masyarakat dalam pengembangan pariwisata di Kabupaten Samosir. Walaupun pembangunan yang terjadi di Kabupaten Samosir masih buruk seperti kondisi jalan
lintas antar daerah, tidak tersedianya akomodasi dibeberapa daerah, kurang tersedianya angkutan umum, tidak tersedianya fasilitas umum pada daerah tertentu dan tidak
baiknya pelayanan tidak baiknya pelayanan yang diberikan di beberapa akomodasi yang tersedia.
4.3 Keterlibatan Masyarakat dalam Pengembangan Pariwisata
Dalam pembangunan kepariwisataan partisipasi masyarakat adalah bagian terpenting dalam perkembangan destinasi wisata, sebab sebagai salah satu faktor
penentu serta sekaligus indikator keberhasilan dan keberlanjutan pembangunan. Pengembangan kepariwisataan disuatu daerah memerlukan perencanaan pembangunan
yang melibatkan masyarakat sebagai salah satu komponen terpenting dalam proses perencanaan.
Keterangan tentang pariwisata berbasis masyarakat, peneliti melakukan wawancara terhadap Kepala Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten Samosir,
Bapak Ombang Siboro dan Ibu Shanty Harianja Kepala Bidang kerjasama dan Kemitraan Pariwisata. Terkait pariwisata berbasis masyrakat dapat diinformasikan
bahwa dalam pariwisata pelaku utamanya adalah masyarakat dan kegiatan kepariwisataan harus meningkatkan pendapatan masyarakat. Dari informasi ini dapat
diketahui bahwa Pantai Pasir Putih memang tumbuh dan berkembangnya dengan pariwsata berbasis masyrakat. Partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata
sangat dibutuhkan. Masyarakat sudah berpartisipasi melalui usaha-usaha wisata yang dilakukan masyarakat seperti pengusaha permainan air, para penjual dan penginapan.
Universitas Sumatera Utara
Semuanya dari masyarakat dan tidak adanya investor asing dan keterlibatan masyarakat itu dengan adanya Pokdarwis yaitu kelompok sadar wisata yang terdiri dari masyarakat
dan pengusaha setempat. Hal tersebut juga senada dengan yang dikatakan Bapak Belly Boyking
Sihaloho sebagai Kepala Desa Hutabolon. Bahwa pariwisata berbasis masyarakat adalah masyarakat terlibat dalam kegiatan kepariwisataan dan bahkan masyarakat sebagai
pelaku utamanya atau mendapat manfaat langsung dari sektor pariwisata melalui bekerja dibidang pariwisata. Dari informan di dapat sebuah informasi bahwa
masyarakat yang tidak bekerja dibidang pariwisata, seperti petani, tidak terlibat aktif dalam pengembangan Pantai Pasi Putih. Hal ini dikarenakan bahwa belum ada
keterpaduan antara sektor pertanian untuk mendukung Pariwisata yang ada di Pantai Pasir Putih. Dapat diketahui bahwa bentuk keterlibatan masyarakat dalam kegiatan
kebersihan yang dilakukan pada Jumat sehingga program dalam menjaga kebersihan Pantai Pasir Putih Parbaba adalah Jumat bersih. Di desa Hutabolon ini dikenal dengan
sistem tandak jadi masyarakat membersihkan lokasi mereka saja. Untuk mengetahui bentuk partisipasi masyarakat dalam pengembangan Pantai
Pasir Putih sebagai pelaku utama di objek wisata. Peneliti melakukan wawancara terhadap masyarakat di desa Hutabolon yang disampaikan oleh bapak Tommy Sihaloho
yang memiliki usaha di bidang pariwisata. Penulis memperoleh informasi bahwa masyarakat berpatisipasi melalui usaha pariwisata yang dimiliki berupa warung
makan, penginapan, permaianan air, menyediakan tikar dan tenda dan dapat diketahui juga bahwa Bapak Tomy yang pertama kali memiliki usaha permaiann pantai di Pantai
Pasir Putih.
Universitas Sumatera Utara
Untuk mengetahui bentuk partisipasi masyarakat yang lain peneliti melakukan wawancara kepada Niko Napitpulu. Dapat diketahui bahwa bentuk parisipasi yang
dilakuknnya adalah menjadi P3 Petugas Penerangan Pariwisata di Pantai Pasir Putih, Tugas seorang P3 adalah mengutip retribusi terhadap wisatwan yang berkunjung
dengan tarif dewasa Rp.2000,00 dan anak-anak Rp.1000,00. Bentuk partisipasi masyarakat yang lain dalam pengembagan pariwisata Pantai
Pasir Putih Parbaba dikatakan oleh seorang informan Sonny Daniel Simarmata. Partisipasinya adalah menjaga kebersihan Pantai Pasir Putih Parbaba dan menjadi
pegawai di UD. Sollo yang menyediakan penginapan dan permainan air, dari informan dapat diketahui informasi bahwa pemilikpengusaha UD Sollo membina pegawainya
dalam melayani tamu dan menjalankan alat-alat permainan Pantai. Peneliti juga melakukan wawancara terhadap Isse Tampubolon, dapat diketahui
bahwa partisipasinya menjadi seorang Fhotografer. Dapat diketahui informasi dengan mengabadikan atau memfoto momen wisatawan yang berkunjung dapat menjadi sebuah
nilai lebih dan menjadi promosi tersendiri untuk mengembangkan Pantai Pasri Putih Parbaba.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis, dapat diketahui bahwa partispasi masyarakat desa Hutabolon dalam pengembangan Pantai Pasir Putih Parbaba
terdapat beberapa bentuk partisipasi masyarakat atau kegiatan masyarakat di dalam bidang pariwisata. Partisipasi masyarakat khususnya untuk memenuhi kebutuhan yang
diperlukan dibidang pariwisata. Dari keterangan informan keterlibatan masyarakat dalam hal usaha pengembangan Pantai Pasir Putih Parbaba yaitu masyarakat
Universitas Sumatera Utara
berpartisipasi dalam melaksanakan kebersihan. Keterlibatan lainnya yaitu dalam penyediaan makanan dan minuman, penyediaan tikar dan tendapayung pantai, tempat
penginapan, penyediaan jasa permainan air seperti Banana Boat, Donat Boat, Ufo Boat, Bebek, Cano-cano, sepeda air. Dari keterangan informan keterlibatan masyarakat
dalam hal usaha pemberian jasa Fotografi langsung cetak yang merupakan masih usaha baru.
4.4 Partisipasi Masyarakat Dalam Proses Pengambilan Kebijakan Pariwisata