BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN DATA
Pada bab ini akan diuraikan mengenai analisa dari hasil penelitian yang diperoleh beserta pembahasannya. Pembahasan akan dimulai dengan memberikan
gambaran umum subjek penelitian kemudian dilanjutkan dengan hasil penelitian
A. Gambaran Umum Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah 40 orang anggota USD yang telah memenuhi karakteristik penelitian. Dari data tersebut dapat diambil gambaran dari segi usia dan
jenis kelamin. 1. Gambaran subjek berdasarkan usia
Berdasarkan usia subjek penelitian maka diperoleh data subjek sebagai berikut:
Tabel 7. Penyebaran subjek berdasarkan usia Usia
Frekuensi N Persentase
18-20 32
80 21-23
7 17,5
24-26 1
2,5 Total
40 100
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 7, dapat diketahui bahwa jumlah subjek penelitian yang berusia 18-20 tahun adalah 32 orang 80, dan yang berusia 21-23 tahun sebanyak 7
orang 17,5 dan yang berumur diatas 24-26 tahun sebanyak 1 orang 2,5.
2. Gambaran subjek berdasarkan jenis kelamin Berdasarkan jenis kelamin subjek penelitian maka diperoleh data subjek sebagai
berikut:
Tabel 8. Penyebaran subjek berdasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin
Frekuensi Persentase
Laki-laki 8
20 Perempuan
32 80
Total 40
100
Berdasarkan tabel 8 di atas, dapat diketahui bahwa jumlah subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 8 orang 20, dan yang berjenis kelamin
perempuan sebanyak 32 orang 80.
B. Hasil Penelitian
Berikut ini akan dijelaskan mengenai hasil penelitian yang meliputi uji asumsi normalitas, linearitas, hasil utama, hasil tambahan dan pembahasan penelitian
Universitas Sumatera Utara
hubungan antara adversity quotient dan prestasi akademik yang telah diolah menggunakan aplikasi SPSS
1. Uji normalitas
Uji normalitas sebaran dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi data dalam penelitian ini terdistribusi secara normal. Uji normalitas sebaran dalam penelitian ini
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov satu sampel. Kaidah yang digunakan yaitu jika p 0.05 maka sebaran data normal, sedangkan jika p 0.05 maka sebaran data
tidak normal. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 9. Hasil uji coba normalitas Variabel
Nilai z Nilai P
Keterangan
Adversity quotient prestasi akademik
0,848 0,469
Sebaran normal
Variabel-variable pada tabel 9 di atas memiliki nilai Z 1.97 dan p0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa persyaratan uji normalitas sudah terpenuhi.
2. Uji linearitas
Uji linearitas digunakan untuk mengetahui hubungan antara adversity quotient dan prestasi akademik, apakah ada adversity quotient berkorelasi linear dengan prestasi
akademik. Uji linearitas dilakukan dengan menggunakan test for linearity.
Universitas Sumatera Utara
Variabel adversity quotient dapat dikatakan memiliki hubungan yang linear terhadap variabel prestasi akademik apabila memiliki nilai p 0.05 untuk linearity dan p
0.05 untuk deviation from linearity. Hasil uji linearitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 10. Hasil uji linearitas
Variabel Linearity
Deviation from linearity
Keterangan
Adversity quotient prestasi akademik
0,021 0,536
Hubungan linier
Berdasarkan tabel 10 di atas dapat diketahui bahwa nilai p = 0.021 yang berarti bahwa nilai p 0.05. Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang linier
antara adversity quotient dan prestasi akademik. Sesuai dengan hasil uji asumsi di atas, diperoleh bahwa data dalam penelitian ini terdistribusi normal dan linier,
sehingga dapat dilakukan pengolahan data dengan menggunakan statistik. Metode analisis data yang digunakan untuk pengujian hipotesa dalam penelitian ini akan
menggunakan teknik analisis korelasi pearson product moment
Universitas Sumatera Utara
3. Hasil utama penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara adversity quotient
dengan prestasi akademik. Hipotesis penelitian ini adalah “ada hubungan antara adversity quotient dengan prestasi akademik pada anggota UKM
USD”. Untuk pengujian statistik dilakukan perumusan hipotesa statistik yaitu:
1. Ha Hipotesa alternatif: artinya ada hubungan antara adversity quotient dengan prestasi akademik pada anggota UKM USD
2. Ho Hipotesa nihil : artinya tidak ada hubungan antara adversity quotient dengan prestasi akademik pada anggota UKM USD
Berikut ini akan dipaparkan mengenai hubungan antara adversity quotient dengan prestasi akademik yang diperoleh dengan teknik analisis pearson product
moment dengan bantuan program komputer SPSS 17.0 version for windows.
Tabel 11. Hasil analisis pearson product moment
Analisis Pearson Correlation
Keterangan Korelasi
0,374 Berkorelasi
Berdasarkan hasil perhitungan didapat nilai koefisien korelasi r sebesar 0.374 korelasi lemah Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara
adversity quotient dengan prestasi akademik.
Universitas Sumatera Utara
4. Hasil tambahan penelitian
a. Gambaran Adversity Quotient anggota USD Gambaran Adversity quotient pada anggota USD dari hasil penelitian ini dapat
dilihat dari skor mean, standar deviasi serta nilai minimum dan maksimum dari skor skala adversity quotient yang dimiliki oleh anggota USD. Berikut ini merupakan tabel
yang memuat skor empirik pada subjek penelitian.
Tabel 12. Gambaran skor minimum, maksimum, mean dan standar deviasi Adversity Quotient subjek
N Minimum Maksimum Mean
Std. Deviation
Adversity Quotient
40 24
38 31
4
Dari tabel 12 dapat kita ketahui skor adversity quotient dari 40 subjek penelitian diperoleh skor minimum sebesar 24, skor maksimum sebesar 28, mean sebesar
31, dan standard deviasi sebesar 4. Untuk mengelompokkan subjek ke dalam masing-masing kelompok , dibuat suatu kategorisasi skor berdasarkan norma
selanjutnya menghasilkan pengkategorian skor adversity quotient.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 13. Kategori norma nilai adversity quotient Variabel
Kategorisasi Std. Deviation
Adversity quotient
X µ-1,0ϭ Rendah
µ-1,0ϭ Sedang
Tinggi
Keterangan: µ = Mean hipotetik skala adversity quotient
ϭ = Standar deviasi
Berdasarkan kategorisasi norma pada tabel 13 serta skor mean dan standar deviasi di atas maka diperoleh penggolongan adversity quotient serta
frekuensi subjek dalam setiap kategori seperti yang ada pada tabel 14:
Tabel 14. Penggolongan adversity quotient pada anggota USD Variabel
Rentang Skor
Kategorisasi Frekuensi
Persentase
Adversity quotient
X 27 Rendah
6 15
27 X 35 Sedang
24 60
35 X
Tinggi 10
25
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 14 di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 6 orang 15 anggota USD memiliki adversity quotient yang rendah, 24 orang 60 memiliki adversity
quotient yang sedang, dan 10 orang 25 memiliki adversity quotient yang tinggi.
b. Gambaran prestasi akademik anggota USD Perhitungan Indeks Prestasi dan Indeks Prestasi Kumulatif dilakukan oleh bagian
pendidikan Fakultas. Klasifikasi Indeks Prestasi Kumulatif dapat dikelompokkan dengan ketentuan sebagai berikut:
Tabel 15. Klasifikasi indeks prestasi akademik NO
KATEGORI INDEKS PRESTASI
AKADEMIK
1 Memuaskan
2,00 ≤ x ≤ 2,75 2
Sangat Memuaskan 2,76 ≤ x ≤ 3,50
3 Cumlaude
3,51 ≤ x ≤ 4,00
Berdasarkan kategorisasi norma pada tabel 15 di atas maka diperoleh penggolongan prestasi akademik anggota USD sebagai berikut
Tabel 16. Penggolongan prestasi akademik anggota USD
Universitas Sumatera Utara
Variabel Rentang
Skor Kategorisasi Frekuensi N Persentase
Prestasi Akademik
IPK 2,00 ≤ x ≤
2,75 Memuaskan
6 15
2,76 ≤ x ≤ 3,50
Sangat memuaskan
23 60
3,51 ≤ x ≤ 4,00
Cumlaude 11
25
Dari tabel 16 dapat dilihat bahwa sebanyak 6 orang 15 anggota USD memiliki prestasi akademik yang memuaskan, 23 orang 60 memiliki prestasi
akademik yang sangat memuaskan, dan 11 orang 25 memiliki prestasi yang sangat sangat memuaskan predikat cumlaude.
c. Gambaran adversity quotient subjek berdasarkan usia. Berdasarkan usia, gambaran adversity quotient subjek dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel. 17. Gambaran adversity quotient subjek berdasarkan usia
Universitas Sumatera Utara
Usia N
Adversity quotient Rendah Sedang Tinggi
18-20 32
6 19
7 21-23
7 5
2 24-26
1 1
Dari tabel 17 dapat dilihat bahwa adversity quotient subjek yang berusia 18-20 tahun yang termasuk dalam kategori rendah sebanyak 6 orang, sedang 19 orang dan
yang termasuk dalam kategori tinggi sebanyak 7 orang. Sedangkan untuk adversity quotient
subjek yang berusia 21-23 tahun yang termasuk dalam kategori sedang 5 orang dan yang termasuk dalam kategori tinggi sebanyak 2 orang. Lalu yang berusia
25-26 tahun, hanya satu orang dan memiliki adversity quotient yang rendah.
d. Gambaran adversity quotient subjek berdasarkan jenis kelamin Berdasarkan jenis kelamin, gambaran adversity quotient subjek penelitian dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 18. Gambaran adversity quotient subjek berdasarkan jenis kelamin
Universitas Sumatera Utara
Jenis Kelamin N
Adversity quotient Rendah Sedang Tinggi
Laki-laki 8
1 4
3 Perempuan
32 5
21 6
Dari tabel 18 tersebut juga dapat dilihat bahwa adversity quotient anggota USD yang berjenis kelamin laki-laki yang termasuk dalam kategori rendah sebanyak 1
orang, sedang 4 orang dan yang termasuk dalam kategori tinggi sebanyak 3 orang. Sedangkan pada subjek penelitian yang berjenis kelamin perempuan yang termasuk
dalam kategori rendah sebanyak 5 orang, sedang 21 orang dan yang termasuk dalam kategori tinggi sebanyak 6 orang.
e. Gambaran prestasi akademik subjek berdasarkan usia. Berdasarkan usia, gambaran prestasi akademik subjek dapat dilihat pada tabel 18
berikut ini:
Tabel 19. Gambaran prestasi akademik subjek berdasarkan usia
Universitas Sumatera Utara
Usia N
prestasi akademik Memuaskan
Sangat memuaskan
cumlaude
18-20 32
5 21
6 21-23
7 6
1 24-26
1 1
Dari tabel 19 dapat dilihat bahwa prestasi akademik subjek yang berusia 18-20 tahun yang termasuk dalam kategori memuaskan sebanyak 5 orang, sangat
memuaskan 21 orang dan yang termasuk dalam kategori cumlaud sebanyak 6 orang. Sedangkan untuk prestasi akademik subjek yang berusia 20-23 tahun yang termasuk
dalam kategori sangat memuaskan 6 orang dan yang termasuk dalam kategori cumlaude sebanyak 1 orang. Lalu yang berusia 24-26 tahun, hanya satu orang dan
memiliki prestasi akademik yang sangat memuaskan.
f. Gambaran prestasi akademik subjek berdasarkan jenis kelamin Berdasarkan jenis kelamin, gambaran prestasi akademik subjek penelitian dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 20. Gambaran prestasi akademik subjek berdasarkan jenis kelamin
Universitas Sumatera Utara
Jenis Kelamin N
Prestasi akademik Memuaskan
Sangat memuaskan
cumlaude
Laki-laki 8
6 2
Perempuan 32
5 20
7
Dari tabel 20 tersebut juga dapat dilihat bahwa prestasi akademik anggota USD yang berjenis kelamin laki-laki yang termasuk dalam kategori sangat
memuaskan sebanyak 6 orang dan yang termasuk dalam kategori cumlaude sebanyak 2 orang. Sedangkan pada subjek penelitian yang berjenis kelamin perempuan yang
termasuk dalam kategori memuaskan sebanyak 5 orang, sangat memuaskan 20 orang dan yang termasuk dalam kategori cumlaude sebanyak 7 orang.
5. Pembahasan
Hasil penelitian pada 40 responden anggota USD menunjukkan adanya hubungan antara adversity quotient dengan prestasi akademik. Artinya, prestasi
akademik seseorang akan dapat ditinjau dari adversity quotient seseorang karena adversity quotient
mengacu kepada kemampuan seseorang untuk mengahadapi masalah, salah satunya adalah permasalahan dalam bidang akademik. Maka dari itu
hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis yang diajukan yaitu ada hubungan antara adversity quotient
dengan prestasi akademik anggota USD. Penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang lemah antara adversity
quotient dan prestasi akademik dimana tingkat korelasinya adalah 0,374. Dalam
Universitas Sumatera Utara
konteks ini maka banyak hal yang berhubungan dengan prestasi akademik. Namun dapat disimpulkan bahwa adversity quotient berkontribusi dalam kesuksesan
akademis. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan Goleman 2001 yang menyatakan bahwa tidak hanya emotional dan intelligence quotient saja yang
diperlukan oleh mahasiswa untuk mencapai prestasi yang baik, namun juga adversity quotient
terutama dalam kajian menghadapi masalah dalam proses belajar dan juga berorganisasi.
Anggota USD terdiri dari individu yang memiliki variasi dari segi umur dan jenis kelamin. Pada penelitian ini dapat dilihat bahwa anggota USD memiliki lebih
banyak anggota berjenis kelamin wanita dan 80 dari anggotanya berumur 18-20 tahun.
Sesuai juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Frenty 2010 bahwa mahasiswa akan sangat membutuhkan adversity quotient dalam menghadapi tugasnya
sebagai pelajar, karena dalam proses perkuliahan akan terdapat banyak tantangan, sehingga bagaimana respon mahasiswa terdapat masalah-masalah yang ada akan
sangat menentukan kesuksesannya dalam prestasi akademik. Penelitian dari Wicaksono 2011 membuktikan bahwa mahasiswa yang
mengikuti organisasi akan memiliki adversity quotient yang tinggi. Hal ini juga dibuktikan dari penelitian dimana kebanyakan anggota USD memiliki adversity
quotient yang berada pada tingkat menengah dan tinggi campers dan climbers.
Berdasarkan kategorisasi, kebanyakan anggota USD memiliki adversity quotient yang berada pada tingkat sedang yaitu 24 orang dari 40 orang 60. Kebanyakan
Universitas Sumatera Utara
anggota USD juga memiliki prestasi akademik yang sangat memuaskan yaitu 23 orang dari 40 orang 60.
Menurut Sukmadinata 2005, prestasi belajar adalah realisasi dari kecakapan- kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Dalam organisasi,
individu dilatih untuk memilki kapasitas dalam hal menghadapi masalah, baik dalam organisasi maupun akademis. Dalam penelitian ini dapat dilihat bahwa kemampuan
dan kecakapan yang dimiliki anggota USD membantu mereka dalam mendapatkan prestasi akademik yang baik.
Dalam adversity quotient, terdapat beberapa dimensi yaitu control, origin and ownership, reach
dan endurance. Aspek-aspek tersebut sangat berkontribusi dalam pembentukan adversity quotient individu. Dalam skala penelitian telah disusun
beberapa item yang dapat melihat bagaimana setiap aspek dari adversity quotient akan mempengaruhi tinggi rendahnya adversity quotient yang dimiliki mahasiswa
dalam berproses secara akademis maupun berdinamika dalam organisasi. Faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa
menurut Ahmadi 2004 dapat berasal dari internal dan eksternal. Bila dikaitkan dengan adversity quotient, maka faktor internal berperan dalam meningkatkan
prestasi akademik, dimana ketika mereka menghadapi masalah, maka faktor internal yang mereka miliki, yaitu adversity quotient akan menjadi penentu respon anggota
USD dalam menghadapi masalah, yang bisa saja menjadi faktor eksternal yang menghambat prestasi akademik yang baik.
Universitas Sumatera Utara
Beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah lingkungan dan kesempatan, serta motivasi sosial. Hal ini menjadi tolak ukur bagaimana anggota
USD mendapatkan motivasi sosial dalam hal berlomba di kompetisi debat dan meraih prestasi akademik yang memuaskan. Hal ini mendukung penelitian
Sukmadinata 2005 yang menyatakan bahwa kualitas yang dimiliki individu juga dapat dipengaruhi oleh lingkungan sosial yang baik dan mendorong individu untuk
mencapai tujuan. Dari teori yang dikemukakan oleh Stolz 2000, ada beberapa tingkatan
kesulitan, yang dimana kesulitan dalam berprestasi prestasi ditentukan oleh bagaimana individu menghadapi kesulitan yang lain kesulitan dari dalam diri
inidividu maupun dalam insititusi. Dari penelitian ini dapat ditinjau bahwa ketika anggota USD memiliki adversity quotient yang sedang dan tinggi maka prestasi
akademik anggota USD juga cenderung memuaskan. Hal ini sejalan dengan asumsi bahwa ketika anggota USD dapat menghadapi masalah dalam dirinya sendiri, maka
kesulitan dalam hal akademis dapat diselesaikan.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN