Keadaan Sosial Gambaran Umum Desa Hutabolon

Pemerintahan Desa, Hutabolon diakui sebagai sebuah desa dengan nama Desa Hutabolon yang berturut-turut dipimpin oleh Kepala Desa yakni : Tabel 3.3 Nama Kepala Desa dan Lama Jabatan NO Nama Masa Jabatan 1. Janapir Sihaloho 1953-1960 2. Menak Sihaloho 1961-1968 3. Wakkil Sihaloho 1969-1976 4. Urung Dolok Sihaloho 1977-1984 5. Batu Sihaloho 1985-1992 6. Wisker Sihaloho 1993-2001 7. Jabarani Sihaloho 2001-2007 8. Wisker Sihaloho 2007-2013 9. Belly Boy King Sihaloho 2014-2019 Sumber RPJMDes Hutabolon 2014 Berdasarkan dari sejarah desa yang di ketahui bahwa desa Hutabolon dipimpin oleh Marga Sihaloho. Pada tabel diatas tercantum bahwa Kepala Desa mulai dari tahun 1953-2019 nanti dipimpin oleh marga Sihaloho.

3.2.3 Keadaan Sosial

Keadaan sosial masyarakat Desa Hutabolon cukup baik, keadaan ini juga didukung oleh masyarakatnya yang tidak terlalu heterogen, hampir semua masyarakat Desa ini satu suku yakni suku Batak Toba dan menganut agama Kristen Protestan dan Katolik. Sehingga hampir tidak pernah terjadi gesekan sosial skala besar kecuali konflik individu skala kecil. Disamping itu secara kultural Penduduk Desa Hutabolon masih berasal dari satu Klan Keturunan Marga Sihaloho ditambah dengan Marga-Marga lain yang juga masih sanak saudaranya. Universitas Sumatera Utara 1. Agama Penduduk Desa Hutabolon seluruhnya menganut agama nasrani yang terbagi kedalam Agama Protestan dengan dua aliran yakni HKBP dan Pentakosta, dan Agama Katolik. Tetapi di Desa Hutabolon belum ada tempat ibadah sebagian penduduk masih beribadah ke Desa Siopat-sosor,sebagian beribadah di Desa. Sepanjang sejarah tidak pernah terjadi gesekan antar agama di Desa ini. Tabel 3.4 Data Penduduk Desa Hutabolon berdasarkan Agama No Agama Pria Wanita Jumlah 1 Protestan 244 220 464 2 Katolik 15 20 35 3 Kharismatik 5 4 9 Berdasarkan tabel diatas, dapat kita ketahui bahwa penduduk desa Hutabolon menganut 2 agama saja yaitu Kristen Katolik dan Kristen Protestan. Penduduk desa Hutabolon lebih banyak menganut agama Krsiten Protestan dibanding Katolik. 2. Sosial Politik Dari sisi sosial politik, Desa Hutabolon juga sangat kondusif terbukti dari beberapa kali pelaksanaan Pemilihan umum baik Pemilihan Legislatif maupun eksekutif dan terutama Pemilihan Kepala Daerah, partisipasi masyarakat sangat tinggi. Salah satu bukti yang paling akhir adalah pemilihan Kepala Desa Hutabolon yang dilaksanakaan pada bulan November 2013 berjalan dengan lancar, kondusif dan penuh dengan semangat kekeluargaan. Tidak ditemukan adanya perpecahan di kalangan masyarakat, dan seluruh aspirasi masyarakat Universitas Sumatera Utara tetap terakomodir dengan baik. 3. Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di Desa Hutabolon tetap terjaga dengan baik, hampir tidak ada peristiwa kriminal di desa ini selama beberapa tahun terkahir. Tetapi persoalan yang perlu mendapat perhatian dari Pemerintah baik Pemerintah Desa maupun jajaran pemerintah diatasnya adalah masalah sengketa lahan pertanian yang kerap terjadi dan tetap berpotensi menjadi masalah yang relatif besar di masa yang akan datang. 4. Sosial Ekonomi Dari sisi ekonomi, Desa Hutabolon memiliki potensi yang sangat besar dikembangkan. Salah satu potensi yang nampak adalah masih luasnya lahan tidur yang cukup subur di khususnya di Dusun I,II, lahan ini sangat potensial dikembangkan menjadi areal pertanian khususnya tanaman pangan dan palawija, palawija sayur dan buah, serta tanaman kopi yang sudah terbukti dapat tumbuh dan produktif. Selain untuk pertanian lahan ini juga bisa dikembangkan untuk peternakan, khususnya peternakan besar seperti Babi, Kerbau, Kuda dan Kambing. Selain areal yang disebutkan diatas, sesungguhnya Desa Hutabolon memang dihuni penduduk bermata pencaharian petani lebih dari 95 persen, namun pertanian yang dikembangakan selama ini masih pertanian tradisional seperti padi, kopi, bawang, cabai, cengkeh, dan lain-lain. Dibutuhkan sebuah pembaharuan dibidang pertanian untuk meningkatkan produksi pertanian yang telah ada khususnya untuk menyikapi lahan pertanian yang relatif kurang subur khususnya di Dusun I dan II, Universitas Sumatera Utara keterbatasan lahan dan teknologi pertanian yang ramah lingkungan mutlak diperlukan.Selain bertani sebagai matapencaharian pokok, beberapa penduduk juga aktif berdagang sebagai usaha sampingan, serta ada segelintir yang berpropesi sebagai pegawai negeri sipil. Tabel 3.5 Data Penduduk Desa Hutabolon berdasarkan Pekerjaan No Pekerjaan Pria Wanita Jumlah 1 Petani 63 67 130 2 Pedagang 8 5 13 3 PNS 5 5 10 4 Lainnya Sumber RPJMDes Hutabolon tahun2014 Dari tabel, dapat disimpulkan bahwa penduduk mayoritas bekerja sebagai petani. 5. Sosial Budaya Dari sisi sosial budaya, Desa Hutabolon sudah sejak lama dikenal sebagai sebuah wilayah adat yang aktif dan terpelihara hingga saat ini, Desa Hutabolon identik dengan Adat-adat yang berlaku dari nenek moyang sampai sekarang ini. Dalam kehidupan sehari-hari adat batak sangat dominan dan sudah tertata dengan baik oleh para tetua-tetua di desa Hutabolon. Beberapa hal yang belum tercipta adalah kelompok-kelompok seni budaya, hal ini tentunya menjadi tugas pemerintah desa kedepan untuk menciptakan kelompok seni untuk mengangkat citra Desa Hutabolon sekaligus menjadi sarana pembinaan kaum muda dan kepariwisataan. Universitas Sumatera Utara 6. Kesehatan Desa Hutabolon memiliki 2 sarana kesehatan desa yakni Pustu di dusun II dan masing-masing dilayani oleh 1 orang bidan desa dan 1 orang Mentari. Dari sisi jumlah penduduk, sesungguhnya keberadaan 2 sarana kesehatan ini belum memadai untuk Desa Hutabolon, tetapi dari sisi sebaran wilayah sebagian wilayah di desa ini masih sulit mengakses sarana kesehatan ini karena jarak dari Dusun I masih membentang jauh kira-kira 2,5 km. Tabel 3.6 Jumlah Sarana Kesehatan Menurut Dusun Tahun 2011 Sarana Kesehatan Dusun I Dusun II RSU PUSKESMAS PUSTU POSYANDU 1 POS KESDES APOTIK TOKO OBAT DOKTER PRAKTEK 1 Sumber RPJMDes Hutabolon 2014 7. Pendidikan Dari sisi pendidikan Desa Hutabolon memiliki 1 Unit Sekolah Dasar Negeri yakni di Dusun I. Secara umum penduduk desa Hutabolon menjunjung tinggi pendidikan dan ilmu pengetahuan. Sebagian besar anak usia Sekolah Dasar bersekolah bahkan hingga Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, tetapi beberapa orang tidak melanjut ke janjang yang lebih tinggi karena kerterbatasan ekonomi dan faktor lainnya. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.7 Sarana Prasarana Sekolah di desa Hutabolon Kec.Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 20102011 S u m b e r : Pendataan KPMDTim Perumus RPJM-Desa Dari tabel bisa dikatakan bahwa fasilitas pendidikan yang ada yaitu PAUD, SD, dan SLTP. Jadi bisa dikatakan hampir seluruhnya warga Desa Hutabolon bersekolah di Sekolah Negri yang ada di wilayah Desa Hutabolon walaupun ada juga yang bersekolah di Desa Siopat-sosor Desa tetangga ataupun di Kecamatan Karena untuk sekolah menengah keatas belum ada fasilitas sekolahnya di Desa Hutabolon.

3.2.4 Keadaan Ekonomi