BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis yang telah diuraikan, didapatkan beberapa kesimpulan antara lain:
1. Kehilangan air fisik PDAM Tirtanadi Sunggal pada wilayah pelayanan Kompleks Graha
Sunggal adalah sebesar 3.024,25 m
3
2. Nilai neraca air yang didapatkan, yaitu: Volume Input Sistem = 58.959,6 m
tahun dengan persen kehilangan air sebesar 5,13, serta kerugian finansial sebesar Rp 14.984.244,- tahun.
3
tahun; Konsumsi Resmi = 55.932,48 m
3
tahun; Konsumsi Resmi Berekening = 55.932,48 m
3
tahun; Kehilangan Air = 3.027,12 m
3
tahun; Kehilangan Air Non-Fisik = Ketidakakuratan Meter Pelanggan = 2,87 m
3
tahun; Kehilangan Air Fisik = 3.024,25 m
3
tahun; Konsumsi Bermeter Berekening = 55.932,48 m
3
3. Nilai ILI yang didapatkan sebagai indikator kehilangan air fisik di Kompleks Graha
Sunggal adalah sebesar 2,36 dengan tekanan rata-rata 12,4 m dan tergolong kategori A baik. Kategori A merupakan kategori baik, artinya tingkat kebocoran rendah sehingga
jika dilakukan penurunan kehilangan yang lebih signifikan mungkin tidak ekonomis karena tingkat kebocoran di Kompleks Graha Sunggal masih minim.
tahun. Komponen Konsumsi Tak Bermeter Berekening diestimasikan meter pelanggan rusak; Konsumsi Tak Bermeter
Tak Berekening dianggap pemakaian pada instansi tertentu; Konsumsi Tak Bermeter Tak Berekening dianggap adanya pencucian pipa; Konsumsi Tak Resmi diestimasi sebagai
pemakaian illegal.
4. Tingkat kehilangan fisik di Kompleks Graha Sunggal masih tergolong rendah namun
kehilangan fisik tahunan cenderung akan meningkat seiring dengan bertambahnya umur meter dan jaringan distribusi. Oleh sebab itu, tindakan seperti melakukan penggantian
meter air yang sudah berumur diatas 5 tahun, maupun peninjauan secara berkala pada komponen-komponen jaringan yang berpeluang mengalami kebocoran perlu ditingkatkan
agar mencegah terjadinya tingkat kehilangan fisik di wilayah ini.
Universitas Sumatera Utara
5.2 Saran
1. Sebaiknya PDAM Tirtanadi Sunggal melakukan evaluasi terhadap wilayah pelayanan yang
memiliki potensi terjadinya kehilangan air yang tinggi dan melakukan upaya serta
program-program pengendalian kehilangan air.
2. Sebaiknya PDAM Tirtanadi Sunggal melakukan tera ulang dan penggantian meter air
pelanggan yang sudah berumur diatas 5 tahun agar menghindari terjadinya penyimpangan akurasi meter.
3. Sebaiknya dilakukan penyusunan neraca air yang lebih serius untuk melihat produksi,
konsumsi, dan kehilangan air tahunan yang terjadi. Perusahaan juga harus meninjau komponen jaringan dan infrastruktur yang sudah berusia tua serta melakukan perbaikan
terhadap perpipaan yang mengalami kerusakan untuk menurunkan tingkat kebocoran yang terjadi.
4. Sebaiknya PDAM Tirtanadi Sunggal melakukan penanggulangan yang lebih tepat terhadap
kemungkinan terjadinya kebocoran dan sambungan ilegal untuk mengurangi tingkat kehilangan air demi pelayanan air bersih yang lebih baik.
5. Sebaiknya dibentuk satu database dan software untuk data-data pembacaan meter agar
lebih terverifikasi. 6.
Diharapkan pada penelitian berikutnya, melakukan analisis kehilangan air fisik PDAM Tirtanadi Sunggal pada wilayah pelayanan dan jumlah sambungan pelanggan yang lebih
besar. 7.
Diharapkan pada penelitian berikutnya, melakukan pengukuran akurasi meter dan tekanan yang lebih banyak di wilayah pelayanan PDAM Tirtanadi Sunggal.
8. Diharapkan pada penelitian berikutnya, melakukan observasi di lapangan terhadap
komponen kehilangan air non-fisik seperti kesalahan penanganan data.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA