Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas

Gambar 4.2 Grafik Normal P-P Plot Sumber : Hasil Olahan Software SPSS

4.2.2.2 Uji Multikolinearitas

Mengetahui apakah terjadi multikolinearitas, ada dua uji multikolinearitas yang sering digunakan, yaitu melihat nilai VIF Variance Inflation Factor dan Tolerance. Indikator yang digunakan untuk menentukan adanya multikolinearitas adalah jika nilai Tolerance 0,10 atau nilai VIF 10, dapat dikatakan dalam model tersebut terjadi multikolinearitas. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant IO .370 2.700 LN_ASSET .409 2.444 TA .437 2.288 IA .846 1.182 Sumber : Hasil Olahan Software SPSS Perhatikan bahwa berdasarkan tabel 4.3, nilai VIF dari variabel IO, LN_ASSET, TA, dan IA masing-masing yaitu sebesar 2,700, 2,444, 2,288, dan 1,182. Karena masing-masing nilai VIF tidak lebih besar dari 10 dan untuk nilai Tolerance dari masing-masing variabel independen juga di atas 0,10, maka dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi ini tidak terdapat gejala multikolinearitas. Artinya tidak terdapat korelasi antar variabel bebas yang diuji dalam penelitian ini.

4.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot antara SRESID pada sumbu Y dan ZPRED pada sumbu X.Dasar analisisnya adalah jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar, kemudian menyempit, mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik- titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3 Grafik Scatterplot Sumber : Hasil Olahan Software SPSS Perhatikan bahwa berdasarkan Gambar 4.3, tidak terdapat pola yang begitu jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Tabel 4.4 Hasil Uji Glejser Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 2.464 1.395 1.766 .081 IO .001 .003 .037 .223 .824 LN_ASSET -.068 .045 -.235 -1.493 .139 TA -.200 .120 -.255 -1.672 .098 IA .014 .012 .136 1.241 .218 a. Dependent Variable: ABS_RES_1 Sumber : Hasil Olahan Software SPSS Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas juga dapat dilakukan dengan uji glejser. Jika probabilitas signifikansi variabel diatas 5 maka dapat dinyatakan bahwa model regresi ini tidak terjadi heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 4.4, diketahui nilai signifikansi dari kepemilikan institusional IO adalah 0,824, nilai signifikansi dari ukuran perusahaan LN_ASSET adalah 0,139, nilai signifikansi dari kepemilikan institusional TA adalah 0,098, dan nilai signifikansi dari internal audit IA adalah 0,218. Karena seluruh nilai probabilitas dari variabel Xlebih besar dari 0,05 tidak signifikan, maka disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2013: 143.

4.2.2.4 Uji Autokorelasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Karakteristik Komite Audit, Kompetensi Komite Audit dan Aktivitas Komite Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar di BEI

1 76 98

Pengaruh ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, manajemen laba, tipe auditor dan internal audit terhadap audit fees: studi empiris pada sektor manufaktur yang terdaftar di BEI Periode 2010-2013

0 6 145

Pengaruh Kualitas Audit, Jenis Opini Audit, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 4 72

Pengaruh Audit Tenure, Audit Fee, Rotasi Auditor, dan Spesialisasi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

1 6 75

Pengaruh Audit Tenure, Reputasi Auditor, Spesialisasi Audit, dan Ukuran Perusahaan terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 17 88

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PROFITABILITAS, TINGKAT SOLVABILITAS DAN OPINI AUDITOR TERHADAP AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN PROPERTY AND REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 3 28

Pengaruh Kualitas Audit, Jenis Opini Audit, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 10

Pengaruh Kualitas Audit, Jenis Opini Audit, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 2

Pengaruh Kualitas Audit, Jenis Opini Audit, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 1 7

Pengaruh Kualitas Audit, Jenis Opini Audit, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 2