commit to user
dalam pelaksanaannya guru mengalami beberapa hambatan sehingga penggunaan metode pembelajaran selama ini belum bisa berlangsung secara optimal.
Pelaksanaan di lapangan, proses pembelajaran guru masih menggunakan metode konvensional untuk menyampaikan materi kepada peserta didik.
b. Peserta didik Kajian teori menyebutkan bahwa dalam KTSP peserta didik perlu
diposisikan sebagai subjek dari implementasi kurikulum. Peserta didik dituntut mampu berpartisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran.
Pelaksanaan di lapangan menunjukkan bahwa peserta didik belum sepenuhnya siap melaksanakan KTSP. Hal ini disebabkan kurangnya pemahaman
peserta didik tentang KTSP karena kurangnya sosialisasi yang dilakukan kepada peserta didik mengenai pelaksanaan KTSP, serta adanya tuntutan bagi peserta
didik untuk lebih aktif dalam pembelajaran, akan tetapi guru selalu memotivasi peserta didik untuk lebih aktif dan kreatif dengan mengembangkan pembelajaran,
sehingga mendorong peserta didik untuk aktif dalam suatu pembelajaran. c. Sarana dan Prasarana
Kajian teori menyebutkan bahwa sarana dan prasaran belajar diharapkan dapat memberikan kemudahan belajar bagi peserta didik maupun guru, namun
dari data di lapangan sarana dan prasarana untuk pembelajaran di SMA Islam 1 Surakarta masih sangat terbatas. Hal ini terlihat pada saat proses pembelajaran
guru hanya menggunakan media pembelajaran whiteboard, sekolah belum menyediakan OHP atau LCD. Hal ini menyebabkan guru menjadi tidak kreatif
dan inovatif serta menyebabkan peserta didik menjadi kurang aktif dalam pembelajaran
3. Upaya untuk Meningkatkan Kompetensi Guru dalam Mengimplementasikan KTSP
a. Kendala-kendala yang timbul dalam pelaksanaan KTSP harus segera diatasi,
karena apabila tidak segera diatasi maka akan dapat mengganggu pelaksanaan KTSP yang diterapkan di SMA Islam 1 Surakarta. Upaya-
commit to user
upaya yang telah dilakukan oleh pihak SMA Islam 1 Surakarta adalah sebagai berikut Sekolah memberikan Sosialisasi dan pengembangan SDM
Sekolah senantiasa menginginkan seluruh warga sekolah lebih khususnya para pendidik untuk melaksanakan tugas secara optimal dan
menyumbangkan kemampuannya untuk meningkatkan mutu pendidikan. Hal yang dilakukan SMA Islam 1 Surakarta supaya guru, peserta didik, dan
seluruh komponen dapat melaksanakan KTSP adalah dengan sosialisasi mengenai KTSP, selain itu untuk mengembangkan SDM-nya sekolah
mengirimkan guru ke penataran-penataran dan organisasi perkumpulan guru-guru supaya kompetensi guru semakin meningkat.
b. Guru Menerapkan metode pembelajaran Inovatif
Pelaksanaan KTSP menuntut peserta didik untuk lebih aktif dan mandiri dalam belajar, untuk itulah peran guru dalam memotivasi peserta didik
diperlukan agar peserta didik lebih mandiri dan aktif dalam pembelajaran. Guru merupakan fasilitator belajar bagi peserta didik untuk mengatasi
permasalahan belajar, apabila peserta didik belum siap mengikuti pembelajaran KTSP yang menuntut keaktifan, guru hendaknya mengubah
metode yang digunakan dengan metode inovatif yang dirasakan dapat membangkitkan keaktifan peserta didik.
c. Melengkapi Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang tersedia akan mempermudah guru dan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. SMA Islam 1 Surakarta berusaha
melengkapi sarana dan prasaran yang masih kurang dengan bantuan dari komite sekolah dan para donatur, dengan sarana dan prasarana yang lengkap
diharapkan dapat merangsang guru untuk lebih kreatif dan inovatif lagi sehingga dapat meningkatkan kompetensi guru.
commit to user
70
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan data yang diperoleh serta hasil analisis data yang telah dilaksanakan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Implementasi KTSP terbukti berpengaruh dalam peningkatan kompetensi
guru mata pelajaran ekonomi, hal ini terbukti bahwa masing-masing kegiatan pokok dalam implemenatsi KTSP mempunyai peranan maupun
dampak tersendiri, antara lain perencanaan pembelajaran, guru selalu mempersiapkan perangkat pembelajaran yang meliputi silabus, RPP dan
perangkat lainnya yang tersusun dengan baik dan sistematis, dalam pelaksanaan pembelajaran, guru telah mengajar dengan lancar dan
komunikatif dengan peserta didik, dalam hal evaluasi, guru telah melakukan evaluasi pembelajaran untuk menilai daya serap peserta didik
terhadap materi yang telah disampaikan dengan baik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kompetensi guru mata pelajaran ekonomi
meningkat dengan adanya implementasi KTSP. 2.
Kendala-kendala yang dihadapi sekolah dalam implementasi KTSP yaitu guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional dalam
menyampaikan materi kepada peserta didik. Model pembelajaran konvensional menyebabkan minat dan antusias belajar dari peserta didik
rendah. Hal ini menunjukkan peserta didik kurang aktif dalam proses pembelajaran. Sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah masih kurang
memadai, hal ini dapat dilihat dalam proses pembelajaran, guru hanya menggunakan media whiteboard, belum ada LCD atau OHP. Buku-buku
di perpustakaan juga kurang lengkap menyebabkan menghambat jalannya proses pembelajaran karena peserta didik tidak mempunyai buku
pendamping hanya memiliki LKS saja. 3.
Usaha yang dilakukan sekolah dalam peningkatan kompetensi guru yaitu dengan mengikutsertakan guru untuk mengikuti pelatihan berkenaan