Metode Pengumpulan Data Metode Analisis Data

43 1,96. Harga proporsi di populasi ditetapkan sebesar 0, 275, Proporsi 1 ditetapkan sebesar 0,4 dan nilai proporsi 2 sebesar 0,15. Berdasarkan rumus di atas maka : N={Zα√ + Zβ√ }² P1-P2² N= {1.96 √ 0,275 1,64√ ]}² 0,4 – 0,15² N= 7² N= 49 Untuk memudahkan penelitian nilai 49 dibulatkan menjadi 50. 50 untuk kasus dan 50 lagi untuk control case control. Jadi sample yang dibutuhkan adalah 100.

4.4. Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang di kumpulkan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari catatan rekam medik pasien penderita PGK di Rumah Sakit Adam Malik meliputi ada tidak nya riwayat diabetes. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah Consecutive sampling. Consecutive sampling yaitu pemilihan sample dengan menetapkan subjek yang memenuhi kriteria penelitian dimasukkan dalam penelitian sampai kurun waktu tertentu, sehingga jumlah responden dapat terpenuhi. Penentu kriteria sampel sangat membantu penelitian untuk mengurangi bias hasil penelitian, khususnya jika terdapat variabel-variabel control atau perancu yang ternyata mempunyai pengaruh variabel yang kita teliti. Kriteria sampel dapat dibedakan menjadi dua yaitu inklusi dan eksklusi.

4.5. Metode Analisis Data

Data yang telah terkumpul dari hasil rekam medis ditabulasi untuk diolah lebih lanjut dengan menggunakan program Statistic Package for Social Sciences SPSS. Data hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel 2 x 2 sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 44 Tabel 4.1. Penyajian Hasil Pengumpulan Data Gagal ginjal kronik Tidak Penyakit ginjal kronik Ada riwayat diabetes a b Tidak ada riwayat diabetes c d Odds Ratio OR dihitung dengan menggunakan formula berikut: RP = A x D : B x C Interpretasi hasil: 1. Bila nilai odds ratio = 1, berarti riwayat diabetes melitus bukan merupakan faktor resiko penyakit ginjal kronik 2. Bila nilai odds ratio 1 dan rentang interval kepercayaan tidak mencakup angka 1 berarti riwayat diabetes melitus menyebabkan kasus penyakit ginjal kronik 3. Bila nilai odds ratio 1 dan rentang nilai interval kepercayaan tidak mencakup angka 1, maka berarti riwayat diabetes melitus justru merupakan faktor protektif dari penyakit ginjal kronik Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji Chi Square dengan tingkat kemaknaan α sebesar 5 untuk melihat ada atau tidaknya hubungan antara riwayat diabetes melitus dengan terjadinya penyakit ginjal kronik, serta melihat apakah hubungan tersebut bermakna secara statistik atau tidak. Universitas Sumatera Utara 45

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN