commit to user
Penilaian yang dilakukan guru biasanya nilai dari ulangan harian, tugas, latihan soal di LKS, dan nilai ulangan semester. Bagi peserta didik yang nilainya
masih kurang dari 60 diadakan remidi. Nilai mid semester dibagikan peserta didik untuk memotivasi peserta didik agar lebih giat belajar lagi.Catatan Lapangan
No.16 Guru menilai hasil belajar peserta didik dari nilai ulangan harian, tugas,
dan semesteran. Nilai tugas sangat membantu peserta didik untuk menambah nilai ujian yang masih rendah. Remidi dilakukan untuk peserta didik yang nilai
ujiannya masih rendah. Catatan Lapangan No.24 Hal senada juga disampaikan oleh informan 6 yang mengatakan bahwa
penilaian guru meliputi hasil dari nilai ulangan, tugas, dan semesteran. Hasil semesteran nanti dibagikan kepada orang tua. Nilai dari tugas akan menambah
nilai akhir semesteran. Bagi yang nilainya kurang dari 60, guru mengadakan remidi. Catatan Lapangan No.28
Kesimpulan: berdasarkan hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa guru melakukan penilaian dari hasil tugas, ulangan harian, dan semesteran. Guru
juga melakukan remidi bagi peserta didik yang nilainya masih dibawah KKM yaitu 60. penilaian guru hanya dilihat dari aspek kognitif dan afektif saja, guru
belum menilai dari aspek psikomotorik karena guru belum pernah melakukan praktek ke lapangan.
2. Kendala SMA Islam 1 Surakarta dalam Implementasi KTSP
Implementasi KTSP
di SMA
Islam 1 Surakarta sudah empat tahun dilaksanakan. Secara umum dalam pelaksanaannya masih menemui berbagi
kendala. Kendala-kendala yang dialami oleh SMA Islam 1 Surakarta dalam mengimplementasikan KTSP adalah sebagai berikut:
Kendala dari pihak guru yaitu guru belum optimal dalam membuat perangkat pembelajaran, karena selama ini sudah dibuatkan oleh pusat. Peserta
didik di sekolah ini kurang begitu ada motivasi dan antusias dalam belajar, sehingga menyebabkan prestasi di sekolah ini rendah. Sarana dan prasarana di
sekolah juga kurang begitu mendukung di setiap kelas belum disediakan LCD dan
commit to user
OHP, buku-buku penunjang pembelajaran masih terlalu sedikit yang disediakan di perpustakaan.Catatan Lapangan No.3
Guru ekonomi juga menambahkan bahwa kendala-kendala yang dihadapi guru ada berbagai faktor, guru masih mengajar dengan model pembelajaran
konvensional. Faktor lainnya yaitu dari peserta didik, rendahnya antusias peserta didik dalam belajar mempengaruhi kurang aktif dalam pembelajaran di kelas,
sarana dan prasarana pembelajaran disini masih belum lengkap, karena terbatasnya dana belum disediakan LCD atau OHP jadi guru hanya menggunakan
media whiteboard saja.Catatan Lapangan No.13 Pernyataan
diatas diperkuat
oleh peserta didik kelas X-1 yang mengatakan
bahwa peserta didik disini kebanyakan hanya mempunyai LKS tidak mempunyai buku pendamping lainnya sehingga peserta didik hanya tergantung dengan guru
saja. Dalam menjelaskan materi guru hanya ceramah sehingga membuat kami jenuh, namun bila kami sudah terlihat mulai bosan biasanya guru memberikan
guyonan-guyonan, supaya kami tetap fokus pada materi.Upaya yang kami lakukan dengan meminjam buku pelajaran dari kakak kelas atau bertanya pada guru bila
ada materi yang kami belum pahami.Catatan Lapangan No.18 Kendala pada waktu pembelajaran di kelas adalah peserta didik ramai dan
kondisi kelas panas, karena di dalam kelas tidak ada kipas angin ataupun AC. Pembelajaran juga hanya mengandalkan guru, karena peserta didik hanya
mempunyai LKS. Catatan Lapangan No. 30 Guru dalam menjelaskan dengan ceramah, peserta didik lain ada yang
ramai sendiri mengganggu konsentrasi, peserta didik juga hanya mempunyai LKS saja, suasana di kelas panas karena dalam kelas tidak ada kipas angina tau AC.
Catatan Lapangan No.34 Kesimpulan: berdasarkan hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa
kendala-kendala yang dihadapi dalam implementasi KTSP yaitu dari pihak guru dalam mengajar masih menggunakan metode konvensional, peserta didik yang
kurang aktif, dan sarana prasarana yang belum optimal.
commit to user
3. Upaya untuk Meningkatkan Kompetensi Guru dalam Mengimplementasikan KTSP