Kerangka Berfikir LANDASAN TEORI

commit to user penentuan kenaikan kelas, oleh sebab itu guru memberikan evaluasi harus sesuai dengan materi yang sudah disampaikan sehingga dapat meningkatkan kompetensi pedagogik guru. b Pelaksanaan evaluasi dalam KTSP menuntut guru untuk bijaksana dalam memberikan penilaian secara objektif, oleh sebab itu guru dalam memberikan penilaian tidak pilih kasih dan terbuka terhadap peserta didik, dengan upaya tersebut diharapkan mampu meningkatkan kompetensi kepribadian guru. c Pelaksanaan evaluasi dalam KTSP menuntut guru untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam pembelajaran apakah sudah sesuai dengan tujuan yang diharapakan, oleh sebab itu guru berupaya untuk berkomunikasi dan berinteraksi terhadap peserta didik mengenai kesulitan- kesulitan apa saja yang dihadapi, dengan upaya tersebut diharapkan mampu meningkatkan kompetensi sosial guru. d Pelaksanaan evaluasi dalam KTSP menuntut guru untuk dapat menyusun perangkat penilaian hasil belajar, oleh karena itu guru memberikan evaluasi harus sesuai dengan materi yang sudah diajarkan kepada peserta didik. Upaya tersebut mampu meningkatkan kompetensi profesional guru. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan pokok dalam implementasi KTSP dapat meningkatkan kompetensi guru, baik meningkatkan kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, maupun profesional.

B. Kerangka Berfikir

Kurikulum yang sekarang diterapkan di Indonesia adalah KTSP. Kurikulum KTSP disusun oleh sekolah dengan berpedoman pada standar isi dan standar kelulusan. Implementasi kurikulum KTSP mengisyaratkan dan menuntut guru untuk mengembangkan kurikulum sendiri dengan mengacu pada standar isi dan standar kompetensi yang dirumuskan oleh BSNP. Perubahan kurikulum tersebut memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap insan pendidikan terutama para guru termasuk guru ekonomi SMA commit to user Islam 1 Surakarta dan peserta didik. Hal itu dikarenakan antara guru, peserta didik dan kurikulum merupakan komponen pendidikan yang sangat menentukan keberhasilan pendidikan itu sendiri. Kompetensi guru semakin meningkat dengan diberlakukannya KTSP. Implementasi KTSP terbagi dalam tiga kegiatan pokok yaitu perencanaan program, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi hasil belajar. Pertama, perencanaan program misalnya upaya guru untuk menjabarkan silabus dan RPP meningkatkan kompetensi pedagogik, upaya guru untuk menyesuaikan program dengan kondisi peserta didik menunjukkan keterbukaan dalam berfikir dan bertindak meningkatkan kompetensi kepribadian, guru dapat bekerja sama dan berkomunikasi secara efektif dengan pihak-pihak terkait sehingga meningkatkan kompetensi sosial, guru mampu menguasai materi yang diajarkan sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan sehingga meningkatkan kompetensi profesional. Kedua, kegiatan pembelajaran upaya yang dilakukan guru untuk meningkatkan kompetensinya yaitu antara lain dengan cara menciptakan suasana yang aktif, kreatif, dan menyenangkan meningkatkan kompetensi pedagogik, berperilaku positif sehingga berpengaruh positif pula terhadap peserta didik meningkatkan kompetensi kepribadian, guru mampu berkomunikasi secara efektif terhadap peserta didik meningkatkan kompetensi sosial dan guru juga mampu mengkaitkan antara materi dengan kehidupan sehari-hari sehingga meningkatkan kompetensi profesional. Ketiga, pelaksanaan evaluasi meningkatkan kompetensi guru yaitu dalam mengevaluasi berupaya menyesuaikan dengan materi meningkatkan kompetensi pedagogik, bijaksana dan objektif dalam memberikan penilaian meningkatkan kompetensi kepribadian, guru mampu berkomunikasi dan berinteraksi mengenai kesulitan yang dihadapi peserta didik meningkatkan kompetensi sosial dan yang terakhir guru dalam memberikan evaluasi harus sesuai dengan materi yang diajarkan meningkatkan kompetensi profesional. Implementasi KTSP di sekolah, tidak lepas dari kendala-kendala yang dihadapi. Kendala tersebut antara lain guru belum terbiasa mengembangkan kurikulum sendiri, karena kurikulum sebelumnya guru langsung menerapkan commit to user kurikulum yang telah dibuat oleh Dinas Pendidikan. Kendala yang kedua yaitu peserta didik kurang aktif dalam pembelajaran karena guru masih menggunakan metode konvensional, dan kendala yang ketiga yaitu sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah belum lengkap sehingga belum dimanfaatkan secara optimal, upaya untuk mengatasi kendala-kendala tersebut adalah sekolah memberikan sosialisasi KTSP terhadap semua komponen- komponen yang ada di sekolah terutama guru, guru mulai menerapkan metode pembelajaran inovatif untuk mengaktifkan peserta didik, dan melengkapi sarana prasarana dengan bantuan dari donatur dan komite sekolah. Berdasarkan uraian di atas maka dapat dibuat alur pemikiran untuk memberikan gambaran nyata tentang penelitian ini adalah sebagai berikut: commit to user Gambar 1. Kerangka Berfikir Implementasi KTSP dalam upaya meningkatkan kompetensi guru Kendala-kendala dalam implementasi KTSP: a. Guru belum terbiasa mengembangkan kurikulum sendiri dan pembelajaran masih konvensional b. Peserta didik kurang aktif dalam pembelajaran c. Sarana dan prasarana kurang lengkap Implementasi KTSP: a. Pengembangan program b.Pelaksanaan pembelajaran c. Evaluasi hasil belajar Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala dalam implemenatsi KTSP: a. Sekolah memberikan evaluasi tetang KTSP dan Guru mengikuti workshop tentang pembelajaran inovatif b. Guru menerapkan model pembelajaran inovatif dan memberikan reward bagi siswa yang aktif c. Melengkapi dan mengoptimalkan sarana dan prasarana Kompetensi guru menjadi meningkat a. Kompetensi Pedagogik b. Kompetensi Kepribadian c. Kompetensi Sosial d. Kompetensi Profesional Implementasi KTSP berjalan dengan efektif a. Guru mampu membuat Silabus dan RPP b. Pelaksanaan pembelajaran yang aktif c. Evaluasi hasil belajar tercapai commit to user 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN