Penyusunan Neraca Air Analisis Data .1 Perhitungan Kehilangan Air

Jumlah air yang terjual = 4.661,04 m 3 bulan x 12 bulan = 55.932,48 m 3 tahun Maka, didapat tarif air rata-rata : Harga tarif rata-rata = = = Rp 4.950,- m 3 Selanjutnya, hitung kehilangan air dalam rupiah dengan mengalikan besar kehilangan air dengan harga tarif air. Maka, Kehilangan air dalam rupiah : = 3.027,12 m 3 tahun x Rp 4.950,- m 3 = Rp 14.984.244,- tahun = Rp 1.248.687,- bulan = Rp 41.623,- hari Sehingga, PDAM Tirtanadi Sunggal mengalami kerugian finansial sebesar Rp 41.623,- hari atau Rp 14.984.244,- tahun.

4.2.2 Penyusunan Neraca Air

Neraca air diperlukan sebagai salah satu indikator kinerja dari perusahaan penyedia air bersih. Neraca air juga dapat membantu perusahaan menganalisis kehilangan air yang terjadi. Adapun perhitungan neraca air adalah sebagai berikut. a Langkah 1 : Menentukan Volume Input Sistem penyediaan air bersih. Dalam hal ini merupakan jumlah air yang didistribusi selama satu tahun rata-rata. Volume Input Sistem = 58.959,6 m 3 tahun b Langkah 2 : Konsumsi Bermeter Berekening = 4.661,04 m 3 bulan = 55.932,48 m 3 tahun Universitas Sumatera Utara c Langkah 3 : Kehilangan Air = Volume Input Sistem – Konsumsi Resmi = 58.959,6 m 3 tahun – 55.932,48 m 3 tahun = 3.027,12 m 3 tahun d Langkah 4 : Kehilangan Air Non-Fisik = Ketidakakuratan Meter Pelanggan = 2,87 m 3 tahun e Langkah 5 : Kehilangan Fisik = Kehilangan Air – Kehilangan Non-Fisik = 3.027,12 m 3 tahun – 2,87 m 3 tahun = 3.024,25 m 3 Sumber : Perhitungan, 2017 tahun f Langkah 6 : Berdasarkan perhitungan yang sudah didapat, masukkan nilai tiap komponen pada kolom di tabel neraca air yang disajikan pada Tabel 4.5. Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Neraca Air Berdasarkan Tabel 4.5, penyusunan neraca air PDAM Tirtanadi Sunggal di Kompleks Graha Sunggal menunjukkan bahwa nilai Kehilangan Air yang terjadi disini cukup besar, yakni 3.027,12 m 3 tahun dengan Kehilangan Air Fisik sebesar 3.024,25 m 3 Volume Input Sistem 58.959,6 m tahun. Komponen Kehilangan Air Non-Fisik termasuk didalamnya, yaitu Konsumsi Tak Resmi serta 3 Konsumsi Resmi 55.932,48 m tahun 3 Konsumsi Resmi Berekening 55.932,48 m tahun 3 Konsumsi Bermeter Berekening 55.932,48 m tahun 3 tahun Konsumsi Tak Bermeter Berekening estimasi meter pelanggan rusak Konsumsi Bermeter Tak Berekening pemakaian pada instansi tertentu Konsumsi Tak Bermeter Tak Berekening pencucian pipa Kehilangan Air 3.027, 12 m 3 Kehilangan Air Non-Fisik 2,87 m tahun 3 Konsumsi Tak Resmi pemakaian ilegal tahun Ketidakakuratan Meter Pelanggan 2,87 m 3 tahun Kehilangan Air Fisik 3.024,25 m 3 tahun Universitas Sumatera Utara Ketidakakuratan Meter Pelanggan dan Kesalahan Penanganan Data. Komponen Konsumsi Tak Resmi dianggap adanya pemakaian ilegal. Komponen Ketidakakuratan Meter Pelanggan adalah sebesar 2,87 m 3 tahun. Kehilangan Air Fisik terdiri atas Kebocoran pada Pipa Distribusi dan Transmisi, Kebocoran dan Luapan dari Tangki-Tangki Penyimpanan Perusahaan Air Minum diabaikan. Berdasarkan Tabel 4.5, kehilangan air fisik disini merupakan kehilangan yang terjadi di wilayah Kompleks Graha Sunggal hingga sambungan ke pelanggan, yaitu sebesar 3.024,25 m 3 tahun. Umumnya, besar kehilangan air fisik dapat disebabkan oleh infrastruktur yang sudah tua, perpipaan yang kurang baik, dan kurangnya pemeliharaan. Berdasarkan keadaan di lapangan, tidak ditemukan kebocoran semburan yang terlihat di wilayah penelitian. Peluang kehilangan air fisik disini, dapat terjadi oleh adanya kebocoran yang tidak terlapor background leakage. Selain itu, terjadinya faktor-faktor lain, seperti kesalahan penanganan data data handling errors, dan adanya konsumsi tak resmi yang merupakan komponen kehilangan air non-fisik juga mempengaruhi besarnya kehilangan air fisik di wilayah ini.

4.2.3 Perhitungan Indeks Kebocoran Infrastruktur Infrastructure Leakage IndexILI