Esmaeili et. al 2014, menyatakan tidak ada hubungan antara kepemilikan institusional dengan biaya audit yang dibayarkan. Kepemilikan
institusional dalam penelitian ini diukur dari jumlah total saham milik institusional dibagi dengan total jumlah saham perusahaan yang beredar.
Pemilik institusional yang memiliki sebagian besar saham perusahaan, akan berperan sangat penting dalam mengendalikan dan memantau pengelolaan
perusahaan menjadi lebih menonjol. Kepemilikan institusional diharapkan dapat mempengaruhi besaran biaya audit fee audityang dikeluarkan, dan
sekaligus menghindari tindakan mementingkan diri sendiri yang dilakukan manajemen perusahaan. Dengan demikian, investor dan pemilik perusahaan
dapat membuat keputusan yang tepat terkait dana yang mereka investasikan.
Maka dalam penelitian ini hipotesisnyadirumuskansebagai berikut :
H
1
= Kepemilikan institusional berpengaruh signifikan terhadap fee audit.
2.4.2 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Fee Audit
Menurut Nugrahani dan Sabeni 2013, ukuran perusahaan yang besar dengan jumlah asset kekayaan yang tinggi membuat proses audit
yang dilakukan oleh auditor eksternal akan semakin rumit. Hal tersebut akan mengakibatkan peningkatan besar fee audit yang dibebankan pada
perusahaan. Model inilah kemudian yang dijadikan acuan untuk melihat fenomena diseputar penawaran jasa audit. Penentuan ukuran perusahaan
diukur berdasarkan total asetyang dimiliki oleh perusahaan, Kusharyanti 2013 menyatakan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap fee audit.
Maka dalam penelitian ini hipotesisnyadirumuskansebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
H
2
= Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap feeaudit.
2.4.3 Pengaruh Karakteristik Auditor terhadap FeeAudit
Karakteristik auditor dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu KAP yang berafiliasi dengan KAP big four dan KAP yang tidak berafiliasi
dengan KAP big four atau disebut KAP non-big four. KAP big four dipandang sebagai KAP yang memiliki reputasi baikdan akanmenghasilkan
kualitas audit yang lebih baik pula dibandingkan dengan KAP non-big four.Dengan demikian, perusahaan auditeeakan membayar fee audit lebih
tinggi kepada kantor akuntan publik yang besar karena jasa audit yang diberikan lebih baik dan dipercaya oleh pengguna informasi untuk membuat
keputusan bisnisnya. Kusharyanti 2013 menyimpulkan bahwa audit fees cenderung akan dibayarkan lebih tinggi ketika perusahaan menggunakan
auditor yang berkualitas seperti auditor yang berasal dari KAP big four. Maka dalam penelitian ini hipotesisnyadirumuskansebagai berikut :
H
3
= Karakteristik auditor berpengaruh signifikan terhadap fee audit
2.4.4 Pengaruh Internal Audit terhadap FeeAudit
Profesi auditor internal mengalami perubahan dari waktu ke waktu, yang dalam beberapa tahun terakhir telah berkembang dari yang awalnya
hanya berfokus pada pengawasan menjadi lebih luas menyangkut manajemen risiko dan corporate governance. Berdasarkan peraturan
Bapepam No.IX.1.7 tahun 2008 yang intinya mengharuskan perusahaan publik membentuk unit internal audit yang tugas dan tanggung jawabnya
Universitas Sumatera Utara
dipegang oleh komite audit. Menurut Aryani 2011 internal audit diukur dengan menggunakan jumlah rapat komite audit dan menunjukan bahwa
internal audit berpengaruh terhadap fee audit. Pelaksanaan tugas komite audit tercermin dari koordinasi dengan dewan komisaris yang di dalamnya
juga mengevaluasi tugas internal audit Nugraha dan Sabaeni, 2013. Penelitian yang menguji pengaruh audit internal terhadap audit eksternal
cenderung menemukan hubungan positif antara keberadaan fungsi audit internal danbiaya audit eksternal Carey et.al dalam Goodwin-Stewart
Kent, 2006. Temuan ini menunjukkan bahwa entitas menganggap audit internal dan eksternal saling melengkapi sebagai sebuah sarana untuk
meningkatkan tingkat pengawasan. Jadi, internal audit berpengaruh signifikan terhadap fee audit.
H
4
= Internal audit berpengaruh signifikan terhadap fee audit.
2.4.5 Pengaruh Kepemilikan Institusional, Ukuran Perusahaan, Karakteristik Auditor dan Internal Audit terhadap Fee Audit
Fee audit adalah biaya yang harus ditanggung perusahaan klien karena telah mendapatkan jasa audit dari sebuah kantor akuntan publik.
Kantor akuntan publik yang termasuk dalam big four akan menghasilkan pelaporan keuangan yang berkualitas tinggi dan diharapkan dapat
meminimalisir terjadinya kesalahan dalam proses auditdibandingkan kantor akuntan publik non-big four sehingga laporan keuangan auditan dapat
dipercaya oleh penggunanya. Begitu juga dengan tipe kepemilikan perusahaan, biaya jasa audit akan semakin kecil dengan adanya kepemilikan
Universitas Sumatera Utara
institusional dalam suatu perusahaan. Hal itu dikarenakan adanya keterlibatan pemilik institusional dalam mengawasi proses penyusunan
laporan keuangan. Semakin besar ukuran klien, maka akan semakin sulit dalam mengaudit dan membutuhkan waktu yang lebih lama. Hal ini akan
berdampakpada penetapan fee audit yang semakin tinggi pula. Sesuai dengan pandangan Simunic 1980, menjelaskan bahwa jika ukuran klien
yang diukur dengan total aset itu tinggi membuat proses audit yang dilakukan oleh auditor akan semakin rumit, maka penetapan fee audit akan
semakin tinggi. Fungsi internal audit merupakan bagian penting dari pengendalian internal perusahaan, dan fungsi internal audit dapat dijadikan
acuan bagi auditor eksternal dalam perencanaan proses audit. Pengendalian internal yang baik akan menyebabkan auditor eksternal mengurangi ruang
lingkup pemeriksaan audit yang pada akhirnya mempengaruhi penentuan fee audit.Maka dalam penelitian ini hipotesisnya dirumuskan sebagai berikut
: H
5
= Kepemilikan institusional, ukuran perusahaan, karakteristik auditor
dan internal audit berpengaruh secara simultan terhadap fee audit.
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang