Motto Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Kesimpulan Saran

27 Setelah otonomi tahun 2000-2003, Rumah sakit Jiwa Medan merupakan UPT Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. Kemudian sesuai Perda Nomor : 188.342641K2004 tentang petunjuk pelaksana peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara, maka RS. Jiwa Pusat Medan menjadi Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara. Sejak Desember 2009 Gubernur Sumatera Utara melalui surat Keputusan Gubsu No.4454496KThn 2009 telah menetapkan RS. Jiwa Daerah Pronsi Sumatera Utara sebagai Penyelenggaraan Pola Keuangan BLUD.

3.1.1 Visi dan Misi Rumah sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara

Adapun Visi dari Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah menjadikan pelayanan jiwa dan fisik yang terbaik secara professional untuk kepuasaan masyarakat. Sedangakan Misi dari Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah : 1. Melaksanakan pelayanan kesehatan jiwa dan fisik terpadu 2. Meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan gangguan jiwa dan masalah psikososial di masyrakat. 3. Menyediakan dan mengengkan fasilitas pendidikan, pelatihan dalam bidang pelayanan kesehatan jiwa. 4. Meningkatkan upaya profresionalisme dan sumber daya manusia SDM melalui ilmu keterampilan dan etika profesi.

a. Motto Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara

HORAS H : Harmonis O : Objektif R : Rapi A : Aman S : Sigap Universitas Sumatera Utara 28 Arti dalam motto ini adalah harmonisasi dalam melayani, objektif dalam mengobati, rapi dalam pelayanan yang memberikan keamanan dan kesigapan kepada pasien.

3.2 Struktur Organisasi Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara

Struktur organisasi RS. Jiwa Daerah Provsu sesuai dengan peraturan daerah Nomor : 9 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Utara. RS. Jiwa Daerah Provsu dipimpin oleh seseorang Direktur, dibantu oleh 2 dua wakil Direktur dan terdiri dari 3 tiga bagian, dan 3 tiga bidang. Struktur organisasi bagi perusahaan atau instansi adalah sangat penting sebagai alat untuk menyususn fungsi dan departemen – departemen serta posisi organisasi secara keseluruhan. Hal ini akan memudahkan pelaksana pekerjaan, dimana setiap individu dalam organisasi instansi atau perusahaaan akan mengetahui jelas batas-batas wewenangnya kepada siapa ia bertanggung jawab. Universitas Sumatera Utara 29 STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA SEKSI LABORATORIUM, FARMASI, DAN GIZI SEKSI IPRS, ELEKTROMEDIK, DAN IPAL SUBBAG PROGRAM SEKSI KEPERAWATAN RAWAT JALAN, IGD SEKSI RAWAT INAP DAN REHABILITASI SUBBIT RAWAT JALAN, UGD, REKAM MEDIK SUBBAG PENGEMBANGAN SUBBAG PROGRAM SUBBAG PENERIMAAN DAN PENGELUARAN SUBBAG UMUM SUBBAG KEPEGAWAIA N SUBBAG ANGGARAN BAG USAHA BAG PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN BID KEPERAWATAN BID PENUNJANG MEDIK BID PELAYANAN MEDIK BAG KEUANGAN DIREKTUR WADIR PELAYANAN WADIR ADMINISTRASI Universitas Sumatera Utara 30

3.2.1 Letak Ruang Arsip

Ruangan arsip RSJD Provsu terletak di gedung induk depan lantai dasar di sebelah ruang pembayaran. Luas ruangan arsip lebih kurang 4 meter untu lebar dan 5 meter untuk panjang.

3.3 Prosedur Surat Masuk dan Surat Keluar Sistem Buku Agenda

Pada RS. Jiwa Provsu rata-rata surat masuk lebih kurang 15 surat per hari, yaitu misalnya : Surat pemberitahuan pasien, surat pemberhentian, surat perjanjian, surat permohonan kerja, dan lain-lain. Surat masuk di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara terdiri dari : 1. Penerimaan surat Surat masuk diterima oleh bagian tata usaha yang terelbih dahulu diperhatikan : a. Meneliti kebenaran surat b. Mensortir surat c. Menerima surat yang di sampaikan oleh pengantar surat d. Membuka sampul surat dan mengeluarkan surat dari amplop. e. Membubuhkan paraf pada bukti penerimaan f. Meneliti kelengkapan lampiran surat g. Surat stempel untuk di bubuhi tanggal, nomor agenda dan disahkan oleh sekretaris dengan membubuhi paraf. h. Mencatat surat masuk pada buku agenda, seperti di bawah ini : Sumber : RSJD. Provsu i. Memberikan surat kepada ketua

2. Pengarahan surat

Pengarahan surat adalah kegiatan untuk menindaklanjuti atau memproses surat sesuai isinya oleh ketua Rumah sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara untuk menentukan surat tersebut tergolong penting atau biasa. Selanjutnya Universitas Sumatera Utara 31 Ketua Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara menulis disposisi tindakan yang harus dilakukan terhadap surat yang bersangkutan dan terlebih dahulu di agendakan di tata usaha dan kemudian di disposisi setelah itu di distribusikan ke bidang masing-masing.

3. Penyimpanan

Penyimpanan arsip di RSJD. Provsu berlangsung pada masing-masing bidang dengan menagacu pada jadwal retensi dan penyusutan arsip , surat- surat di simpan oleh sekretaris pada lemari file file atau filing cabinet. Dan arsip yang di anggap penting dipilah dan di input kedalam computer. Surat Keluar Surat keluar dapat di bagi menjadi dua yaitu, surat keluar yang merupakan surat balasan dan surat perdana. Pengurusan surat keluar pada RSJD. Provsu : 1. Pemeriksaan konsep surat oleh ketua RSJD. Provsu dari segi kebenaran isi maupun bentunya. 2. Pembuatan konsep surat oleh bagian Tata Usaha. 3. Bagian Tata usaha mengetik konsep surat yang telah disetujui ketua. 4. Surat yang telah diterbitkan tersebut diserahkan beserta konsep yang telah disetujui kepada ketua untuk di tanda tangani. 5. Surat yang telah ditanda tangani langsung di stempel dengan stempel RSJD. Provsu dan di agendakan serta didistribusi ke masing-masing lembarannya sesuai dengan maksud yaitu lembaran utama untuk tujuan surat, lembaran kedua atau tembusan pertama untuk arsip dan lembaran ketiga untuk seterusnya gunanya untuk dikirim sebgaia tembusan kepada pihak yang terkait. 6. Melipat surat dan di masukkan ke dalam amplop dan di bubuhkan perangko. 7. Pencatatan pada buku ekspedisi diberikan kepada petugas pengantar untuk dikirimkan. 8. Penyimapan arsip. Universitas Sumatera Utara 32 Tabel 3.2 Format Buku Agenda Surat Keluar Nomor Urut Tanggal diterima Tujuan Nomor dan tanggal Isi Ringkasan Dari Catatan Sumber : Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara

3.3.1 Penyimpanan Arsip

Penyimpanan arsip di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara berlangsung pada masing-masing bidang dengan mengacu pada jadwal retensi dan penyusutan arsip. Manajemen arsip di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara masih berjalan secara manual dan arsip yang di anggap penting dipilah dan di input kedalam computer. Dan penyimpanan arsipnya ada yang di simpan pada lemari file atau filling cabinet. Penyimpanan arsip dengan map folder, arsip dibagi menurut subjek, selain penyusunan arsip harus sesuai dengan tanggal dan pada lemari file telah di tandai tahun yang berlaku seperti pada surat keluar di pecah menjadi dua yaitu file umum dan file tagihan. Dokumen atau arsip yang merupakan surat rahasia dan surat penting di simpan pada filling cabinet dan di input ke dalam computer. Perlindungan pada penyimpanan dengan menggunakan kapur barus dan penyemprotan serangga pada setiap laci filling cabinet dan lemari file untuk menghindari serangga, tikus, kecoa dan serangga lainnya. Penyimpanan atau kegiatan menaruh dan menyusun arsip secara sistematis, dengan mempergunakan berbagai cara dan alat di tempat yang aman dan dapat ditemukan kembali dengan cepat jika dibutuhkan. Penyusunan arsip atau berkas secara sistematis berarti ketika melakukan penyimpanan arsip, pegawai menaruh arsip dengan mempergunakan prosedur, alat, memperhatikan Universitas Sumatera Utara 33 klasifikaasi arsip dan kodenya serta urutan kejadian subjek dan tanggal arsip. Dan arsip yang di anggap penting di pilah dan di input kedalam komputer.

3.3.2 Kendala dalam Manajemen Kearsipan

Kendala yang dihadapi dalam manajemen kearsipan di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara adalah : 1. Kurangnya SDM yang belum memahami manajemen kearsipan 2. Belum terbentuknya panitia pemusnahan, sehingga berkas masih tersimpan di gudang dan semakin lama semakin menumpuk.

3.3.3 Pembahasan

Dari penjelasan serta uraian mengenai hasil penelitian objek kearsipan juga menyangkut terhadap judul yang diambil, penulis telah menguraikan sebelumnya tentang pentingnya penanganan kearsipan yang baik dalam surat masuk dan surat keluar pada Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara.

3.3.4 Penangan Surat Mauk dan Surat Keluar

Pengurusan surat-surat kantor adalah suatu kegiatan yang terpenting dalam kantor. Organisasi pengurusan surat – surat kantor sangat berbeda dari instansi ke instansi. Dalam suatu oraganisasi yang kecil, surat-surat masuk dan keluar dapat diurus oleh seorang petugas dengan merangkap tugas-tugas lain. Dalam suatu organisasi yang besar pengurusan surat-surat dapat dikerjakan dalam bagian masing-masing, atau dapat juga di pusatkan di suatu bagian khusus yaitu bagian atau seksi ekspedisi. Surat merupakan peranan yang sangat penting untuk menjadi sumber informasi yang dapat menghubungkan perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lainnya untuk menjalin hubungan kerja sama yang baik. Prosedur surat menyurat pada RSJD. Provsu mempergunakan agenda serta stempel agenda yang dibubuhkan pada surat tersebut. Sebagai sarana penemuan kembali dengan membandingkan teori yang telah diuraikan sebelumnya. Universitas Sumatera Utara 34 Prosedur surat masuk dan surat keluar lebih efektif dan efisien , jika pengurusan surat dengan menggunakan kartu kendali memudahkan untuk : 1. Fleksibel, tunjuk silang dapat diterapkan. Sehingga dapat mengetahui jalannya surat tanpa perlu kekhawatiran untuk melakukakn kesalahan dalam membuang waktu untuk pencarian arsip. 2. Sarana penemuan kembali indeks mudah diingat. 3. Persyaratan vertical file dapat terwujud dan dapat disesuaikan dengan calon pengguna. 4. Mudah penyusunan lebih lanjut.

3.3.5 Tingkat Pemakaian Arsip

Tingkat pemakaian arsip di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara cukup banyak. Setiap bulan arsip yang masuk ada 64 surat dan yang keluar ada 171 surat. Kalau pertahun arsip yang masuk ada 770 surat dan arsip yang keluar ada 2052 surat. Makin besar pemakaian makin baik arsip yang bersangkutan. Suatu arsip dikatakan baik apabila rresentase angka pemakaian arsip masih tinggi minimum 15, warkat-warkat yang disimpan dalam arsip masih mempunyai manfaat bernilai, masih aktif membantu berjalannya organisasi. Di Rumah Sakit Jiwa Provsu pemakaian dan peminjaman arsip hanya di lingkungan itu saja tidak boleh di pinjam oleh orang lain selain pegawai Rumah Sakit Jiwa Provsu. Jadi, apabila Angka Kecermatan arsip menunjukkan prosentase yang semakin tinggi, berarti sistem penyimpanan dan penemuan kembali arsip kurang baik. Sebaliknya jika kecermatan menunjukkan prosentase yang semakin rendah, berartisistem penyimpanan dan penemuan kembali arsip sudah cukup baik.

3.3.6 Penyimpanan Berkas Rekam Medis

Kegiatan penyimpanan berkas rekam medis pasien agar aman dan terjaga kerahasiaannya. Tujuan penyimpanan berkas rekam medis adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 35 1. Untuk mempermudah dan mempercepat ditemukan kembali berkas rekam medis pasien yang disimpan dirak filling. 2. Mudah mengambil dari tempat penyimpanan. 3. Mudah pengembaliannya. 4. Melindungi data rekam medis dari bahaya pencurian, bahaya kerusakan fisik, kimiawi, dan biologi. Kebijakan yang dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara yaitu : 1. Penyimpanan berkas medis di RS. Jiwa Provsu adalah dengan system SENTRALISASI yaitu penyimpanan dengan cara menyatukan formulir- formulir rekam medis milik seorang pasien kedalam satu kesatuan folder . Data rawat jalan, gawat darurat, dan rawat inap milik seorang pasien menjadi satu dalam satu folder. 2. Berkas rekam media yang disimpan adalah berkas rekam medis yang telah lengkap.

3.3.7 Penjajaran Berkas Rekam Medis

Suatu proses didimpannya berkas rekam medis disusun berdiri sejajar satu dengan yang lain. Penjajaran rekam medis mengikuti urutan nomor Straight Numerik Filling yaitu suatu system penyimpanan berkas rekam medis dengan mensejajarkan berkas berdasarkan urutan langsung nomor rekam medisnya pada rak penyimpanan. Kebijakan penjajaran berkas rekam medis yaitu semua berkas rekam medis yang telah selesai. Prosedurnya semua berkas rekam medis disusun secara sejajar dan berkas rekam medis disimpan sesuai dengan urutan No. Catatan Medis. Adapun tujuan penjajaran berkas rekam medis yaitu : 1. Untuk mempermudah dan mempercepat ditemukan kembali berkas rekam medis pasien yang disimpan dirak filling. 2. Mudah mengambil dari tempat penyimpanan. 3. Mudah pengembaliannya. Universitas Sumatera Utara 36

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Dari hasil analisis yang telah dibahas sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Penanganan surat masuk dan surat keluar pada RS. Jiwa Provsu dilakukan oleh Kepala Bidang tata usaha dengan memakai nomor agenda surat masuk dan di distribusikan ke bidang sesuai degan tujuan surat tersebut. 2. Pada Rumah Sakit Jiwa Provsu peralatan yang diperlukan dalam penyimpanan arsip adalah straight numeric filling SNF , sedangkan arsip untuk pasien Rumah Sakit Jiwa Provsu di simpan di rekam media di dalam rak filling di susun sejajar berurutan sesuai dengan nomor urut catatan medis. 3. Sistem penyimpanan arsip pada Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara menggunakan system urutan nomor straight numeric filling, yang mana dalam penyimpanan dan berdasarkan urutan tanggal, bulan, dan tahun. 4. Arsip dirumah sakit jiwa setiap pertahun masuk ada 770 surat dan syang keluar ada 2052 surat. 5. Pada Rumah Sakit Jiwa Provsu peminjaman hanya disekitar kantor RSJ. Provsu saja, sehingga tidak memerlukan kartu peminjaman.

4.2 Saran

Dari hasil kesimpulan yang telat diuraikan diatas, maka saran-saran yang dapat diberikan adalah : 1. Mengadakan staf pustaka agar dapat melayani secara maksimal dan professional. 2. Untuk mempermudah dalam pencarian arip sebaiknya menggunakan kartu indeks yang dipergunakan untuk mencatat arsip yang akan disimpan apabila ada arsip yang diperlukan, maka kepala bidang tata usaha dapat melihat terlebih dahulu pada kartu indeks, sehingga dengan mudah Universitas Sumatera Utara 37 mengetahui letak arsip yang di perlukan, sehingga dapat melayani secara maksimal. 3. Sebaiknya penanganan surat masuk dan surat keluar mempergunakan kartu kendali sehingga dapat diketahui surat yang di agendaakan dan member kemudahan bagi kepala bidang tata usaha untuk mengetahui jalannya surat tanpa harus membuang waktu untuk pencarian arsip. 4. Arsip yang ada sebaiknya di tata dengan rapi sesuai pada tempatnya, selain itu ruangan arsip perlu dibersihkan secara rutin agar tidak terjadi kerusakan arsip. 5. Untuk menunjang kelancaran manajemen kearsipan perlu adanya penambahan alat-alat kearsipan dan perluasan ruang penyimpanan arsip. Universitas Sumatera Utara 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Arsip