District Meter Area DMA

b Kategori B Berpotensi Memiliki potensial untuk penurunan kehilangan air dan menghasilkan perbaikan. Perlu mempertimbangkan pengelolaan tekanan, lebih lagi melakukan penurunan kebocoran aktif dan pemeliharaan pipa. c Kategori C Lemah Tingkat kehilangan air yang cukup buruk, namun dapat ditoleransi jika terdapat air baku yang berlimpah dan harga jual yang relatif murah. Perlu dilakukan upaya penurunan kehilangan air yang lebih intensif. d Kategori D Buruk Sumber daya yang ada digunakan dengan tidak efisien oleh perusahaan air minum sehingga harus dilakukan program penurunan tingkat kehilangan air.

2.8 Upaya Pengendalian Kehilangan Air Fisik

Strategi pengendalian kehilangan air fisik pada distribusi air bersih merupakan hal yang lebih sulit dilaksanakan jika dibandingkan dengan mengurangi kehilangan non-fisik karena perlu melakukan penanggulangan secara teknis. Pengendalian kehilangan air fisik harus dilihat klasifikasi kebocorannya, baik kebocoran yang terlihat terlapor maupun kebocoran tak terlihat. Berdasarkan klasifikasi tersebut, kebocoran yang paling banyak terjadi adalah kebocoran tidak terlihat, seperti kebocoran yang muncul ke permukaan serta kebocoran yang terjadi di pipa dinas Putra dan Nopriansyah, 2014.

2.8.1 District Meter Area DMA

District Meter Area DMA merupakan metode penurunan kehilangan air dengan cara membagi satu jaringan pasokan air menjadi zona-zona kawasan bermeter. DMA bertujuan untuk mendeteksi suatu kebocoran pada suatu bagian sistem jaringan distribusi yang difokuskan menjadi satu wilayah deteksi kebocoran. Dengan kata lain, suatu daerah jaringan distribusi diisolasi untuk melihat potensi terjadinya kebocoran di daerah tersebut. Kriteria rancangan DMA harus benar-benar diperhatikan untuk menghasilkan sistem yang efektif. Kriteria-kriteria tersebut antara lain Farley et al., 2008: Universitas Sumatera Utara 1. Jumlah sambungan pada DMA umumnya antara 1.000-2.500 sambungan; 2. Jumlah katup yang harus ditutup untuk mengisolasi DMA; 3. Banyaknya meter air untuk mengukur air masuk dan air keluar semakin sedikit meter yang diperlukan, semakin kecil biaya pembentukan; 4. Variasi permukaan tanah yang berpengaruh terhadap tekanan-tekanan di dalam DMA semakin datar kawasan, semakin stabil tekanan yang ada sehingga lebih mudah untuk membentuk kendali tekanan. Pemilihan metode DMA dapat diaplikasikan pada tipe pemukiman domestik dan non domestik yang tingkat deteksi kebocorannya diprioritaskan. Metode DMA sebaiknya berada pada aliran air masuk tunggal input tunggal, namun jika input aliran air yang masuk lebih dari satu, metode DMA tetap dapat digunakan bila semua input diukur dengan benar. DMA akan lebih efektif jika memiliki kelengkapan perangkat sehingga diharapkan peralatan pengukuran seperti meter induk, meter pelanggan, gate valve, dan peralatan penunjang lainnya dimiliki oleh wilayah zona Putra dan Nopriansyah, 2014. PDAM Kabupaten Bandung pernah melaksanakan metode DMA sebagai salah satu cara untuk menurunkan NRW dengan melakukan pergantian 343 unit meter air pelanggan kelas B menjadi kelas C di zona 1 DMA Cingcin Permata Indah. Kelas C pada meter air merupakan jenis kelas meter air yang lebih handal dibandingkan kelas B. Dampak yang dihasilkan dari penggantian meter air pelanggan ini, yaitu tingkat NRW di wilayah DMA tersebut menurun dari 47 menjadi 16. Penurunan NRW ini merupakan suatu hasil yang signifikan Farley et al., 2008. Dengan melakukan metode DMA, nyatanya dapat memberikan pengaruh positif terhadap sistem pelayanan air bersih.

2.8.2 Step Test