Dalam penelitian ini yang mengambil teori Pembangunan, dengan model pembangunan Alternatif yang didalamnya ada public sphere yaitu masyarakat dengan
semangat kolektivitas yang didampingi oleh pemerintah, akademika dan civil society organization membentuk suatu tatanan etika dengan meletakkan sentralitas masyrakat
sebagai subjek yang dinamis dan mengenali kebutuhannya sendiri. Penelitian ini menemukan bahwa tingkat partispasi masyarakat pada tingkat
penentraman placation yang merupakan saran masyarakat diterima tapi tidak selalu dilaksanakan yaitu dalam kategori Tokenisme yaitu sekdear justifikasi agar
mengiyakan. Untuk mewujudkan kebijakan yang representatif maka partisipasi masyarakat secara aktif diperlukan. Partisipasi masyrakat dalam pembangunan perlu
ditumbuhkan melalui berbagai forum yang memungkinkan masyarakat berpartisipasi langsung dalam proses pengambilan keputusan terhadap program pembangunan.
Sehingga keputusan yang telah disepakati dapat dilaksanakan dan berdampak pada perbaikan kondisi daerah. Karena partisipasi masyarakat merupakan salah satu pilar
pembangunan mulai dari perencanaan hingga evaluasi.
4.5 Persepsi Masyarakat terhadap Usaha Pariwisata
Industri Pariwisata dapat diartikan sebagai sehimpunan bidang usaha yang menghasilkan berbagai jasa dan barang yang dibutuhkan oleh mereka yang melakukan
perjalanan wisata. Industri pariwisata meliputi; akomodasi untuk pengunjung, kegiatan layanan makanan dan minuman, angkutan penumpang, agen perjalanan wisata dan
kegiatan reservasi lainnya, kegiatan budaya, kegiatan olahraga dan hiburan. Dalam mengembangkan partisipasi masyarakat melalui usaha kepariwisataan, baik yang
Universitas Sumatera Utara
berskala kecil, menengah maupun besar dapat mengembangkan keterkaitan berbagai usaha pariwisata dengan berbagai sektor yang lain agar kegiatan ekonomi masyarakat
dapat lebih meningkat lagi Berdasarkan hasil wawancara dari masyarakat desa Hutabolon, mereka
mengalami perubahan hidup setelah adanya kegiatan pariwisata. Adanya kegiatan pariwisata mendatangkan pekerjaan baru bagi masyarakat. Menurut Sonny Daniel
Simarmata pegawai UD. Sollo dapat diketahui informasi bahwa dengan terlibatnya dalam sektor pariwisata memperoleh keuntungan yang terutama dengan
meningkatkanya perekonomian dan pemuda-pemudi disini tidak pengangguran lagi. Informan mulai bekerja d UD. Sollo semenjak SMP berusia 12 dan sampai sekarang
disaat menduduki SMA berusia 17 tahun. Dengan menjadi pegawai di UD.Sollo yang menyediakan tempat penginapan dan menyediakan permainan air tentu mendapat
pengalaman kerja dan bisa berbahasa Inggris Terkait dnegan usaha pariwisata, peneliti juga melakukan wawancara kepada
Niko Napitupulu sebagai P3 Petugas Peneranagan Pariwisata. Dapat diketahui informasi bahwa melalui usaha di bidang Pariwisata dapat membantu wisatwan juga
dalam memenuhi kebutuhannya dan dengan terlibat dalam bidang pariwisata tata cara bahasa berubah dan pemikiran akan lebih maju. Melalui usaha di bidang pariwisata juga
akan mengurangi pengangguran. Perekonomian masyrakat juga akan meningkat, bukan hanya masyarakat yang terlibat langsung yang meningkat tetapi juga masyrakat lain
secara tidak langsung. Contohnya penjual makan dan minuman yang berada di Pantai Pasir Putih ini, jika belanja akan pergi ke Pangururan, otomatis perekonomian
masyarakat di sekitar Pangururan juga akan meningkat.
Universitas Sumatera Utara
Peneliti juga melakukan wawancara kepada Ibu Paskah Simbolon dan Ibu Monang, dapat diketahui bahwa melalui usaha pariwisata ini adanya timbal balik antara
wisatwan dan masyrakat. Lewat usaha pariwsata ini juga Desa Hutabolon ini juga akan semakin maju karena pemerintah akan lebih peduli, keuntungan yang lebih besar adalah
meningkatkan Devisa Negara. Dari wawancara di atas, pariwisata memiliki dampak peningkatan aspek
ekonomi dalam perkembnagan kepariwisataan akan memeberi dampak positif bagi pendapatan masyarakat sekitar daerah tujuan wisata karena dengan meningkatnya
kunjungan wisatwan, masyarakat disekitar objek wisata dapat memanfaatkan pembangunan ini untuk membuka usaha yang dibutuhkan oleh wisatwan. Dampak
positif dapat dirasakan oleh pengusaha akomodasi, dan pemberi jasa seperti fotografi, jasa permaianan, penjual makan-minuman, penjual kerajinan tangan souvenir shop,
dan penginapan. Dan rata-rata tenaga kerja yang ada di samosir masih didominasi oleh tenaga kerja yang berasal dari daerah ini. Jadi dampak pariwisata ini mempunyai arti
penting dalam rangka peningkatan kesempatan kerja untuk laki-laki dan perempuan sehingga mengatasi pengangguran karena sangat banyak jasa di bidang pariwisata dan
tenaga kerja yang dibutuhkan. Pendapatan daerah setempat bertambah, dengan adanya perolehan masukan kas daerah dari pemungutan pajak dan retribusi, dan akan
memberikan dampak positif meningkatnya permintaan hasil daerah setempat, meningkatnya permintaan barang-barang kerajinan, souvenir serta barang-barang khas
daerah.
Universitas Sumatera Utara
4.6 Faktor Penghambat Partisipasi Masyarakat