Kesimpulan Saran KESIMPULAN DAN SARAN

52

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

1. Terdapat sekitar 1612 kunjungan pasien Penyakit Ginjal Kronik pada RSUP H. Adam Malik pada tahun 2015, yang terdiri dari 547 pasien rawat inap dan 1047 pasien rawat jalan. 2. Terdapat 16 dari 50 pasien Penyakit Ginjal Kronik yang menderita Diabetes Mellitus. 3. Terdapat perbedaan antara kelompok pasien Penyakit Ginjal Kronik yang menderita DM dan kelompok pasien bukan Penyakit Ginjal Kronik yang menderita yang juga DM dengan nilai Chi-square = 0,038 0,05. 4. Terdapat hubungan yang signifikan antara Diabetes Mellitus dan Penyakit Ginjal Kronik, Odds Ratio = 2,704 95CI : 1,04 – 7,03. Artinya DM merupakan salah satu faktor resiko utama PGK.

6.2. Saran

6.2.1. Bagi masyarakat 1. Diaharapkan bagi masyarakat yang menderita Diabetes Mellitus untuk rutin mengkonsumsi obat-obatan penurun glukosa darah, dikarenakan masayarakat penderita DM berpotensi 2,7 kali lipat menderita PGK dibanding orang yang sehat. 2. Diaharapkan masyarakat lebih peduli dan berpartisipasi dalam upaya pencegahan DM dan PGK. 6.2.2. Bagi penyedia layanan kesehatan 1. Bagi sarana pelayanan kesehatan agar lebih waspada terhadap penderita Diabetes Mellitus agar memberikan edukasi sebaik mungkin dalam rangka pencegahan Penyakit Ginjal Kronik. Universitas Sumatera Utara 53 2. Untuk pihak yang terkait dalam pencatatan rekam medis, diharapkan dapat mencatat hal-hal penting pasien agar tujuan penelitian yang menggunakan rekam medis sebagai sumber data dapat tercapai. 6.2.3. Bagi peneliti 1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut yang secara khusus mencari hubungan antara Diabetes Mellitus dengan terjadinya Penyakit Ginjal Kronik. Penelitian berikutnya diharapkan dapat dilakukan dengan mengatasi kelemahan-kelemahan pada penelitian ini, yang menggunakan deasain penelitian case control. Diantaranya dengan menggunakan desain kohort studi prospektif, mengendalikan faktor-faktor risiko lainnya serta menggunakan jumlah sampel yang lebih besar. Studi prospektif dapat dilakukan dengan mencatat dan melakukan follow up pada setiap masyarakat yang menderita Diabetes Mellitus di klinik atau di rumah sakit - rumah sakit tertentu. Penambahan kriteria inklusi dan eksklusi pada penelitian selanjutnya dapat dilakukan dalam rangka mengurangi pengaruh faktor risiko lain yang mungkin dimiliki responden. Karena Diabetes Melitus merupakan penyakit dengan prevalensi yang sangat tinggi di seluruh dunia, maka dibutuhkan jumlah sampel yang lebih besar sehingga hasil penelitian yang diperoleh dapat lebih representatif. Universitas Sumatera Utara 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA