Jenis Penelitian Berdasarkan Tujuan Penelitian Deskriptif Penelitian Prediktif Penelitian Improftif Penelitian Eksplanatif Pembuatan Skala Nominal, Ordinal, Interval, dan Rasio

3.5 Jenis Penelitian Berdasarkan Tujuan

17

a. Penelitian Deskriptif

Jenis – jenis penelitian berdasarkan penelitiannya di bedakan antara lain penelitian deskriptif , prediktif , improftif , dan eksplanatif. Penelitian deskriptif deskriptif research ditujukan untuk mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena-fenomena apa adanya. Dalam studi ini para peneliti tidak melakukan manipulasi atau memberikan perlakuan-perlakuan tertentu terhadap objek penelitian, semua kegiatan atau peristiwa berjalan seperti apa adanya.

b. Penelitian Prediktif

Penelitian prediktif predictive research ditujukan untuk memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung pada saat yang akan datang berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini. Dapat dilakukan melalui studi kecenderungan dengan melihat perkembangan melalui jangka waktu tertentu, pada saat ini atau pada saat yang lalu dapat dilihat kecenderungannya pada masa yang akan datang.

c. Penelitian Improftif

Penelitian inproftif improvetive reasearch ditujukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau menyempurnakan suatu keadaan, kegiatan atau pelaksanaan suatu program. 17 Gayul, Macam dan Pengertian Penelitian, WordPress.com, 2009 Universitas Sumatera Utara

d. Penelitian Eksplanatif

Penelitian eksplanatif explanative research ditujukan untuk memberikan penjelasan tentang hubungan antar suatu fenomena untuk variabel. Penelitian eksplanatif mencoba untuk mencarai hubungan antar hal tersebut. Hubungan tersebut bisa berbentuk hubungan korelasional atau saling hubungan, sumbangan atau kontribusi suatu variabel terhadap variabel lainnya.

3.6 Variabel Penelitian

18 Variabel independen yang sering juga disebut sebagai variabel prediktor predictor variable ialah variabel yang mempengaruhi variabel dependen baik secara positif maupun secara negatif. Perubahan variabel independen yang menimbulkan perubahan pada variabel dependen dapat terjadi karena berbagai faktor, misalnya karena proses alamiah ataupun juga melalui proses manipulasi Variabel adalah sesuatu yang memiliki nilai yang berbeda-beda atau bervariasi.

3.6.1 Variabel Dependen

Dependen Variable Variabel dependen yang sering juga disebut variabel kriteria criterion variable adalah variabel yang nilai atau valuenya dipengaruhi atau ditentukan oleh nilai variabel lain.

3.6.2 Variabel Independen

Independen Variable 18 Sinulingga, Sukaria, Metode Penelitian, USU Press : Medan, 2011, Hal. 79 Universitas Sumatera Utara dikenal perlakuan tertentu. Variabel independen mempengaruhi variabel dependen dapat dilihat pada gambar 3.1. Variabel Dependen Variabel Independen Gambar 3.1 Variabel Independen Mempengaruhi Variabel Dependen

3.7 Sumber Data

19 Data diperoleh dari dua sumber utama yaitu sumber primer primary source of data dan sumber sekunder secondary source of data.

3.7.1 Data Primer

Data yang diperoleh dari sumber primer disebut data primer, yaitu data yang diperoleb dengan cara mencarimenggali secara langsung dari sumbernya oleh peneliti bersangkutan.

3.7.2 Data Sekunder

Data sekunder ialah data yang telah dikumpulkan dan diolah pihak lain sehingga tidak perlu lagi digalidicari oleh peneliti bersangkutan. 19 Ibid, Hal. 163 Penawaran Permintaan Harga Pasar Universitas Sumatera Utara

3.8 Metode Sampling

20 Sampling adalah metode pengumpulan data yang sangat popular karena manfaatnya yang demikian besar dalam penghematan sumber daya, waktu dan biaya dalam kegiatan pengumpulan data.

3.8.1 Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan anggota atau kelompok yang membentuk objek yang dikenakan investigasi oleh peneliti. Sampel adalah sebuah subset dari populasi. Sebuah subset terdiri dari sejumlah elemen dari populasi ditarik sebagai sampel melalui mekanisme tertentu dengan tujuan tertentu.

3.8.2 Ukuran Sampel

21 Ukuran sampel dari suatu populasi dapat ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin yang dikutip dari Sevilla 1994, seperti berikut : Dimana : n = Jumlah sampel yang diperlukan N= Ukuran populasi e = Besarnya kesalahan yang diizinkantingkat persentase kelonggaran 20 Ibid, Hal. 181 21 Husein, Umar, Riset Akuntansi, PT. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta, 2001 Hal. 69 Universitas Sumatera Utara

3.8.3 Simple Random Sampling

22 Sampling acak sederhana ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode-metode, yaitu sebagai berikut Setiap elemen populasi mempunyai peluang yang sama untuk terpilih menjadi sampel penelitian. Misalkan, suatu penelitian mempunyai elemen populasi sebanyak 1000, sampel yang dibutuhkan 200, maka setiap elemen dalam populasi mempunyai peluang sebesar 0,2 untuk terpilih menjadi sampel. Metode ini sering digunakan karena sangat mudah dilaksanakan. 23 a. Metode Undian : Yaitu metode dimana prosesnya dilakukan dengan menggunakan pola pengundian. b. Metode Tabel Random Yaitu metode di mana prosesnya dilakukan dengan menggunakan tabel bilangan random yang dibentuk dari bilangan biasa diperoleh secara berturut-turut dengan sebuah proses randomserta disusun ke dalam suatu tabel.

3.9 Pembuatan Skala Nominal, Ordinal, Interval, dan Rasio

24 Salah satu aspek penting dalam pengukuran variabel operasional penelitian ialah cara memberi nilai atas setiap variabel yang akan diukur. 22 Erlina, Metodologi Penelitian, USU Press : Medan, 2011, Hal. 85 23 Hasan, M. Iqbal, Pokok-Pokok Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, Penerbit Ghalia Indonesia : Jakarta, 2002, Hal. 64 24 Sinulingga, Sukaria, Op. Cit, Hal. 148 Universitas Sumatera Utara Dengan menggunakan skala pengukuran tersebut maka objek yang diteliti, baik sebagai individu, ataupun kelompok atau organisasi dapat dibedakan satu dengan yang lain berdasarkan skala pengukuran terhadap variabel yang berkenaan dengan karateristik masing-masing. Skala-skala pengukuran yang tersedia dan siap untuk dimanfaatkan ini dapat dibedakan atas empat tipe, yaitu : 1. Skala Nominal Skala nominal adalah sebuah skala yang memungkinkan peneliti mengelompokkan objek ke dalam dua kelompok yang tidak overlapping mutual exclusive. Untuk pengolahan dan analisis yang dihasilkan oleh skala nominal, pengkodean data coding dilakukan dengan cara memberi kode 1 atau 2, misalnya kode 1 untuk laki-laki dan kode 2 untuk perempuan. 2. Skala Ordinal Skala ordinal adalah skala yang mengelempokkan objek dasar berdasarkan jenjang rank-orders. Penjenjangan dapat diberikan mulai dari terbaik best hingga terburuk worst atau sebaliknya. Misalnya, kepada responden ditanyakan tentang pilihannya terhadap sejumlah produk dan diminta memberikan jenjang sesuai dengan daya tarik terhadap produk tersebut baginya. Jawabannya akan menghasilkan sebuah daftar tentang urutan produk tersebut disertai dengan jenjang kesukaannya yang dinyatakan dengan sebutan pilihan 1, pilihan 2, pilihan, 3, pilihan 4, dan pilihan 5. Universitas Sumatera Utara 3. Skala Interval Skala interval adalah skala yang mengukur jarak antara dua titik dalam sebuah skala. Misalnya responden diminta untuk memberikan penilaian terhadap kondisi kerja working condition di departemen tertentu dalam sebuah perusahaan. Format yang umum digunakan dalam skala ini adalah sebagai berikut : Sangat Setuju 5, Setuju 4, Netral 3, Tidak Setuju 2, Sangat Tidak Setuju 1. 4. Skala Rasio Skala rasio merupakan skala pengukuran yang lebih menjelimat dari skala interval. Skala rasio tidak hanya mengukur besaran dan arti perbedaan antar poin dalam skala tetapi juga menangkap data tentang proporsi dari perbedaan tersebut. Skala rasio pada umumnya digunakan apabila besaran sesungguhnya tentang variabel yang diukur perlu diperoleh.

3.10 Jenis Skala Pengukuran Berdasarkan Penggunaannya