Letak Geografi Sejarah Desa

Berdasarkan Tabel diatas dapat kita lihat bahwa Kabupaten Samosir terdiri dari 9 kecamatan. Kecamatan Pangururan merupakan Ibukota dari Kabupaten Samosir dengan jumlah desa yang paling banyak yaitu sebnayak 28. Namun Kecamatan yang paling luas adalah Kecamatan Simanindo dengan jumlah desa sebanyak 21.Sedangkan Kecamatan yang paling kecil yaitu Kecamatan Sitio-tio.

3.2 Gambaran Umum Desa Hutabolon

3.2.1 Letak Geografi

Luas wilayah Desa Hutabolon adalah sekitar 3.900.003 Km 2 atau 3900,0,03 Ha dimana 60 berupa daratan yang bertopografi berbukit-bukit, dan 40 daratan dimanfaatkan sebagai lahan pertanian yang dimanfaatkan untuk persawahan irigasi, persawahan tadah hujan dan areal perkebunan rakyat. Desa Hutabolon adalah salah satu Desa di Kecamatan Pangururan yang didirikan pada tahun 1986, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut: a. Sebelah Utara : Desa Situngkir Kecamatan Pangururan b. Sebelah Timur : Desa Parbaba Dolok Kecamatan Pangururan c. Sebelah Selatan : Desa Siopat-sosor Kecamatan Pangururan d. Sebelah Barat : batas Danau toba Tabel 3.2 Luas Wilayah Desa Hutabolon per Dusun No. Dusun Jumlah Huta Luas Wil. Km² Luas 1 I 12 2.600.002 70 2 II 14 1.300.001 30 Jumlah 26 3.9000.003 100 Sumber : Pendataan oleh Tim Perumus RPJM-DesaKPMD Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel diatas dapat kita lihat bahwa Dusun I lebih luas dari Dusun II, tetapi Dusun II lebih banyak Hutanya dibanding di Dusun I.

3.2.2 Sejarah Desa

Dengan dikeluarkannya Peraturan Daerah Kabupaten Samosir Nomor: 2 Tahun 2011 Tentang pembentukan desa, Desa Hutabolon resmi menjadi salah satu Desa di Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir. Desa Hutabolon sebelumnya merupakan Kumpulan dari beberapa dusun,dengan dimana luas dan batas-batas wilayah dusun ini dibagi menjadi 2 dusun seperti yang sekarang ini. Jika ditelusuri jauh kebelakang, maka riwayat Desa Hutabolon sangat jelas, karena selama puluhan tahun Hutabolon sudah merupakan satu desa tersendiri. Latar belakang Desa Hutabolon tidak jauh berbeda dengan desa-desa lainnya di Kabupaten Samosir. Nama Desa Hutabolon sudah dikenal jauh sebelumnya, bahkan ketika istilah desa belum jamak dikenal, karena pada saat itu dikenal dengan istilah kampung, pada saat itu Hutabolon sudah merupakan kampung tersendiri dan dipimpin oleh seorang Kepala kampung. Bahkan jika ditelusuri lagi jauh kebelakang, Hutabolon merupakan nama sebuah “bius”. Bius adalah wilayah pemerintahan menurut adat batak, dimana menurut catatan sejarah Pada tahun 1908 Belanda sudah mengakui keberadaan Bius Hutabolon yang dikenal dengan nama Bius SIOPAT HAE HORBO yang dipimpin oleh marga Sihaloho oleh marga Sihaloho Sinaborno,S ihaloho Sinapuran,Sihaloho Sinapitu yang pada masa penjajahan belanda sekaligus ditetapkan sebagai Ketua Pengadilan Bius dan digelari Tuan OP.BABA RAJA. Terakhir kepemimpinan di Hutabolon dipegang oleh Kepala Kampung Marga Sihaloho sampai sekarang. Setelah berakhirnya masa penjajahan belanda tahun 1945 kepemimpinan pemerintahan desa mengalami perubahan kembali yang dikenal dengan Universitas Sumatera Utara Pemerintahan Desa, Hutabolon diakui sebagai sebuah desa dengan nama Desa Hutabolon yang berturut-turut dipimpin oleh Kepala Desa yakni : Tabel 3.3 Nama Kepala Desa dan Lama Jabatan NO Nama Masa Jabatan 1. Janapir Sihaloho 1953-1960 2. Menak Sihaloho 1961-1968 3. Wakkil Sihaloho 1969-1976 4. Urung Dolok Sihaloho 1977-1984 5. Batu Sihaloho 1985-1992 6. Wisker Sihaloho 1993-2001 7. Jabarani Sihaloho 2001-2007 8. Wisker Sihaloho 2007-2013 9. Belly Boy King Sihaloho 2014-2019 Sumber RPJMDes Hutabolon 2014 Berdasarkan dari sejarah desa yang di ketahui bahwa desa Hutabolon dipimpin oleh Marga Sihaloho. Pada tabel diatas tercantum bahwa Kepala Desa mulai dari tahun 1953-2019 nanti dipimpin oleh marga Sihaloho.

3.2.3 Keadaan Sosial