183

12. Sipahutar 4631 3799 363 3839 260 39 241

13. Siborong – borong

7639 6482 476 6541 292 45 303

14. Pagaran 3134 2588 213 2642 173 24 146

15. Muara 2170 2028 178 1831 145 21 128

Tabel 3.2 Variabel Untuk Perhitungan Indikator Pendidikan SMP / MTs No. nama

kecamatan Jumlah Siswa Jumlah Penduduk13 -15 Jumlah Guru Jumlah Ruang Jumlah Sekolah Jumlah Rombel Siswa Usia 13 - 15

1. Tarutung 2993 2666 192 106 7 104 2067

2. siatas barita 739 875 55 26 3 26 581

3. Sipoholon 1391 1529 112 56 6 51 1045

4. Adiankoting 1018 949 71 36 6 36 692

5. Pahae Julu 881 806 66 40 5 33 713

6. Pahae Jae 923 749 80 40 4 31 662

7. Simangumban 447 527 34 15 2 15 380

8. Purbatua 457 479 35 24 3 15 338


(16)

Tabel 3.2 Variabel Untuk Perhitungan Indikator Pendidikan SMP / MTs (lanjutan)

10. Pangaribuan 2090 1674 146 77 7 68 1498

11. Garoga 1247 1075 84 49 6 44 967

12. Parmonangan 896 870 78 43 7 33 616

13. Siborong2 3215 3045 229 104 10 100 2057

14. Pagaran 1638 1193 93 55 4 52 1226

15. Muara 1144 972 85 47 4 40 890

Tabel 3.3 Variabel Untuk Perhitungan Indikator Pendidikan SMA / MA No Nama

Kecamatan

Jumlah Siswa

Jumlah Penduduk

16 – 18

Jumlah Guru Jumlah Ruang Jumlah Sekolah Jumlah Rombel Jumlah siswa 16 - 18

1. Tarutung 2920 2863 195 102 7 86 2084

2. siatas barita - 1733 - - - - -

3. Sipoholon 511 1580 38 18 1 18 401

4. Adiankoting 323 827 20 22 1 10 184

5. Pahae Julu 421 731 35 18 2 16 244

6. Pahae Jae 413 667 28 13 1 13 345

7. Simangumban 226 454 19 9 1 8 169

8. Purbatua - 678 - - - - -

9. Sipahutar 847 1229 52 23 1 23 637

10. Pangaribuan 764 1305 47 19 1 19 619

11. Garoga 356 828 31 18 2 11 276

12. Parmonangan 232 652 28 10 2 10 165

13. Siborong-borong

2437 2941 170 76 4 69 1860

14. Pagaran 721 1113 51 23 2 21 466


(17)

Tabel 3.4 Variabel Untuk Perhitungan Indikator Pendidikan SMK No Nama

Kecamatan

Jumlah Siswa

Jumlah Penduduk

16 – 18

Jumlah Guru Jumlah Ruang Jumlah Sekolah Jumlah Rombel Jumlah siswa 16 - 18

1. Tarutung 417 2863 37 19 2 13 329

2. siatas barita 1946 1733 148 58 3 70 833

3. Sipoholon 755 1580 84 49 4 35 362

4. Adiankoting - - - -

5. Pahae Julu 184 731 26 9 1 10 71

6. Pahae Jae 634 667 56 26 3 26 231

7. Simangumban - - - -

8. Purbatua - - - -

9. Sipahutar 159 1229 23 14 2 6 40

10. Pangaribuan 320 1305 34 15 2 14 146

11. Garoga - - - -

12. Parmonangan 65 652 28 10 2 10 165

13. Siborong-borong

1783 2941 126 51 3 56 759

14. Pagaran 330 1113 30 14 1 11 101

15. Muara 129 843 19 7 1 7 46

Dari parameter tersebut maka dapat dihitung Indikator Pemerataan Pendidikan, beberapa indikatornya yaitu :

1. Angka Partisipasi Kasar :

Berikut adalah perhitungan APK SD di Kecamatan Parmonangan = X 100% =


(18)

Dari perhitungan diatas diperoleh Angka Partisipasi Kasar (APK) dari Kecamatan Parmonangan sebesar 117,64%. Hal ini berarti ada sekitar 17, 64% penduduk yang tidak berusia 7 – 12 tahun yang bersekolah di SD.

2. Angka Partisipasi Murni :

Berikut adalah perhitungan APM SD di Kecamatan Parmonangan

= X 100% =

= 96,461%

Dari perhitungan diatas diperoleh Angka Partisipasi Murni (APM) di Kecamatan Parmonangan sebesar 96,46%. Hal ini menunjukan bahwa ada 97,46% penduduk yang berusia 7 – 12 tahun yang bersekolah di SD

3. Rasio Guru Murid :

Berikut adalah perhitungan RGM SD di Kecamatan Parmonangan =

=

=

Diperoleh RGM dari Kecamatan Parmonangan yaitu 1 : 8, , dimana 1 guru rata – rata menangani 8 siswa.

4. Rasio Kelas Murid :

=

=

=

Diperoleh RKM dari Kecamatan Parmonangan yaitu 1 : 13, , dimana 1 kelas menampung rata – rata 13 siswa.


(19)

5. Rasio Sekolah Murid :

=

=

=

Diperoleh RSM dari Kecamatan Parmonangan yaitu 1 : 75, dimana 1 sekolah menampung rata – rata 75 siswa.

6. Angka Shift :

= =

= 1.005

Jika > 1, maka artinya jumlah rombongan belajar (kelas yang melakukan proses belajar mengajar) lebih banyak dibandingkan dengan ruang kelas yang tersedi, sehingga waktu penyelenggaraan proses belajar mengajar tidak dilakukan pada waktu yang bersamaan (lebih dari sekali), yang berarti bahwa sebagian murid melakukan proses belajar mengajar pada waktu pagi, misalnya pukul 07.00-12.00, sedangkan sejumlah murid yang lain melakukan proses belajar mengajar pada pukul 13.00-18.00. Dengan cara demikian, maka lama waktu belajar setiap mata pelajaran tidak lagi 45 menit tetapi berkurang menjadi 40 menit.

Berikut adalah hasil dari perhitungan indikator pemerataan pendidikan di Kabupaten Tapanuli Utara.


(20)

Tabel 3.5 Tabel Data Indikator Pendidikan Sekolah Dasar (SD)

No. Nama Kecamatan SD

APK APM RGM RKM RSM A.Shift

1. Parmonangan 117,7% 96,5% 8 13 75 1.01

2. Adiankoting 121,3% 101,6% 14 17 106 0.93

3. Sipoholon 109,5% 92,1% 12 19 124 0.97

4. Tarutung 113,4% 96,1% 14 20 144 1.02

5. Siatas Barita 105% 88,7% 13 21 127 1

6. Pahae Julu 111,4% 93,7% 11 14 83 0.97

7. Pahae Jae 113,4% 96,8% 12 19 122 0.96

8. Purbatua 114,7% 91% 13 18 109 0.99

9. Simangumban 108,7% 93,7% 13 18 114 0.94

10. Pangaribuan 122,5% 100% 14 19 134 0.84

11. Garoga 116,4% 101,3% 12 14 98 0.92

12. Sipahutar 122% 101% 13 18 119 0.93

13. Siborong – borong 117,8% 100,1% 16 26 174 1.02

14. Pagaran 121% 102% 15 18 131 0.84

15. Muara 107% 90,2% 12 15 103 0.88

Tabel 3.6 Tabel Data Indikator Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

No. Nama Kecamatan SMP

APK APM RGM RKM RSM A.Shift

1. Tarutung 112,3% 77,5% 16 28 428 1

2. Siatas Barita 84,5% 66,4% 13 28 246 1


(21)

Tabel 3.6 Tabel Data Indikator Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) (lanjutan)

4. Adiankoting 107,2% 73% 14 28 170 1

5. Pahae Julu 109,3% 88,5% 13 22 176 0.82

6. Pahae Jae 123,2% 88,3% 12 23 231 0.78

7. Simangumban 84,8% 72,1% 13 30 224 1

8. Purbatua 95,4% 70,6% 13 19 152 0.63

9. Sipahutar 123,1% 82% 16 27 325 0.87

10. Pangaribuan 124,9% 89,5% 14 27 299 0.88

11. Garoga 116% 90% 15 25 208 0.9

12. Parmonagan 103% 70,8% 11 21 128 0.77

13. Siborong – borong 105,6% 67,6% 14 31 322 0.96

14. Pagaran 137,3% 102,8% 18 30 410 0.95

15. Muara 117,7% 91,5% 13 24 286 0.85

Tabel 3.7 Tabel Data Indikator Pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA)

No. Nama Kecamatan SMA

APK APM RGM RKM RSM A.Shift

1. Tarutung 102% 72,8% 15 29 323 0.8

2. Siatas Barita - - - -

3. Sipoholon 32,3% 25,3% 13 28 511 1

4. Adiankoting 39,1% 22,2% 16 15 323 0.5

5. Pahae Julu 57,6% 33,4% 12 23 211 0.9

6. Pahae Jae 62% 51,7% 15 32 413 1

7. Simangumban 50% 37,2% 12 25 226 0.9

8. Purbatua - - - -

9. Sipahutar 69% 51% 16 37 847 1

10. Pangaribuan 58,5% 47,4% 16 40 764 1


(22)

Tabel 3.7 Tabel Data Indikator Pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) (lanjutan)

12. Parmonagan 35,6% 25,3% 8 23 116 1

13. Siborong – borong 82,9% 63,2% 14 32 609 0.9

14. Pagaran 64,8% 41,9% 14 31 361 1

15. Muara 70,5% 55,8% 17 31 594 1

Tabel 3.8 Tabel Data Indikator Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

No. Nama Kecamatan SMK

APK APM RGM RKM RSM A.Shift

1. Tarutung 15% 13% 11 18 209 0.7

2. Siatas Barita 112% 101% 13 34 649 1.2

3. Sipoholon 48% 35% 9 15 189 0.7

4. Adiankoting - - - -

5. Pahae Julu 25% 22% 7 20 184 1,1

6. Pahae Jae 95% 70% 11 24 211 1

7. Simangumban - - - -

8. Purbatua - - - -

9. Sipahutar 13% 9% 7 11 80 0.4

10. Pangaribuan 25% 19% 9 21 160 0.9

11. Garoga - - - -

12. Parmonagan 10% 8% 5 11 65 1

13. Siborong – borong 61% 48% 14 35 594 1,1

14. Pagaran 30% 28% 11 24 330 0.8


(23)

3.5 Perancangan Database

Pada perancangan geographic information system ini terdapat kurang lebih 18 tabel

database yang terdiri dari tabel sekolah, tingkat sekolah, status pns, kepala sekolah, pendidikan guru, guru, status guru, daftar sarana dan prasarana, sarana dan prasarana, tata usaha, kecamatan, kategori sekolah, kategori wilayah, siswa, kelas, daftar indikator, indikator pendidikan kabupaten, indikator pendidikan kecamatan dan jenis kelamin. Adapun hubungan antar tabel dapat dilihat pada gamabar 3.4.

Gambar 3.9 Hubungan antar tabel Sekolah PK Id_sekolah FK6 id_tingkat nama_sekolah alamat FK2 id_kecamatan status nss npsn akreditas luas_lahan no_tlp tahun_berdiri FK4 id_kategori_sekolah FK5 id_kategori_wilayah x y sarana_prasarana FK2 id_sarana_prasarana FK1 id_sekolah status jumlah kepala_sekolah FK1 id_sekolah FK2 id_jenis_kelamin FK3 id_pns FK4 id_pendidikan guru FK1 id_sekolah FK2 id_status_guru FK3 id_jenis_kelamin jumlah tata_usaha FK1 id_sekolah FK2 id_jenis_kelamin FK3 id_pns jumlah siswa FK1 id_sekolah FK2 id_kelas FK3 id_jenis_kelamin jumlah indikator_pendidikan_kabupaten FK1 id_indikator jumlah indikator_pendidikan_kecamatan FK1 id_kecamatan FK2 id_indikator jumlah status_guru PK id_status_guru status kecamatan PK id_kecamatan nama kategori_sekolah PK id_kategori_sekolah kategori kategori_wilayah PK id_kategori_wilayah wilayah daftar_sarana PK id_sarana_prasarana nama_sarana daftar_indikator PK id_indikator nama kelas PK id_kelas nama_kelas jenis_kelamin PK id_jenis_kelamin jk status_pns PK id_pns status pendidikan_guru PK id_pendidikan pendidikan tingkat_sekolah PK id_tingkat tingkat


(24)

3.6 Pembuatan Use Case Diagram

Pembuatan Use Case GIS ini menggunakan UML (Unified Modelling Language).

3.6.1 Use Case Diagram GIS Administrator

Admin dapat melakukan proses pengolahan data sekolah, data sarana prasarana sekolah, data pegawai sekolah, data siswa di masing – masing sekolah, update

indikator pendidikan kecamatan / kabupaten, pengelolaan titik sekolah, mengolah data

user dan filter komentar. Model ini dijelaskan dalam diagram use case berikut.

. System admin Menu Utama Mengolah Data Sekolah Mengolah data sarana prasarana Mengolah data pegawai

Mengolah data siswa

edit hapus tambah edit tambah hapus edit hapus tambah Tambah Hapus Edit Hapus Kirim Tandai Filter Komentar Update Indikator Pendidikan Block member Hapus Member Mengolah member

Edit profil kadis Login


(25)

Berikut adalah Login dan pilihan menu Admin :

Nama : Login dan pilihan menu Admin

Aktor : Admin

Deskripsi : Admin memasukkan username dan

password untuk mengakses halaman utama admin.

Kondisi sebelum : Tampilan login admin

Kondisi sesudah : Halaman utama admin, berisi menu–menu pengolahan data.

Tabel 3.9 Deskripsi Use Case Administrator

Aktor Sistem

1. Admin memasukkan username dan

password

2. Memeriksa kecocokan antara

username dan password

- Cocok : Masuk ke halaman utama aplikasi

- Tidak cocok : Notifikasi

username dan password salah dan ulang login

3. Admin mengakses halaman utama dan menu admin yaitu : Pengolahan Sekolah, Sarana Prasarana, Kepegawaian, Indikator, Kesiswaan, Peta Taput, Manajemen

Member, Manajemen Komentar dan cari sekolah.

4. Sistem menampilkan menu yang dipilih

5. Admin melakukan logout


(26)

3.6.2 Use Case Diagram GIS Member dan Kepala Dinas

Pada bagian ini akan dijelaskan, masing – masing deskripsi dari use case diagram yang dilakukan oleh member dan kepala dinas per use case nya, mulai dari Login member dan kepala dinas, melihat informasi sekolah termasuk melihat informasi lokasi sekolah di peta, melihat informasi sarana, melihat informasi pegawai, melihat informasi siswa, meninggalkan komentar melihat informasi indikator pendidikan. Sedangkan kepala dinas memiliki informasi tambahan yaitu menu lihat keluhan masyarakat dan perlu diperhatikan.

System member Login * -End2 *

Melihat Peta Taput

Melihat lokasi sekolah melihat informasi sekolah Melihat informasi sarana prasarana Melihat informasi kepegawaian Melihat informasi siswa Melihat informasi perlu diperhatikan Meninggalkan komentar Melihat informasi indikator pendidikan kabupaten /

kecamatan Kepala dinas login * -End2 * Halaman Kepala Dinas Keluhan masyarakat Perlu diperhatikan Informasi akreditas Informasi status sekolah Halaman Member


(27)

Berikut adalah Login dan menu member / kepala dinas

Nama : Login dan menu member dan kepala dinas

Aktor : Member dan Kepala dinas

Deskripsi : member dan kepala dinas memasukkan

username dan password untuk mengakses halaman utama.

Kondisi sebelum : Tampilan login

Kondisi sesudah : Halaman utama member dan kepala dinas, berisi menu–menu informasi pendidikan. Tabel 3.10 Deskripsi Use Case login member dan Kepala Dinas

Aktor Sistem

1. Member dan Kepala dinas

memasukkan username dan password

2. Memeriksa kecocokan antara

username dan password

- Cocok : Masuk ke halaman utama aplikasi

- Tidak cocok : Notifikasi

username dan password salah 3. mengakses halaman utama dan menu

member dan menu kepala dinas. Menu kepala dinas : Peta Taput, keluhan masyarakat, dan perlu diperhatikan

Menu member : Peta Taput

4. Menampilkan menu yang dipilih


(28)

3.7 Rancangan Antar Muka

Antarmuka atau user interface merupakan sarana yang menghubungkan manusia dengan dengan sistem agar manusia dan sistem dapat saling berinteraksi. Berikut adalah rancangan antarmuka dari sistem ini.

3.7.1 Rancangan Halaman Login (admin, member dan kepala dinas)

Halaman login berisi username dan password yang diisi oleh user untuk masuk kehalaman utama.

Username

Password

Header

Login

Gambar 3.12 Rancangan Halaman Login

3.7.2 Rancangan Halaman Utama

a. Halaman Utama Admin

1. Admin Dinas Pendidikan

Halaman utama admin Dinas Pendidikan merupakan halaman yang pertama kali akan muncul ketika admin Dinas Pendidikan masuk ke website ini. Halaman utama terdiri dari beberapa menu yaitu top menu dan site menu. Untuk lebih jelasnya, halaman Admin Dinas Pendidikan dapat dilihat pada gambar 3.12.


(29)

Header

Beranda sekolah Sarana

Prasarana Kepegawaian Indikator Peta Taput Kesiswaan Nama Admin SD / MI

SMP / MTs

SMA / MA

SMK

SD / MI

SMP / MTs

SMA / MA

SMK

SD / MI

SMP / MTs

SMA / MA

SMK

Indikator Kecamatan Indikator Kabupaten

SD / MI

SMP / MTs

SMA / MA

SMK My Profil Log Out Manajemen Member Menajemen Kecamatan Manajemen Komentar

Foto Profil Admin

Info Admin ISI

Copy Right Cari Sekolah

Menajemen Sarana Prasarana

Menajemen Guru Mata Pelajaran

Menajemen Pendidikan Guru

Manajemen Indikator Pendidikan

Menajemen Admin Sekolah

Gambar 3.13 Rancangan halaman utama Admin Dinas Pendidikan

2. Admin Sekolah

Halaman utama admin sekolah merupakan halaman yang pertama kali akan muncul ketika admin sekolah masuk ke website ini. Halaman utama terdiri dari beberapa menu yaitu top menu dan site menu. Untuk lebih jelasnya, halaman


(30)

Header

Beranda sekolah Sarana

Prasarana Kepegawaian Indikator Peta Taput Kesiswaan Nama Admin Indikator

Kecamatan Indikator Kabupaten

My Profil

Log Out

Foto Profil Admin

Info Admin ISI

Copy Right Logo Tingkat

Gambar 3.14 Rancangan halaman utama Admin Sekolah

b. Rancangan Halaman Utama Kepala Dinas

Halaman utama kepala dinas merupakan halaman yang pertama kali akan muncul ketika kepala dinas masuk ke website ini. Halaman utama terdiri dari beberapa menu utama yaitu menu Beranda, indikator, peta taput, lihat keluhan masyarakat, perlu diperhatikan, lihat profil kepala dinas dan lihat profil kabupaten . Selain itu ada juga log out, menu yang dipakai untuk keluar dari halaman admin.


(31)

Header

Beranda Indikator Peta Taput Nama kadis

Indikator Kecamatan Indikator Kabupaten

My Profil

Log Out

Lihat Keluhan Masyarakat

Perlu diperhatikan

Lihat Profil Kepala Dinas

Foto Profil Kadis

Info Kadis ISI

Copy Right Lihat Profil Kabupaten

Gambar 3.15 Rancangan halaman utama Kepala Dinas c. Rancangan Halaman Utama Member

Halaman utama member merupakan halaman yang pertama kali akan muncul ketika member masuk ke website ini. Halaman utama terdiri dari beberapa menu utama yaitu menu Beranda, indikator, peta taput, lihat profil kepala dinas dan lihat

profil kabupaten . Selain itu ada juga log out, menu yang dipakai untuk keluar dari halaman admin.


(32)

Header

Beranda Indikator Peta Taput Nama Member

Indikator Kecamatan Indikator Kabupaten

My Profil

Log Out

Foto Profil Member

Info Member ISI

Copy Right

Gambar 3.16 Rancangan halaman utama Member

3.7.3 Rancangan HalamanDaftar Sekolah (admin)

Halaman daftar sekolah merupakan halaman yang berisi daftar sekolah berdasarkan kecamatan. Jadi admin harus memilih kecamatan terlebih dahulu baru kemudian sistem akan menampilkan daftar sekolah yang ada dikecamatan tersebut.


(33)

Header

Beranda sekolah Sarana

Prasarana Kepegawaian Indikator Peta Taput Kesiswaan Nama Admin

Daftar Sekolah

Copy Right Data Sekolah

Nama Kecamatan

Data (Nama Sekolah) (Nama Kecamatan)

No Nama sekolah Alamat Status NSS NPSN Akreditas Luas Lahan No. Tlp Thn Berdiri Kategori Wilayah Kategori sekolah x y X_g Y_g Edit Hapus

Gambar 3.17 Rancangan Halaman Daftar Sekolah

3.7.4 Rancangan Halaman Daftar Sarana Prasarana (admin)

Halaman daftar sekolah merupakan halaman yang berisi daftar sarana prasarana sekolah berdasarkan masing – masing sekolah dan sekolah ditampilkan berdasarkan kecamatan. Jadi admin harus memilih kecamatan terlebih dahulu baru kemudian memilih nama sekolah, dan kemudian sistem akan menampilkan daftar sarana prasarana yang ada disekolah tersebut.


(34)

Header

Beranda sekolah Sarana

Prasarana Kepegawaian Indikator Peta Taput Kesiswaan Nama Admin

Copy Right Data Sarana Prasarana

Pilih Kecamatan

Sarana Prasarana (Nama Sekolah)

Pilih Sekolah

Daftar Sarana Daftar Sarana

Gambar 3.18 Rancangan Daftar Sarana Prasarana

3.7.5 Rancangan Halaman Daftar Pegawai (admin)

Halaman daftar pegawai merupakan halaman yang berisi daftar pegawai dimasing – masing sekolah. Sekolah ditampilkan berdasarkan kecamatan. Jadi admin harus memilih kecamatan terlebih dahulu baru kemudian memilih nama sekolah, dan kemudian sistem akan menampilkan daftar pegawai yang ada disekolah tersebut.


(35)

Header

Beranda sekolah Sarana

Prasarana Kepegawaian Indikator Peta Taput Kesiswaan Nama Admin

Copy Right Data Kepegawaian Sekolah

Pilih Kecamatan

Kepegawaian (Nama Sekolah)

Pilih Sekolah

Daftar Kepegawaian Daftar Kepegawaian

Gambar 3.19 Rancangan Daftar Kepegawaian

3.7.6 Rancangan Halaman Daftar Kesiswaan (admin)

Halaman daftar kesiswaan merupakan halaman yang berisi daftar kesiswaan dimasing

– masing sekolah. Sekolah ditampilkan berdasarkan kecamatan. Jadi admin harus memilih kecamatan terlebih dahulu baru kemudian memilih nama sekolah, dan kemudian sistem akan menampilkan daftar kesiswaan yang ada disekolah tersebut.


(36)

Header

Beranda sekolah Sarana

Prasarana Kepegawaian Indikator Peta Taput Kesiswaan Nama Admin

Copy Right Data Kesiswaan Sekolah

Pilih Kecamatan

Kesiswaan (Nama Sekolah)

Pilih Sekolah

Daftar Kesiswaan Daftar Kesiswaan

Gambar 3.20 Rancangan Daftar Kesiswaan

3.7.7 Rancangan Halaman Daftar Indikator Kecamatan (admin, kepala dinas dan member)

Halaman daftar indikator merupakan halaman yang berisi indikator pendidikan ditiap kecamatan. Halaman ini hampir sama antara admin kepala dinas dan member. Perbedaan antara halaman admin dengan yang lainnya adalah, halaman admin dilengkapi dengan tombol update, dimana admin dapat mengupdate indikator pendidikan apabila ada perbuhan data.


(37)

Header

Beranda sekolah Sarana

Prasarana Kepegawaian Indikator Peta Taput Kesiswaan Nama Admin

Copy Right Data Indikator Pendidikan Kecamata

Pilih Sekolah

Indikator Pendidikan

Pilih Indikator

Tabel Indikator Pendidikan Kecamatan

Gambar 3.21 Rancangan Daftar Indikator Kecamatan

3.7.8 Rancangan Halaman Daftar Indikator Kabupaten (admin, kepala dinas dan member)

Halaman daftar indikator merupakan halaman yang berisi indikator pendidikan ditiap kabupaten. Halaman ini hampir sama antara admin kepala dinas dan member. Perbedaan antara halaman admin dengan yang lainnya adalah, halaman admin dilengkapi dengan tombol update, dimana admin dapat mengupdate indikator pendidikan apabila ada perbuhan data.


(38)

Header

Beranda sekolah Sarana

Prasarana Kepegawaian Indikator Peta Taput Kesiswaan Nama Admin

Copy Right

Data Indikator Pendidikan Kabupaten Tapanuli Utara

Pilih Sekolah

Indikator Pendidikan Kabupaten Pilih Indikator

Tabel Indikator Pendidikan Kebupaten

Gambar 3.22 Rancangan Daftar Indikator Kebupaten

3.7.9 Rancangan Peta Kabupaten/ kecamatan (admin, kepala dinas dan member)

Halaman daftar peta kabupaten merupakan halaman yang berisi peta kabupaten Tapanuli Utara, setelah itu dari peta Kabupaten tersebut masuk kedalam peta kecamatan.


(39)

Header

Beranda sekolah Sarana

Prasarana Kepegawaian Indikator Peta Taput Kesiswaan Nama Admin

Copy Right

Info Kabupaten/kecamatan Peta kabupaten / kecamatan

Informasi jumlah sekolah, murid dan

guru Informasi Indikator Pendidikan Informasi Akreditas Informasi Status Sekolah

Isi halaman tab

Gambar 3.23 Rancangan Halaman Peta Kabupaten / Kecamatan Tapanuli Utara

3.7.10 Rancangan Info sekolah (admin, kepala dinas dan member)

Halaman info sekolah merupakan halaman yang berisi informasi sekolah yang diklik dari peta,Informasi yang didapat yaitu info sarana prasarana, kesiswaan, kepegawaian dan perlu diperhatikan. Kemudian para admin, kepala dinas dan member dapat memberi komentar.


(40)

Header

Beranda sekolah Sarana

Prasarana Kepegawaian Indikator Peta Taput Kesiswaan Nama Admin

Copy Right

Info sekolah Peta Kecamatan / titik sekolah

Info sarna prasarana Informasi Kesiswaan Informasi Kepegawaian Evaluasi / komentar

Isi halaman tab

Perlu diperhatikan


(41)

BAB 4

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Pada bab ini akan dijelaskan tentang proses pengimplementasian Geographic Information System (GIS) pada sistem, sesuai perancangan sistem yang telah dilakukan di Bab 3 serta melakukan pengujian sistem yang telah dibangun.

4.1 Implementasi Sistem

Pada tahap ini, Geographic Information System akan diimplementasikan ke dalam sistem dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL sesuai perancangan yang telah dilakukan.

4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Lunak yang Digunakan

Spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sistem ini adalah sebagai berikut:

1. Prosesor Intel®CoreTM i5 450M CPU 2.40 GHz. 2. Kapasitas hardisk 500 GB.

3. Memori RAM yang digunakan 2.00 GB.

4. Sistem operasi yang digunakan adalah Microsoft Windows 7 Ultimate. 5. Web server yang digunakan adalah XAMPP versi 3.2.1


(42)

4.1.2. Implementasi Perancangan Antarmuka

Adapun implementasi perancangan antarmuka yang telah dilakukan sebelumnya pada sistem adalah :

a. Halaman Login

Halaman ini adalah tampilan awal saat sistem dijalankan. User dapat menggunakan sistem dengan melakukan login terlebuh dahulu. Halaman login dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1 Halaman Login b. Halaman Utama

1. Halaman Utama Admin Dinas Pendidikan .


(43)

Halaman utama admin dinas pendidikan merupakan halaman yang tampil setelah

admin berhasil melakukan proses login. Pada halaman ini ditampilkan menu beranda, sekolah, sarana sekolah, kepegawaian, indikator, peta taput, kesiswaan, dan menajemen. Halaman utama admin dinas pendidikan dapat dilihat pada Gambar 4.2.

2. Halaman Utama admin sekolah

Gambar 4.3 Halaman Utama admin dinas pendidikan

Halaman utama admin sekolah merupakan halaman yang tampil setelah admin

berhasil melakukan proses login. Pada halaman ini ditampilkan menu beranda, sekolah, sarana sekolah, kepegawaian, indikator, peta taput, kesiswaan, manajemen member, kepala dinas, manajemen komentar dan profil kepala dinas Taput.


(44)

Halaman utama kepala dinas merupakan halaman yang tampil setelah kepala dinas berhasil melakukan proses login. Pada halaman ini ditampilkan menu

beranda, indikator, peta taput, lihat keluhan masyarakat, perlu diperhatikan, lihat profil kepala dinas dan lihat profil Kabupaten Taput.

4. Halaman Utama member

Gambar 4.5 Halaman Utama member

Halaman utama member merupakan halaman yang tampil setelah member

berhasil melakukan proses login. Pada halaman ini ditampilkan menu beranda, indikator, peta taput, lihat profil kepala dinas dan lihat profil Kabupaten Taput. Halaman utama member dapat dilihat pada Gambar 4.5.


(45)

Jadi admin harus memilih kecamatan terlebih dahulu. Pada field tabel ada pilihan hapus dan edit. Berikut adalah tampilan edit sekolah.

Gambar 4.7 Halaman edit Sekolah

Gambar 4.7 adalah halaman edit sekolah, halaman tersebut ditampilkan dalam bentuk pop-up. Pada halaman edit berisi fieldfield dari sekolah yang akan diedit.

d. Halaman Sarana Prasarana (admin)

Gambar 4.8 Halaman Sarana Prasarana Sekolah


(46)

Gambar 4.9 Halaman edit sarana prasarana sekolah

Halaman edit sarana prasarana ditampilkan dalam bentuk pop-up. Proses edit

Berhasil akan ditandai dengan adanya note dibagian bawah tombol bahwa data berhasil diedit. Selain edit, admin juga dapat menambah sarana prasarana sekolah. Halaman tambah sarana prasarana dapat dilihat gambar 4.10


(47)

e. Halaman daftar kepegawaian (admin)

Gambar 4.11 Halaman Daftar kepegawaian Sekolah

Gambar 4.10 adalah gambar daftar kepegawaian sekolah. Admin harus memilih kecamatan dan memilih sekolah baru kemudian data kepegawaian dari sekolah tersebut ditampilkan, setiap data kepegawaian dilengkapi dengan edit, hapus dan tambah. Gambar 4.12 dan 4.13 masing – masing tampilan halaman edit dan tambah.


(48)

Gambar 4.13 Halaman tambah kepegawaian Sekolah f. Halaman Peta Taput (admin, Kepala dinas, dan member)

Halaman peta taput berisi tentang peta Tapanuli Utara (Taput), selain peta Taput ditampilkan juga berbagai informasi pendidikan di Kabupaten Tapanuli Utara. Berikut adalah tampilan Peta Kabupaten Taput :

Gambar 4.14 Peta Tapanuli Utara


(49)

berdasarkan indikator pendidikan. Semakin hijau warna daerah, semakin tinggi angka indikator pendidikan didaerah tersebut.

Selain informasi pendidikan Kabupaten, ada juga informasi Jumlah sekolah, murid & guru, informasi indikator pendidikan, informasi akreditasi dan informasi status sekolah.

1. Informasi Jumlah Sekolah, murid dan guru

Berikut adalah tampilan jumlah sekolah, murid dan guru berdasarkan kecamatan.

Gambar 4.15 Informasi jumlah sekolah, murid dan guru

Gambar diatas dapat dilihat jumlah sekolah, jumlah murid dan jumlah guru dari / MI, SMP / MTs, SMA / MA dan SMK berdasarkan kecamatan. Dari tampilan dilihat bahwa ada kolom tabel yang berwarna merah, warna tersebut berarti kosong, maksudnya adalah tidak ada sekolah, murid atau guru di


(50)

2. Informasi Indikator Pendidikan Kabupaten

Gambar 4.16 adalah tampilan informasi indikator pendidikan Kabupaten Tapanuli Utara

Gambar 4.16 Informasi Indikator Pendidikan

Gambar diatas dapat dilihat informasi indikator pendidikan Kabupaten Tapanuli Utara berdasarkan tingkat sekolah yaitu SD / MI, SMP / MTS, SMA / MA dan SMK.. Indikator pendidikan nya yaitu : Rasio Guru Murid (RGM), Rasio Sekolah Murid (RSM), Rasio Kelas Murid (RKM), Angka Partisipasi Kasar (APK), Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Shift.

3. Informasi Akreditasi

Berikut adalah tampilan informasi akreditasi sekolah di Kabupaten Tapanuli Utara.


(51)

Gambar diatas merupakan tampilan halaman akreditasi. Akreditasi sekolah ditampilkan berdasarkan tingkat sekolah mulai dari SD / MI, SMP / MTs, SMA / MA dan SMK. Akreditasi sekolah dimulai dari A, B, C dan Tidak Terakreditas. Selain menampilkan jumlah sekolah, halaman ini juga menampilkan persentase dari akreditasi sekolah.

4.Informasi Status Sekolah

Gambar diatas merupakan tampilan halaman status sekolah. Status sekolah yang dimaksud adalah Negeri dan Swasta. Status sekolah berdasarkan tingkat sekolah SD /MI, SMP / MTs, SMA / MA dan SMK. Selain menampilkan jumlah, halaman ini juga menampilan persentase dari status sekolah tersebut. Berikut adalah tampilan halaman status sekolah di Kabupaten Tapanuli Utara


(52)

g. Halaman Peta Kecamatan (admin, Kepala dinas, dan member)

Gambar 4.19 Halaman peta kecamatan

Gambar 4.19 adalah halaman peta kecamatan. Pada sisi kanan adalah peta kecamatan ditandai dengan titik – titik sekolah. Titik – titik sekolah dibedakan dengan 4 warna, yaitu warna merah (red) yang menandakan SD / MI, biru (navy) menandakan SMP / MTs, biru muda (teal) menandakan SMA / MA dan warna abu

– abu (grey) menandakan SMK.

Pada sisi kiri berisi informasi pendidikan di Kecamatan tersebut dan pada sisi bawah berisi beberapa tab jumlah sekolah, murid dan guru, informasi indikator, informasi akreditas dan informasi status sekolah. Isi dari tab tersebut sama seperti pada peta Kabupaten sebelumnya.


(53)

h. Halaman Sekolah (admin, Kepala dinas, dan member)

Saat titik sekolah diklik maka tampilannya adalah seperti gambar 4.20 berikut :

Gambar 4.20 Halaman sekolah

Gambar 4.19 adalah halaman sekolah. Pada sisi kanan adalah peta kecamatan ditandai dengan titik – titik sekolah.

Pada sisi kiri berisi informasi sekolah tersebut dan pada sisi bawah berisi beberapa tab informasi sarana prasarana, informasi kesiswaan, informasi kepegawaian dan informasi status sekolah.

1. Halaman informasi sarana prasarana

Halaman ini berisi informasi sarana prasarana dan jumlah dari sekolah. Sarana prasarana yang ditampilkan sesuai dengan sarana yang ada disekolah tersebut.


(54)

Gambar 4.21 Halaman informasi sarana parasara 2. Halaman Informasi Kesiswaan

Halaman ini berisi informasi kesiswaan dan jumlah dari siswa berdasarkan beberapa kategori seperti siswa menurut jenis kelamin, siswa menurut agama. Halaman ini juga menginformasikan jumlah siswa yang mengalami permasalahan seperti jumlah siswa tinggal kelas dan putus sekolah. Halaman informasi kesiswaan dapat dilihat pada gambar 4.22


(55)

3. Halaman Informasi Kepegawaian

Halaman ini berisi informasi kepegawaian dan jumlah dari pegawai. Kepegawaian yang dimaksud dimulai dari kepala sekolah, guru dan pegawai tata usaha. Halaman kepegawaian dapat dilihat pada gambar 4.23

Gambar 4.23 Halaman informasi kepegawaiancfhl 4. Halaman komentar

Halaman komentar berisi daftar komentar tentang sekolah tersebut, para user

juga dapat mengetikkan komentar pada kotak komentar. Halaman komentar dapat dilihat pada gambar 4.24.


(56)

Gambar 4.24 Halaman informasi kepegawaian 5. Halaman perlu diperhatikan

Halaman perlu diperhatikan berisi hal – hal yang perlu diperhatikan dari sekolah tersebut seperti sarana prasarana yang rusak, guru dan pegawai yang kurang atau tidak memenuhi kualifikasi s1 / d4. Halaman perlu diperhatikan dapat dilihat pada gambar 4.25


(57)

i. Halaman Manjemen Member (admin)

Halaman manajemen member berisi daftar dari user yang menggunakan system ini. Dari halaman ini, administrator dapat memblock member yang membuat masalah. Halaman manajemen member dapat dilihat pada gambar 4.26

Gambar 4.26 Halaman manajemen member

Untuk memblock member admin dapat melakukannya dengan melihat detail dan kemudian diblock, halaman detail member dapat dilihat pada gambar 4.27

Gambar 4.27 Halaman detail member j. Manajemen Komentar (admin)


(58)

Gambar 4.28 Halaman manajemen komentar

Dalam filter komentar ada tiga pilihan nya yaitu kirim, tandai sudah dibaca dan hapus.

1. Kirim

Kirim yaitu administrator dapat mengirim komentar kepada kepala dinas, agar kepala dinas dapat membalas komentar dan membuat nya sebagaia masukan.

2. Tandai sudah dibaca

Tandai sudah dibaca yaitu administrator menandai pesan tersebut sebagai pesan yang tidak mengandung konten – konten negatif, seperti kata – kata yang tidak senonoh.

3. Hapus

Administrator dapat menghapus komentar yang tidak cocok sehingga tidak ditampilkan lagi pada website.

k.Keluhan Masyarakat (Kepala Dinas)


(59)

Gambar 4.29 Halaman lihat keluhan masyarakat

Setiap keluhan yang ada dapat dibalas oleh kepala dinas, halaman balas komentar dapat dilihat pada gambar 4.30

Gambar 4.30 Halaman balas keluhan masyarakat

Kepala dinas mengetikan balasan komentar masyarakat dikotak diatas dan komentar tersebut akan langsung masuk ke halaman komentar sekolah.

l. Halaman Perlu diperhatikan (kepala dinas)

Halaman perlu diperhatikan adalah halaman tentang hal – hal yang perlu diperbaiki dari sekolah – sekolah di Kabupaten Tapanuli Utara. Halaman perlu diperhatikan dibagi berdasarkan tingkat pendidikan yaitu SD / MI, SMP / MTs, SMA / MA dan SMK.


(60)

Gambar 4.31 Halaman perlu diperhatikan

Setiap tingkat sekolah menampilkan sarana prasarana yang rusak,fasilitas yang tidak ada di sekolah – sekolah, guru yang tidak memenuhi kualifikasi minimal S1 / D4 dan sekolah yang berakreditas C dan Tidak berakreditas.

m. Halaman daftar sarana prasarana yang rusak (kepala dinas)

Halaman daftar sarana prasarana yang rusak dapat dilihat pada gambar 4.32


(61)

melakukan perbaikan. Status kerusakan juga dibagi atas rusak ringan dan rusak berat.

n.Halaman Fasilitas yang tidak ada (kepala dinas)

Halaman fisilitas yang tidak ada dapat dilihat pada gambar 4.33

Gambar 4.33 Halaman fasilitas yang tidak ada

Halaman fasilitas yang tidak ada berisi tentang informasi jumlah sekolah yang tidak memiliki sarana prasarana. Halaman ini akan membantu kepala dinas dalam memperlengakapi sekolah – sekolah yang kurang lengkap.

o. Halaman Guru yang tidak memenuhi kualifikasi minimal S1 / D4 (kepala dinas) Halaman Guru yang tidak memenuhi kualifikasi minimal S1 / D4 dapat dilihat pada gambar 4.34

Gambar 4.34 Halaman Guru yang tidak memenuhi kualifikasi minimal S1 / D4 Halaman Guru yang tidak memenuhi kualifikasi minimal S1 / D4 berisi informasi


(62)

p. Halaman Akreditasi C dan tidak terakreditasi (kepala dinas)

Halaman Sekolah yang berakreditasi C dan Tidak Terakreditasi dapat dilihat pada gambar 4.35

Gambar 4.35 Halaman Akreditasi C dan Tidak Terakreditasi

Halaman Akreditasi C dan Tidak Terakreditasi berisi informasi jumlah sekolah yang akreditasi C dan Tidak Terakreditasi. Halaman ini akan membantu kepala dinas dalam memperbaiki kulaitas sekolah dengan akreditasi yang lebih baik. 4.2 Pengujian Sistem

Pengujian sistem dilakukan untuk memeriksa kekompakkan atau kinerja antar komponen sistem yang diimplementasikan.

4.2.2 Pengujian Beta

Pengujian beta dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh kualitas perangkat lunak yang bangun. Untuk itu didalam pengujian beta dilakukan penelitian di kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tapanuli Utara dengan cara memberikan kuisioner kepada para calon pengguna.


(63)

penilaian penerapan sistem baru. Kuisioner ini tersidiri dari 9 pernyataan (Contoh kuisioner dapat dilihat dilampuiran).

Pernyataan yang muncul pada pengujian beta ini adalah : 1. Sistem ini dibutuhkan

2. Sistem ini membantu melihat lokasi sekolah

3. Sistem mampu menampikan sumber daya pendidikan Kabupten Tapanuli Utara

4. Sistem mempermudah mendapat informasi sekolah

5. Fitur pencarian sekolah mempermudah dalam mecari nama sekolah 6. Sistem menampilkan informasi yang dibutuhkan

7. Sistem memiliki tampilan menarik 8. Sistem mudah digunakan

9. Bahasa yang digunakan mudah dimengerti

b. Wawancara Admin

Wawancara dilakukan pada pegawai Bagian Umum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tapanuli Utara. Pernyataan yang muncul pada pengujian beta ini adalah sebagai berikut :

1. Sistem ini dibutuhkan.

2. Sistem dapat membantu admin dalam mengelola data sumber daya pendidikan Kabupaten Tapanuli Utara.

3. Sistem dapat membantu melihat lokasi sekolah.

4. Sistem menampilkan informasi sumber daya pendidikan Kabupaten Tapanuli Utara.

5. Sistem dapat mempermudah mendapat informasi sekolah. 6. Fitur pencarian mempermudah user dalam pencarian sekolah.

7. Sistem ini dapat membantu Dinas Pendidikan dalam membenahi pendidikan Kabupaten Tapanuli Utara.

8. Sistem menampilkan informasi yang dibutuhkan. 9. Sistem memiliki tampilan menarik.


(64)

c. Wawancara Kepala Dinas / Sekretari Dinas

Wawancara dilakukan pada Kepala Dinas dan Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tapanuli Utara. Pernyataan yang muncul pada pengujian beta ini adalah sebagai berikut :

1. Sistem dibituhkan.

2. Sistem dapat membantu Dinas Pendidikan dalam membenahi pendidikandi Kabupaten Tapanuli Utara.

3. Sistem dapat membantu melihat lokasi sekolah.

4. Sistem dapat menampilkan informasi sumber daya pendidikan Kabupaten Tapanuli Utara.

5. Sistem dapat menampilkan informasi Sekolah.

6. Fitur pencarian dapat membantu user dalam melakukan pencarian sekolah. 7. Sistem melalui Fitur Lihat Keluhan Masyarakat nanatinya dapat membantu

Kepala Dinas / Sekretaris Dinas untuk lebih tahu masalah di lapangan. 8. Sistem menampilkan informasi yang dibutuhkan.

9. Sistem memiliki tampilan menarik. 10. Sistem mudah digunakan.

11. Bahasa yang digunakan mudah dimengerti.

Berdasarkan data hasil kuisioner tersebut, dicari persentase masing – masing jawaban dengan menggunakan rumus:

R = Keterangan : P = Banyaknya jawaban responden tiap soal

Q = Jumlah Responden R = Nilai Persentase


(65)

d. Hasil kuisioner User (Pegawai)

Tabel 4.10 Rekapitulasi Kuisioner Pegawai

No. Pernyataan Keterangan Responden Persentase

1. Sistem ini dibutuhkan Sangat Setuju 10 100%

Setuju - -

Kurang Setuju - -

Tidak Setuju - -

2. Sistem ini membantu melihat lokasi sekolah

Sangat Setuju 7 70%

Setuju 3 30%

Kurang Setuju - -

Tidak Setuju - -

3. Sistem mampu menampikan sumber daya pendidikan Kabupten Tapanuli Utara

Sangat Setuju 10 100%

Setuju - -

Kurang Setuju - -

Tidak Setuju - -

4. Sistem mempermudah mendapat informasi sekolah.

Sangat Setuju 10 100%

Setuju - -

Kurang Setuju - -

Tidak Setuju - -

5. Fitur pencarian sekolah mempermudah dalam mecari nama sekolah

Sangat Setuju 10 100%

Setuju - -

Kurang Setuju - -

Tidak Setuju - -

6. Sistem menampilkan informasi yang dibutuhkan.

Sangat Setuju 10 100%

Setuju - -

Kurang Setuju - -


(66)

Tabel 4.10 Rekapitulasi Kuisioner Pegawai (lanjutan)

No. Pernyataan Keterangan Responden Persentase

7. Sistem memiliki tampilan menarik Sangat Setuju 10 100%

Setuju - -

Kurang Setuju - -

Tidak Setuju - -

8. Sistem mudah digunakan Sangat Setuju 10 100%

Setuju - -

Kurang Setuju - -

Tidak Setuju - -

9. Bahasa yang digunakan mudah dimengerti

Sangat Setuju 10 100%

Setuju - -

Kurang Setuju - -

Tidak Setuju - -

e. Hasil Kuisioner Admin

Tabel 4.11 Rekapitulasi Kuisioner Admin

No. Pernyataan Keterangan Responden Persentase

1. Sistem ini dibutuhkan Sangat Setuju 1 100%

Setuju - -

Kurang Setuju - -

Tidak Setuju - -

2. Sistem dapat membantu admin dalam mengelola data sumber daya pendidikan Kabupaten Tapanuli Utara

Sangat Setuju 1 100%

Setuju - -

Kurang Setuju - -

Tidak Setuju - -


(67)

Tabel 4.11 Rekapitulasi Kuisioner admin (lanjutan)

No. Pernyataan Keterangan Responden Persentase

4. Sistem menampilkan informasi sumber daya pendidikan Kabupaten Tapanuli Utara

Sangat Setuju 1 100%

Setuju - -

Kurang Setuju - -

Tidak Setuju - -

5. Sistem dapat mempermudah mendapat informasi sekolah

Sangat Setuju 1 100%

Setuju - -

Kurang Setuju - -

Tidak Setuju - -

6. Fitur pencarian mempermudah user dalam pencarian sekolah

Sangat Setuju 1 100%

Setuju - -

Kurang Setuju - -

Tidak Setuju - -

7. Sistem ini dapat membantu Dinas Pendidikan dalam membenahi pendidikan Kabupaten Tapanuli Utara

Sangat Setuju 100%

Setuju - -

Kurang Setuju - -

Tidak Setuju - -

8. Sistem menampilkan informasi yang dibutuhkan.

Sangat Setuju 1 100%

Setuju - -

Kurang Setuju - -

Tidak Setuju - -

9. Sistem memiliki tampilan menarik Sangat Setuju 1 100%

Setuju - -

Kurang Setuju - -

Tidak Setuju - -

10. Sistem mudah digunakan Sangat Setuju 1 100%


(68)

Tabel 4.11 Rekapitulasi Kuisioner admin (lanjutan)

No. Pernyataan Keterangan Responden Persentase 11. Bahasa yang digunakan mudah

dimengerti

Sangat Setuju 1 100%

Setuju - -

Kurang Setuju - -

Tidak Setuju - -

f. Pengujian Kepala Dinas

Tabel 4.12 Rekapitulasi Kuisioner kepala dinas

No. Pernyataan Keterangan Responden Persentase

1. Sistem ini dibutuhkan Sangat Setuju 1 100%

Setuju - -

Kurang Setuju - -

Tidak Setuju - -

2. Sistem dapat membantu Dinas Pendidikan dalam membenahi pendidikan di Kabupaten Tapanuli Utara.

Sangat Setuju 1 100%

Setuju - -

Kurang Setuju - -

Tidak Setuju - -

3. Sistem dapat membantu melihat lokasi sekolah

Sangat Setuju - -

Setuju 1 100%

Kurang Setuju - -

Tidak Setuju - -

4. Sistem menampilkan informasi sumber daya pendidikan Kabupaten Tapanuli Utara

Sangat Setuju 1 100%

Setuju - -

Kurang Setuju - -

Tidak Setuju - -

5. Sistem dapat mempermudah mendapat informasi sekolah

Sangat Setuju 1 100%

Setuju - -


(69)

Tabel 4.12 Rekapitulasi Kuisioner kepala dinas (lanjutan)

No. Pernyataan Keterangan Responden Persentase

6. Fitur pencarian mempermudah user dalam pencarian sekolah

Sangat Setuju 1 100%

Setuju - -

Kurang Setuju - -

Tidak Setuju - -

7. Sistem melalui Fitur Lihat Keluhan Masyarakat nanatinya dapat membantu Kepala Dinas / Sekretaris Dinas untuk lebih tahu masalah di lapangan.

Sangat Setuju - 100%

Setuju - -

Kurang Setuju - -

Tidak Setuju - -

8. Sistem menampilkan informasi yang dibutuhkan.

Sangat Setuju 1 100%

Setuju - -

Kurang Setuju - -

Tidak Setuju - -

9. Sistem memiliki tampilan menarik Sangat Setuju 1 100%

Setuju - -

Kurang Setuju - -

Tidak Setuju - -

10. Sistem mudah digunakan Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju 1 - - - 100% - - - 11. Bahasa yang digunakan mudah

dimengerti Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju 1 - - - 100% - - -

4.2.2 Kesimpulan dan hasil Pengujian Beta

Dari pengujian beta yang telah dilakukan, berdasarkan pilihan kategori jawaban dari kuisioner yang telah disebarkan kepada user maka dapat disimpulkan bahwa bahwa secara fungsional sistem informasi geografis ini sudah dapat menghasilkan output


(70)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan implementasi yang dilakukan maka dapat dieroleh beberapa kesimpulan :

1. Penggunaan Geographic Information System dapat memetakan penyebaran sekolah, jenjang pendidikan dasar (SD / MI), pendidikan menengah pertama (SMP/MTs), dan pendidikan menengah atas dan menengah kejuruan (SMA/MA/SMK) dalam bentuk peta interaktif, berupa data spasial dan data atribut di Kabupaten Tapanuli Utara.

2. Sistem ini dapat menghasilkan informasi perhitungan indikator pemerataan pendidikan seperti Angka Partisipasi Kasar (APK), Angka Partisipasi Murni (APM), Rasio Guru Murid (RGM), Rasio Kelas Murid (RKM), Rasio Sekolah Murid (RSM) dan Angka Shift di Kabupaten Tapanuli Utara.

3. Geographic Information System ini juga memetakan hasil perhitungan indikator pemerataan pendidikan berdasarkan kecamatan untuk mengetahui pemerataan pendidikan di masing – masing kecamatan.

4. Dari hasil kuisioner dan presentasi dilapangan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tapanuli Utara sudah siap dalam menggunakan sistem ini.


(71)

5.2 Saran

Sistem ini dapat dikembangkan dengan menambah detail informasi personal, seperti


(72)

BAB 2

LANDASAN TEORI

Dalam bab ini dibahas teori yang digunakan sebagai landasan pengerjaan aplikasi pembangunan Geographic Information System.

2.1 Geographic Information System (GIS)

Geographic Information System atau dalam bahasa indonesia dikenal sebagai Sistem Informasi Geografis adalah suatu sistem informasi yang dibangun untuk bekerja dengan data spasial atau berkoordinat geografis. atau dengan kata lain Geographic Infromation System adalah suatu sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk menangani data yang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan seperangkat kerja (Barus et all, 2000). Data spasial yang dimaksud disini adalah data yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Nugraha, 2012) :

1. Memiliki geometric propertiesi seperti koordinat dan lokasi

2. Terkait dengan aspek ruang seperti persil, kota, kawasan pembangunan 3. Berhubungan dengan semua fenomena yang terdapat di bumi, misalnya

data kejadian, gejala atau objek.

4. Dipakai untuk maksud-maksud tertentu, misalnya analisis, pemantaun ataupun pengolahan

Geographic Information System atau Sistem Informasi Geografismerupakan akronim dari (Sugito et all, 2009) :


(73)

1. Sistem (System)

Pengertian sistem itu sendiri adalah kumpulan elemen – elemen yang saling berintegrasi dan berinterdependensi dalam lingkungan yang dinamis dalam mencapai tujuan yang diinginkan.

2. Informasi (Information)

Informasi berasal dari kumpulan beberapa data. Dalam Geographic Information System informasi memiliki volume terbesar. Setiap objek geografi memiliki setting data tersendiri karena tidak sepenuhnya data yang ada dapat terwakili didalam peta. Jadi, semua data harus diasosiasikan dengan objek spasial yang dapat membuat peta menjadi berkualitas. Ketika data tersebut diasosiasikan dengan permukaan geografis yang representatif, maka data tersebut mampu memeberi informasi hanya dengan mengklik mouse pada objek. Perlu diingat bahwa informasi adalah data tetapi data tidak sepenuhnya informasi.

3. Georgrafis (Geographic)

Istilah ini digunakan karena Geographic Infromation System dibuat berdasarkan pada ‘geografi’ atau spasial. Setiap objek geografi mengarah kepada spesifikasi lokasi dalam suatu ruang (space). Objek bisa berupa fisik, budaya atau ekonomi alamiah. Penampakan tersebut ditampilkan pada suatu peta untuk memberikan gambaran yang representatif dari spasial suatu objek sesuai dengan kenyataan di bumi. Simbol, warna, dan gaya garis digunakan untuk mewakili setiap data spasial yang berbeda pada peta dua dimensi.

Geographic Information System merupakan alat yang handal untuk menangani data spasial, dimana didalamnya data dipelihara dalam bentuk digital sehingga data ini lebih padat dibandingkan dengan bentuk peta cetak, tabel, atau dalam bentuk konvensional lainya yang akhirnya dapat memepercepat dan meringankan pekerjaan. (Barus et all, 2000). Berikut adalah beberapa keunggulan Geographic Information System dibandingkan dengan perpetaan konvensional :


(74)

Tabel 2.1 : Perbedaan GIS dan perpetaan konvensional (Sugito et all, 2009)

No. Sistem Perpetaan Konvensional Geographic Information System

1. Statis Statis dan Dinamis

2. Proses update mahal Proses update murah

3. Rigid Fleksibel

4. Diskrit Kontinu dan yang perlu saja

5. Analisi dan modeling secara langsung tidak mungkin

Analisis dan modeling secara langsung sangat mungkin

6. Menurunkan data perlu interpretasi Menurunkan data tidak perlu interpretasi Komponen GIS adalah sistem komputer yang terdiri atas perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software), data geospatial dan pengguna (brainware), seperti yang ditunjukan gambar 2.1

Sistem Komputer

Data Geospatial Pengguna

Peta, foto udara, data statistik, dll

Desain, analisi dan penerapan


(75)

Data yang diolah pada GIS adalah data Geopastial (Data Spasial dan Non Spasial). Data spasial adalah data yang berhubungan dengan kondisi geografis misalnya sungai, wilayah adminstrasi, gedung, jalan raya dan sebagainya. Sedangkan data non spasial adalah data yang berupa text atau angka biasanya disebut dengan atribut.

Data non-spasial menggambarkan data spasial atau sebagai dasar untuk menggambarkan data spasial. Dari data non spasial ini nantinya akan dibentuk data spasial. Misalnya jika ingin menggambarkan peta penyebaran penduduk maka diperlukan data jumlah penduduk dari masing – masing daerah, dari data tersebut akan digambarkan pola penyebaran penduduk untuk masing – masing daerah.(Sari, 2007).

2.1.1 Manfaat Geographic Information System

Fungsi GIS adalah meningkatkan kemampuan menganalisis informasi spasial secara terpadu untuk perencanaan dan pengambilan keputusan. SIG dapat memberikan informasi kepada pengambil keputusan untuk analisis dan penerapan database

keruangan (Prahasta,2002).

GIS mampu memberikan kemudahan-kemudahan yang diinginkan. Dengan GIS kita akan dimudahkan dalam melihat fenomena kebumian dengan perspektif yang lebih baik. GIS mampu mengakomodasi penyimpanan, pemrosesan, dan penayangan data spasial digital bahkan integrasi data yang beragam, mulai dari citra satelit, foto udara, peta bahkan data statistik. GIS juga mengakomodasi dinamika data, pemutakhiran data yang akan menjadi lebih mudah (Swastikayana, 2011).

2.1.2 Subsistem Gegoraphic Information System

Menurut Prahasta (2005), GIS dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem sebagai berikut :

1. Data Input

Subsitem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber. Subsistem ini juga bertanggung jawab dalam mengkonversi atau mentransformasikan format-format data aslinya ke dalam format yang dapat digunakan oleh GIS.


(76)

2. Data Output

Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian

basisdata baik dalam bentuk softcopy maupun dalam bentuk hardcopy seperti : tabel, grafik, peta, dan lain-lain.

3. Data Manajemen

Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut kedalam sebuah basisdata sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, di-update dan di-edit.

4. Analisis dan Manipulasi Data

Subsistem ini menentukan informasi – informasi yang dapat dihasilkan oleh GIS. Selain itu, subsistem ini juga melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.

2.1.3 Kemampuan GIS

Sistem informasi geografis mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada suatu titik tertentu di bumi, menggabungkannya, menganalisis dan akhirnya memetakan hasilnya : (Prahasta, 2009)

1. Memasukkan dan mengumpulkan data geografis (spasial dan atribut) 2. Mengintegrasikan data geografis.

3. Memeriksa, meng-update (meng-edit) data geografis. 4. Menyimpan atau memanggil kembali data geografis. 5. Mempresentasikan atau menampilkan data geografis. 6. Mengelola, memanipulasi dan menganalisis data geografis.

7. Menghasilkan output data geografis dalam bentuk peta tematik (view dan

layout),tabel,grafik (chart) laporan, dan lainnya baik dalam bentuk hardcopy maupun softcopy.

2.1.4 Cara kerja GIS

GIS dapat menyajikan real world (dunia nyata) pada monitor sebagaimana lembaran peta dapat merepresentasikan dunia nyata diatas kertas. Tetapi, GIS memiliki


(77)

dan lain-lain). Karena peta mengorganisasikan unsur-unsur berdasrkan lokasi-lokasinya. GIS menyimpan semua informasi deksriptif unsur-unsurnya sebagai atribut-atribut didalam basis data. Kemudian, GIS membentuk dan menyimpannya didalam tabel-tabel (relasional) dengan demikian, atribut-atribut ini dapat diakses melalui lokasi-lokasi unsur-unsur peta dan sebaliknya, unsur - unsur peta juga dapat diakses melalui atribut-atributnya. (Prahasta, 2005)

2.2 Peta

Peta merupakan gambaran wilayah geografis, bagian permukaan bumi yang disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta konvensionalyang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar komputer. Peta dapat digambarkan denganberbagai gaya, masing – masing menunjukkan permukaan yang berbeda untuk subjek yang sama untuk menvisualisasikan dunia dengan mudah, informatif dan fungsional.

Peta berbasis komputer (digital) lebih serba guna dan dinamis karena bisa menunjukkan banyak view yang berbeda dengan subjek yang sama. Peta ini juga memungkinkan perubahan skala, animasi gabungan, gambar, suara, dan bisa terhubung ke sumber informasi tambahan melalui internet. Peta digital dapat diupdate ke peta tematik baru dan bisa menambahkan detail informasi geografi lainnya. (Charter et al, 2003)

2.3 Web GIS

Web-GIS merupakan Sistem Informasi Geografi berbasis web yang terdiri dari beberapa komponen yang saling terkait. Web-GIS merupakan gabungan antara design grafis pemetaan, peta digital dengan analisa geografis, pemrograman komputer, dan sebuah database yang saling terhubung menjadi satu bagian web design dan web pemetaan. Nama lain untuk Web-GIS sendiri bermacam-macam yang diantaranya adalah Web-Based GIS, Online GIS, Distributed GIS, Internet Mapping. Sebuah

Web-GIS yang potensial merupakan aplikasi GIS atau pemetaan untuk pengguna di seluruh dunia tidak tergantung pada platform ataupun sistem operasi. (Aulia, 2011)


(1)

2.3.WEB - GIS 11

2.4. Sumber Daya Pendidikan 12

2.5. Pendidikan 12

2.6 Data 15

2.6.1 Data Spasial 16

2.6.2 Data Attribut 17

2.7 Penelitian Terdahulu 17

BAB 3 21

ANALISIS DAN PERANCANGAN SYSTEM 21

3.1 Identifikasi Masalah 21

3.2 Arsitektur Sistem 22

3.3 Analisis Kebutuhan Sistem 25

3.3.1 Perangkat Keras (Hardsware) 26

3.3.2 Perangkat Lunak (Software) 26

3.3.3 User Level 26

3.4 Data yang Digunakan 27

3.4.1 Data Spasial / Grafis 27

3.4.2 Proses Digitasi dan Konversi Peta 27

3.4.3 Data Atribut 28

3.4.4 Seleksi Data Atribut 31

3.5 Perancangan Database 40

3.6 Pembuatan Use Case Diagram 41

3.6.1 Use Case Diagram GIS Administrator 41

3.6.2 Use Case Diagram GIS Member dan Kepala Dinas 43

3.7 Rancangan Antar Muka 45

3.7.1 Rancangan Halaman Login (admin, member dan kepala dinas) 45


(2)

3.7.3 Rancangan Halaman Daftar Sekolah (admin) 49 3.7.4 Rancangan Halaman Daftar Sekolah (admin) 50 3.7.5 Rancangan Halaman Daftar Pegawai (admin) 51 3.7.6 Rancangan Halaman Daftar Kesiswaan (admin) 52 3.7.7 Rancangan Halaman Daftar Indikator Kecamatan (admin, kepala dinas

dan member) 53

3.7.8 Rancangan Halaman Daftar Indikator Kabupaten (admin, kepala dinas

dan member) 54

3.7.9 Rancangan Peta Kabupaten/ kecamatan (admin, kepala dinas

dan member) 55

3.7.10 Rancangan Info sekolah (admin, kepala dinas dan member) 57

BAB 4 58

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 58

4.1 Implementasi Sistem 58

4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Lunak yang Digunakan 58

4.1.2. Implementasi Perancangan Antarmuka 59

4.2 Pengujian Sistem 79

4.2.2 Pengujian Beta 79

BAB 5 88

KESIMPULAN DAN SARAN 88

5.1 Kesimpulan 88

5.2 Saran 89


(3)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbedaan GIS dan perpetaan konvesional 8

Tabel 2.2 Penelitian terdahulu 17

Tabel 3.1 Variabel untuk perhitungan indikator pendidikan SD /MI 31 Tabel 3.2 Variabel untuk perhitungan indikator pendidikan SMP /MTs 32 Tabel 3.3 Variabel untuk perhitungan indikator pendidikan SMA /MA 33 Tabel 3.4 Variabel untuk perhitungan indikator pendidikan SMK 34 Tabel 3.5 Tabel data indikator pendidikan sekolah dasar (SD) 37 Tabel 3.6 Tabel data indikator pendidikan sekolah menengah pertama (SMP) 37 Tabel 3.7 Tabel data indikator pendidikan sekolah menengah atas (SMA) 38 Tabel 3.8 Tabel data indikator pendidikan sekolah menengah kejuruan (SMK) 39 Tabel 3.9 Deskripsi Use CaseAdministrator 42 Tabel 3.10 Deskripsi Use Caseloginmember dan Kepala Dinas 44 Tabel 4.1 Rekapitulasi Kuisioner Pegawai 82

Tabel 4.2 Rekapitulasi Kuisioner Admin 83


(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Komponen Geographic Information System (GIS) 8

Gambar 3.1 Arsitektur Umum 23

Gambar 3.2 Tahapan Pengolahan Data Spasial dan attribut 23 Gambar 3.3 Peta Tapanuli Utara dalam format pdf 27 Gambar 3.4 Peta Tapanuli Utara dalam format svg (hasil konversi) 27

Gambar 3.5 Contoh Data keadaan sekolah 29

Gambar 3.6 Contoh Data kesiswaan 30

Gambar 3.7 Contoh Data ketenagaan 30

Gambar 3.8 ContohData Sarana / Prasarana Sekolah 31

Gambar 3.9 Hubungan antar tabel 40

Gambar 3.10 Use Case Diagram Administrstor 41 Gambar 3.11 Use Case Diagram member dan Kepala Dinas 43

Gambar 3.12 Rancangan Halaman Login 45

Gambar 3.13 Rancangan halaman utama Admin Dinas Pendidikan 46 Gambar 3.14 Rancangan halaman utama Admin Sekolah 47 Gambar 3.15 Rancangan halaman utama Kepala Dinas 48 Gambar 3.16 Rancangan halaman utama Member 49 Gambar 3.17 Rancangan Halaman Daftar Sekolah 50 Gambar 3.18 Rancangan Daftar Sarana Prasarana 51

Gambar 3.19 Rancangan Daftar Kepegawaian 52


(5)

Gambar 3.22 Rancangan Daftar Indikator Kebupaten 55 Gambar 3.23 Rancangan Halaman Peta Kabupaten / Kecamatan Tapanuli Utara 56 Gambar 3.24 Rancangan Halaman Peta Kecamatan Tapanuli Utara 57

Gambar 4.1 Halaman Login 59

Gambar 4.2 Halaman Utama admin dinas pendidikan 59 Gambar 4.3 Halaman Utama admin sekolah 60

Gambar 4.4 Halaman Utama Kepala Dinas 60

Gambar 4.5 Halaman Utama member 61

Gambar 4.6. Halaman Daftar Sekolah (Admin) 61 Gambar 4.7. Halaman edit Sekolah (Admin) 62 Gambar 4.8 Halaman Sarana Prasarana Sekolah 62 Gambar 4.9 Halaman edit sarana prasarana sekolah 63 Gambar 4.10 Halaman tambah sarana prasaran sekolah 63 Gambar 4.11 Halaman Daftar kepegawaian Sekolah (admin) 64 Gambar 4.12 Halaman edit kepegawaian Sekolah (admin) 64 Gambar 4.13 Halaman tambah kepegawaian Sekolah (admin) 65 Gambar 4.14 Peta Tapanuli Utara (admin, Kepala dinas, dan member) 65 Gambar 4.15 Informasi jumlah sekolah, murid dan guru (admin, Kepala dinas, dan

member) 66

Gambar 4.16 Informasi Indikator Pendidikan (admin, Kepala dinas, dan member) 67 Gambar 4.17 Informasi Akreditasi Sekolah (admin, Kepala dinas, dan member) 67 Gambar 4.18 Informasi status Sekolah (admin, Kepala dinas, dan member) 68 Gambar 4.19 Halaman peta kecamatan (admin, Kepala dinas, dan member) 69


(6)

Gambar 4.20 Halaman sekolah (admin, Kepala dinas, dan member) 70 Gambar 4.21 Halaman informasi sarana parasara (admin, Kepala dinas,

dan member) 71

Gambar 4.22 Halaman informasi kesiswaan (admin, Kepala dinas, dan member) 71 Gambar 4.23 Halaman informasi kepegawaian (admin, Kepala dinas, dan member) 72 Gambar 4.24 Halaman informasi kepegawaian (admin, Kepala dinas, dan member) 73 Gambar 4.25 Halaman perlu diperhatikan (admin, Kepala dinas, dan member) 73 Gambar 4.26 Halaman manajemen member (admin) 74 Gambar 4.27 Halaman detail member (admin) 74 Gambar 4.28 Halaman manajemen komentar (admin) 75 Gambar 4.29 Halaman lihat keluhan masyarakat (kepala dinas) 76 Gambar 4.30 Halaman balas keluhan masyarakat (kepala dinas) 76 Gambar 4.31 Halaman perlu diperhatikan (kepala dinas) 77 Gambar 4.32 Halaman sarana prasarana rusak (kepala dinas) 77 Gambar 4.33 Halaman fasilitas yang tidak ada (kepala dinas) 78 Gambar 4.34 Halaman Guru yang tidak memenuhi kualifikasi minimal S1 / D4 78 (kepala dinas)