BAB 4 HASIL PENELITIAN
Sampel penelitian berjumlah 40 orang yang terdiri dari 20 orang laki-laki dan 20 orang perempuan yang merupakan mahasiswa suku Proto Melayu Fakultas
Kedokteran Gigi dan Fakutas Teknik Universitas Sumatera Utara yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan metode purposive sampling. Penelitian ini dilakukan
dengan tujuan mengetahui rerata konveksitas skeletal, rerata konveksitas jaringan lunak wajah, mengetahui perbedaan rerata konveksitas skeletal dan jaringan lunak
wajah antara laki-laki dan perempuan serta untuk mengetahui hubungan konveksitas skeletal dengan jaringan lunak wajah. Berdasarkan pengukuran yang telah dilakukan
pada sefalogram, selanjutnya dilakukan uji statistik pada data-data hasil pengukuran.
4.1 Rerata Nilai Konveksitas Skeletal Mahasiswa Suku Proto Melayu FKG dan FT USU
Hasil pengukuran terhadap konveksitas skeletal A-N-Pog diperoleh nilai terendah -2,5 mm dan nilai tertinggi 8,5 mm. Nilai rerata konveksitas skeletal pada
mahasiswa suku Proto Melayu FKG dan FT USU ini dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Rerata nilai konveksitas skeletal pada mahasiswa suku Proto Melayu FKG dan FT USU
N Rerata
Standar Deviasi p
Konveksitas Skeletal 40
3,26 mm 2,86
0,760
Tabel 1 yang merupakan hasil pengukuran terhadap konveksitas skeletal diperoleh nilai rerata 3,26 mm. Pengukuran pada 40 sampel penelitian yang telah
ditetapkan memiliki distribusi normal dimana p 0,05.
Universitas Sumatera Utara
4.2 Perbedaan Rerata Konveksitas Skeletal antara Laki-laki dan Perempuan
Tabel 2. Perbedaan rerata konveksitas skeletal mahasiswa laki-laki dan perempuan suku Proto Melayu FKG dan FT USU
Jenis kelamin N
Rerata Standar Deviasi
p Konveksitas
Skeletal Laki-laki
20 2,67 mm
3,06 0,197
Perempuan 20
3,85 mm 2,58
Tabel 2 menunjukkan bahwa rerata konveksitas skeletal pada mahasiswa perempuan suku Proto Melayu FKG dan FT USU lebih besar daripada rerata
konveksitas skeletal pada mahasiswa laki-laki. Namun, perbedaan ini secara statistik tidak bermakna secara signifikan. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi p yaitu
0,197 dimana p0,05. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara rerata konveksitas skeletal pada mahasiswa laki-laki
dan perempuan suku Proto Melayu FKG dan FT USU.
4.3 Rerata Nilai Konveksitas Jaringan Lunak Wajah Mahasiswa Suku Proto Melayu FKG dan FT USU
Hasil pengukuran terhadap sudut konveksitas jaringan lunak wajah N’-Pog’- Ls diperoleh nilai terendah 7,5
o
dan nilai tertinggi 23
o
. Nilai rerata konveksitas jaringan lunak wajah pada mahasiswa suku Proto Melayu FKG dan FT USU ini dapat
dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Rerata nilai konveksitas jaringan lunak wajah pada mahasiswa suku Proto Melayu FKG dan FT USU
N Rerata
Standar Deviasi p
Konveksitas Jaringan Lunak 40
14,97
o
3,51 0,210
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3 yang merupakan hasil pengukuran terhadap konveksitas jaringan lunak diperoleh nilai rerata 14,97
o
. Pengukuran pada 40 sampel penelitian yang telah ditetapkan memiliki distribusi normal dimana p 0,05.
4.4 Perbedaan Rerata Konveksitas Jaringan Lunak Wajah antara Laki laki dan Perempuan