Kritera Inklusi :
• Anak yang berusia 1-4 tahun.
• Anak kooperatif.
• Anak dalam keadaan sehat.
• Trauma yang terjadi pada usia saat diperiksa.
Kriteria Eksklusi :
• Anak yang tidak mendapat izin orangtua.
3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.4.1 Variabel Penelitian :
1. Klasifikasi trauma gigi menurut Andreasen yang diadopsi oleh WHO.
2. Elemen gigi
3. Jenis kelamin
4. Usia responden
5. Usia kejadian
6. Etiologi
7. Lokasi kejadian
8. Tindakan orang tua
3.4.2 Definisi Operasional
Tabel 4. Definisi Operasional. Variabel
2,6,11,12,15-17,20
Definisi Operasional Cara ukur
Alat ukur Hasil
ukur Klasifikasi
trauma pada gigi
sulung anterior
menurut Andreasen
yang diadopsi
1. Jaringan keras gigi dan
pulpa: a. Retak mahkota yaitu
suatu fraktur yang tidak sempurna pada enamel
tanpa kehilangan struktur gigi dalam arah horizontal
atau vertikal. b. Fraktur enamel yang
Wawancara dan
pemeriksaan klinis
Sonde, kaca
mulut, pinset dan
kuesioner Nominal
Universitas Sumatera Utara
oleh WHO yang
dilihat secara
klinis tidak kompleks adalah
fraktur yang hanya mengenai lapisan enamel
saja. c. Fraktur enamel-dentin
yaitu fraktur pada mahkota gigi yang mengenai
enamel dan dentin saja tanpa melibatkan pulpa.
d. Fraktur mahkota yang kompleks adalah fraktur
yang mengenai enamel, dentin, serta
mengakibatkan pulpa terbuka.
e. Fraktur mahkota akar tidak kompleks adalah
fraktur mahkota akar yang tidak melibatkan jaringan
pulpa. f. Fraktur mahkota akar
kompleks adalah fraktur mahkota akar yang
melibatkan jaringan pulpa. g. Fraktur akar adalah
fraktur yang mengenai dentin, sementum dan
pulpa tanpa melibatkan lapisan enamel.
2.
Kerusakan pada jaringan periodontal:
a. Konkusi adalah trauma yang mengenai jaringan
pendukung gigi yang menyebabkan gigi lebih
sensitif terhadap tekanan dan perkusi tanpa adanya
kegoyangan. b. Subluksasi adalah
kegoyangan gigi tanpa disertai perubahan posisi
gigi akibat trauma pada jaringan pendukung gigi.
c. Luksasi ekstrusi adalah
Universitas Sumatera Utara
pelepasan sebagian gigi keluar dari soketnya
sehingga mahkota gigi terlihat lebih panjang.
d. Luksasi lateral adalah perubahan letak gigi yang
terjadi karena pergerakan gigi ke arah labial, palatal
maupun lateral yang menyebabkan kerusakan
atau fraktur pada soket alveolar gigi tersebut.
e. Luksasi intrusi adalah pergerakan gigi ke dalam
tulang alveolar, menyebabkan kerusakan
atau fraktur soket alveolar sehingga mahkota gigi
akan terlihat lebih pendek.
f. Avulsi adalah pergerakan seluruh gigi
keluar dari soketnya.
Gigi sulung
anterior Gigi insisivus satu dan dua
serta kaninus sulung rahang atas dan rahang bawah.
Observasi Kuesioner
Nominal
Jenis Kelamin
Jenis kelamin responden, yaitu laki-laki atau
perempuan. Observasi
Kuesioner Nominal
Usia responden
Usia responden yang mengikuti penelitian yang
dihitung berdasarkan tanggal, bulan dan tahun
kelahiran. Wawancara
Kuesioner Ordinal
Usia kejadian
Usia anak saat mengalami trauma gigi riwayat
trauma yang di dapat dari wawancara orangtuanya.
Wawancara Kuesioner Ordinal
Universitas Sumatera Utara
Etiologi Penyebab trauma gigi
sulung anterior yang dialami anak, yaitu karena
terjatuh, olahraga, kecelakaan, kekerasan fisik
dan lain-lain sebutkan. Wawancara
Kuesioner Nominal
Lokasi kejadian
Tempat anak mengalami trauma gigi sulung anterior
yaitu : di rumah, di sekolah, di lokasi tempat bermain,
di jalanan umum dan di tempat lainnya sebutkan.
Wawancara Kuesioner Nominal
Tindakan orangtua
Tindakan yang dilakukan oleh orangtuawali murid
pada anak yang mengalami trauma gigi sulung anterior,
diantaranya: Dibiarkan saja, di bawa
kedokter umumdokter spesialis anak, dibawa ke
dokter gigi dilakukan pencabutan, dilakukan
tambalan, observasi dan lain-lain sebutkan.
Wawancara Kuesioner Nominal
3.5 Metode Pengumpulan Data