commit to user
B. Deskripsi Hasil Penelitian
Sesuai dengan data atau informasi yang berhasil dikumpulkan, maka untuk langkah selanjutnya peneliti melakukan analisis terhadap data-data atau informasi
guna menjawab permasalahan yang telah dirumuskan sejak awal penelitian. Peneliti dalam hal ini menggunakan analisis interaktif, yaitu dengan
mendeskripsikan data-data yang telah terkumpul kemudian disusun secara sistematis, sehingga mempermudah peneliti dalam menarik kesimpulan.
Permasalahan yang
dikaji peneliti yaitu mengenai implementasi
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dalam upaya meningkatkan kompetensi guru mata pelajaran ekonomi kelas X, sesuai dengan rumusan masalah yang telah
ditentukan sebelumnya, maka deskripsi masalah yang dirumuskan meliputi implementasi KTSP di SMA Islam 1 Surakarta yaitu kegiatan perencanaan
program, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi hasil belajar dalam upaya meningkatkan kompetensi guru mata pelajaran ekonomi kelas X, kendala yang
dihadapi dalam meningkatkan kompetensi guru, dan usaha untuk megatasi kendala dalam pelaksanaan KTSP di SMA Islam 1 Surakarta.
1. Implementasi Kurikulum KTSP di SMA Islam 1 Surakarta
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan mulai diberlakukan di SMA Islam 1 Surakarta sejak tahun ajaran 20062007. Informasi ini sebagaimana
dikemukakan oleh informan 1 yang mengungkapkan bahwa pelaksanaan KTSP mulai disosialisasikan sejak tahun 2006. Kurikulum KTSP merupakan kurikulum
yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing sekolah. Tujuannya untuk menyesuaikan dengan kondisi sekolah masing-masing dengan cara mengelola dan
memberdayakan potensi sekolah yang ada. Dasar pelaksanaan KTSP adalah UU RI no. 20 th 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, PP RI no. 19 th 2005
tentang SNP, dan Permendiknas no. 24 th 2006 tentang pelaksanaan Permendiknas no.22 dan 23. Catatan Lapangan No.1
Pelaksanaan KTSP di SMA Islam 1 Surakarta sudah berjalan baik namun masih belum optimal. Pihak sekolah pernah memberikan sosialisasi tentang ktsp
terhadap guru-guru mata pelajaran, namun hal itu hanya dilakkan beberapa kali
commit to user
saja. Hal itu menyebabkan beberapa guru belum siap dalam membuat perangkatnya sendiri karena sebelumnya semuanya dari pusat. Sarana dan
prasarana di sekolah juga belum lengkap dalam menunjang pembelajaran, hal ini dikarenakan terbatasnya dana. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan sarana
dan prasarana yang seadanya. Catatan lapangan no.2 Berdasarkan hasil wawancara, observasi serta studi dokumentasi dapat
diketahui persiapan pembelajaran yang dilakukan oleh guru mata pelajaran ekonomi SMA Islam 1 Surakarta. Secara garis besarnya meliputi sebagai berikut:
a. Perencanaan Program Pembelajaran Sesuai dengan hasil wawancara dengan guru ekonomi bahwa
pengembangan program pembelajaran dalam KTSP yaitu berupa Silabus dan RPP. Guru sudah membuat program pembelajaran untuk satu tahun ajaran.
Silabus yang dibuat oleh guru mengacu dari BNSP, guru tinggal menyesuaikan dengan karakteristik dan kondisi peserta didik. Guru sebelum mengajar selalu
melihat RPP untuk menentukan materi selanjutnya. RPP yang telah dibuat guru untuk beberapa kali pertemuan. Penyusunan RPP dilakukan dengan melihat
silabus untuk memahami isinya yang meliputi standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pokok, alokasi waktu, sistem
penilaian dan sumber belajar. RPP tersebut merupakan penjabaran dari silabus yang berisi garis besar apa yang akan dikerjakan oleh guru dan peserta didik
selama proses pembelajaran. Catatan Lapangan No.5 Kegiatan guru setelah memahami silabus yaitu menyusun RPP serta
menentukan metode pembelajaran yang disesuaikan materi yang dikembangkan dengan kebutuhan peserta didik. Silabus dan RPP disusun untuk jangka waktu
satu tahun ajaran, RPP yang telah disusun tersebut digunakan sebagai persiapan mengajar setiap pertemuan tatap muka. Sumber belajar yang digunakan oleh guru
berupa buku pendamping yang relevan dengan materi untuk melengkapi materi yang sekiranya di LKS belum ada.
Berdasarkan data
mengenai Silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran RPP yang terlampir dan hasil wawancara, observasi, serta analisis dokumen mengenai perencanaan pembelajaran yang telah disusun oleh guru
commit to user
menunjukkan bahwa guru telah mempunyai kompetensi dan kesiapan sebelum berhadapan dengan peserta didik.
b. Pelaksanaan Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar
yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian
kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang dimaksud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik.
Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai oleh peserta didik.
Hasil wawancara dengan guru ekonomi mengenai pelaksanaan pembelajaran bahwa upaya yang dilakukan guru dalam pelaksanaan pembelajaran yaitu dengan
suasana yang kondusif dan menyenangkan. Pelaksanaan pembelajaran dimulai dengan melakukan pretest terlebih dahulu, guru menunjuk beberapa peserta didik
untuk menjawab pertanyaan tentang materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya, lalu menjelaskan materi, memberi contoh sesuai dengan
kehidupan sehari-hari. Materi pokok dijelaskan dulu, baru prakteknya dengan mengerjakan latihan di LKS, memberi tugas, memberikan pertanyaan dan tanya
jawab. Cara menyampaikan materi masih seperti dahulu dengan metode konvensional, guru sebagai sumber utama. Pengalaman langsung dengan
membawa peserta didik keluar belum pernah dilakukan karena kondisi peserta didik yang belum memungkinkan diajak keluar. Media pembelajaran hanya
menggunakan whiteboard. Catatan Lapangan No.6 Pada awal pembelajaran, guru selalu memberikan pertanyaan kepada
beberapa peserta didik mengenai materi sebelumnya, hal ini dilakukan untuk mengetahui pemahaman peserta didik terhadap materi-materi yang sudah
diajarkan, lalu guru mulai menjelaskan materi selanjutnya. Guru dalam menjelaskan biasanya dengan ceramah, sambil peserta didiknya mencatat apa
yang telah disampaikan guru tadi. Dalam memudahkan pemahaman peserta didik biasanya guru memberikan contoh dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari,
commit to user
dengan begitu peserta didik lebih paham. Pada akhir pembelajaran, guru memberikan latihan soal di LKS untuk dikerjakan oleh peserta didik dirumah.
Catatan Lapangan No.19 Hal senada juga diungkapkan oleh peserta didik kelas X-1 yang
mengatakan bahwa cara mengajar guru ekonomi menyenangkan, namun guru masih menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi, suasana kelas
saat pelajaran tidak tegang saat peserta didik mulai jenuh biasanya guru menciptakan kelucuan-kelucuan agar peserta didik tidak bosan, tetapi guru masih
fokus terhadap materi. Dalam penyampaian materi biasanya guru memberikan contoh-contoh lebih dari satu dan dihubungkan dengan contoh konkrit jadi materi
lebih mudah dipahami. Guru belum pernah mengajak untuk praktek ke lapangan, biasanya guru hanya menggambarkan kedaan yang ada di sekitar kita. Catatan
Lapangan No.15 Berdasarkan hasil observasi guru dalam mengajar di kelas dapat
diketahui bahwa pelaksanaan pembelajaran di kelas terdiri dari tiga bagian yaitu: kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, serta kegiatan penutup. Berikut merupakan
data mengenai pelaksanaan pembelajaran guru di kelas. Tabel 4. Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas X-3
Bagian Jenis Kegiatan
Upaya guru
Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi Guru mengetes peserta didik
dengan memberi beberapa pertanyaan mengenai materi
sebelumnya. Memotivasi Peserta
didik Memberitahu tujuan
pembelajaran, gambaran dan kegiatan yang akan dilakukan.
Kegiatan inti
Menyampaikan bahan
Penyampaian dengan ceramah dan menjelaskan materi dengan
lancar. Memberikan contoh Lebih dari satu contoh dan
semuanya sesuai dengan materi Menggunakan
media Menjelaskan dengan gambar
atau poin-poin penting di whiteboard
Memberi kesempatan untuk
peserta didik terlibat Menunjuk beberapa peserta
didik untuk menambahi contoh- contoh selain contoh yang sudah
commit to user
aktif disebutkan oleh guru sesuai
dengan materi. Kegiatan
penutup Memberikan
penguatan Review materi yang diajarkan,
kesempatan bertanya bagi peserta didik.
Kesimpulan Guru beserta peserta didik
menarik kesimpulan bersama, penugasan mengerjakan LKS.
Penutup Penugasan dalam bentuk latihan
LKS, membacakan materi untuk pertemuan berikutnya serta
memberikan salam penutup.
Berdasarkan hasil observasi tersebut dapat diketahui bahwa setiap awal pelajaran guru memulainya dengan melakukan pre test dengan cara memberikan
pertanyaan lesan kepada peserta didik yang ditunjuk, hal ini dilakukan untuk mengetahui pemahaman awal peserta didik terhadap materi sebelumnya.
Memotivasi peserta didik dengan memberitahu tujuan pembelajaran, gambaran dan kegiatan yang akan dilakukan.
Kegiatan inti
dalam pembentukan
kompetensi peserta didik, guru menyampaikan materi dengan lancar dan sistematis serta memberikan contoh-
contoh konkrit yang berkaitan dengan materi. Hal tersebut juga sesuai dengan pendapat salah seorang peserta didik yang menyatakan bahwa cara guru ekonomi
menyenangkan, suasana kelas juga tidak tegang. Saat peserta didik mulai jenuh, guru biasanya menciptakan kelucuan-kelucuan agar peserta didik tidak bosan,
tetapi pada intinya suasana pelajaran menyenangkan. Guru mengajar menggunakan media whiteboard untuk memudahkan pemahaman peserta didik
dan selalu melibatkan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kegiatan penutup dilakukan guru dengan cara mengulas tentang hal pokok
yang telah disampaikan, menyimpulkan materi bersama peserta didik serta memberikan penugasan untuk mengerjakan LKS, dan membacakan materi pada
pertemuan berikutnya. Kegiatan pembelajaran ditutup dengan salam penutup oleh guru.
commit to user
Kesimpulan: Berdasarkan wawancara dan hasil observasi di kelas pada saat guru mengajar dapat diketahui bahwa guru dalam mengajar sudah mempunyai
kompetensi yang cukup. Hal tersebut dapat terlihat pada saat guru guru mengajar berpenampilan rapi, dalam menyampaikan materi cukup lancar, urutan materi
jelas dan sangat menguasai materi ajar serta tidak pernah mengeluarkan ucapan yang jorok. Guru juga berupaya dekat dengan peserta didik dengan cara
menghilangkan kesan kaku di hadapan peserta didik c. EvaluasiPenilaian Hasil Belajar
Pelaksanaan penilaian di SMA Islam 1 Surakarta adalah dengan menetapkan standar penilaian atau KKM 60 untuk mata pelajaran ekonomi.
Dalam penilaian ini seseorang dianggap telah berhasil apabila nilainya 60 atau lebih, sedangkan peserta didik yang nilainya kurang dari 60 dianggap belum
berhasil dan harus mengikuti remidi. Evaluasi terhadap prestasi belajar peserta didik berbentuk ulangan harian, penugasan, dan tes blok semester. Dalam KTSP
nilai tugas itu sama dengan nilai test atau ulangan, sehingga apabila ada peserta didik yang nilai ulangannya jelek, namun nilai tugasnya baik, hal itu akan sangat
membantu peserta didik. Evaluasi pembelajaran digunakan untuk mendeteksi seberapa besar keberhasilan suatu pembelajaran. Guru tidak melakukan
pengayaan karena terbatasnya waktu. Penilaian yang dilakukan guru meliputi aspek kognitif dan afektif saja, penilaian psikomotorik belum dilakukan karena
guru belum pernah mengajak praktek ke lapangan atau unjuk kerja. Catatan Lapangan No.7
Evaluasi terhadap peserta didik yaitu berbentuk ulangan harian, penugasan, dan ulangan semester. Peserta didik diberi penugasan untuk
mengerjakan LKS di rumah maupun penugasan lainnya agar peserta didik memahami serta mendalami benar tentang materi yang diberikan guru. Evaluasi
digunakan untuk mengetahui seberapa besar keberhasilan suatu pembelajaran. Evaluasi hasil belajar peserta didik dilaporkan kepada orang tua setiap semester.
Penilaian atau evaluasi dilakukan dengan menggunakan tes maupun non tes dalam bentuk tertulis, maupun lisan.
commit to user
Penilaian yang dilakukan guru biasanya nilai dari ulangan harian, tugas, latihan soal di LKS, dan nilai ulangan semester. Bagi peserta didik yang nilainya
masih kurang dari 60 diadakan remidi. Nilai mid semester dibagikan peserta didik untuk memotivasi peserta didik agar lebih giat belajar lagi.Catatan Lapangan
No.16 Guru menilai hasil belajar peserta didik dari nilai ulangan harian, tugas,
dan semesteran. Nilai tugas sangat membantu peserta didik untuk menambah nilai ujian yang masih rendah. Remidi dilakukan untuk peserta didik yang nilai
ujiannya masih rendah. Catatan Lapangan No.24 Hal senada juga disampaikan oleh informan 6 yang mengatakan bahwa
penilaian guru meliputi hasil dari nilai ulangan, tugas, dan semesteran. Hasil semesteran nanti dibagikan kepada orang tua. Nilai dari tugas akan menambah
nilai akhir semesteran. Bagi yang nilainya kurang dari 60, guru mengadakan remidi. Catatan Lapangan No.28
Kesimpulan: berdasarkan hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa guru melakukan penilaian dari hasil tugas, ulangan harian, dan semesteran. Guru
juga melakukan remidi bagi peserta didik yang nilainya masih dibawah KKM yaitu 60. penilaian guru hanya dilihat dari aspek kognitif dan afektif saja, guru
belum menilai dari aspek psikomotorik karena guru belum pernah melakukan praktek ke lapangan.
2. Kendala SMA Islam 1 Surakarta dalam Implementasi KTSP