Analisis Menurut Steiner Garis S Analisis Menurut Ricketts Garis E Analisis Menurut Merrifield Sudut Z Analisis Menurut Holdaway Sudut H

2.5.1 Analisis Menurut Steiner Garis S

Garis S merupakan garis yang ditarik dari titik Pog’ ke pertengahan kurva S yang terletak diantara Pronasal Pr ke titik Subnasales Sn Gambar 12. Menurut Steiner, dalam keadaan normal titik Labrale superior Ls dan Labrale inferior Li berada pada garis S. Jika bibir berada di belakang garis S dinyatakan profil wajahnya cekung. Sedangkan jika berada di depan garis S, profil wajahnya terlalu tebal atau cembung. 14,17,29,31 Gambar 12. Analisis jaringan lunak wajah menurut Steiner Garis S. 11,31

2.5.2 Analisis Menurut Ricketts Garis E

Menurut Ricketts, analisis konveksitas jaringan lunak wajah seseorang dipengaruhi oleh garis E. Garis E merupakan garis yang ditarik dari titik pogonion kulit Pog’ ke titik Pronasale Pr Gambar 13. Seseorang mempunyai profil yang harmonis jika titik Labrale superior Ls terletak 2-4 mm di belakang garis E dan titik Labrale inferior Li 1-2 mm di belakang garis E. Apabila letak titik Ls lebih dari 4 mm di belakang garis E maka profil wajah tampak cekung, juga sebaliknya profil wajah akan tampak cembung jika Li terletak di depan garis E. 11,14,30 Universitas Sumatera Utara Gambar 13 . Analisis jaringan lunak wajah menurut Rickets Garis E. 14,30

2.5.3 Analisis Menurut Merrifield Sudut Z

Menurut Merrifield, garis profil wajah merupakan garis yang ditarik dari titik Pogonion kulit Pog’ dengan titik paling depan dari Labrale superior Ls dan Labrale inferior Li. Sudut Z dibentuk oleh perpotongan antara bidang Frankfurt horizontal dengan garis profil tersebut. Gambar 14. Nilai ideal sudut ini berkisar 80 ± 9 o . 11,28 Gambar 14. Analisis jaringan lunak wajah menurut Merrifield Sudut Z. 11 Universitas Sumatera Utara

2.5.4 Analisis Menurut Holdaway Sudut H

Holdaway menggunakan garis-H untuk menganalisis keseimbangan dan keharmonisan profil jaringan lunak. Garis-H ini diperoleh dengan menarik garis dari titik Pogonion kulit Pog’ ke titik Labial superior Ls Gambar 15. 2,5,27-29 Menurut Jacobson dan Vlachos, analisis Holdaway lebih berani, terperinci, jelas dan luas dalam pembahasannya mengenai profil jaringan lunak yang seimbang dan harmonis, yaitu terdiri dari jarak Pronasale Pr terhadap garis-H, kedalaman sulkus Labialis superior Ls, kedalaman sulkus Labialis inferior Li, jarak bibir bawah ke garis-H, tebal bibir atas, kurvatura bibir atas, besar sudut fasial, tebal dagu, strain bibir atas, besar sudut-H dan konveksitas skeletal. Oleh karena itu penelitian ini secara khusus akan membahas mengenai konveksitas skeletal dan konveksitas jaringan lunak wajah berdasarkan sudut-H. 11,26,27 Yang dimaksud dengan sudut-H adalah sebuah sudut yang dibentuk oleh perpotongan garis-H dengan garis N’-Pog’ Gambar 15. Sudut-H juga digunakan dalam penentuan konveksitas jaringan lunak adalah cembung, lurus atau cekung. Besar sudut-H yang harmonis dan seimbang berkisar 7 o - 15 o . Apabila sudut-H lebih besar dari 15 o maka konveksitas profil wajah menunjukkan cembung sedangkan jika sudut-H lebih kecil dari 7 o menunjukkan bentuk profil konveksitas yang cekung oleh karena letak Pog’ lebih ke posterior atau letak titik Ls lebih ke anterior. 11 Berdasarkan analisis Holdaway, 10 o merupakan sudut-H yang paling ideal dengan nilai konveksitas wajah 0 mm. Profil yang harmoni dapat dilihat jika nilai konveksitas skeletal dan sudut-H seimbang. Apabila konveksitas skeletal lebih besar dari besar sudut-H atau tidak sesuai maka kemungkinan yang terjadi adalah pertumbuhan fasial yang tidak seimbang. 2,11 Universitas Sumatera Utara Gambar 15. Analisis jaringan lunak wajah menurut Holdaway 11,27,28

2.6 Suku Proto Melayu