Kepemilikan Institusional Institutional Ownership Ukuran Perusahaan Company Size

pihak principals dengan pihak agents dalam mengelola keuangan perusahaan termasuk menilai kelayakan strategi manajemen dalam upaya untuk mengatasi kesulitan keuangan perusahaan.

2.1.2 Kepemilikan Institusional Institutional Ownership

Kepemilikan institusional institutional ownership merupakan kepemilikan saham perusahaan yang dimiliki oleh institusi atau lembaga. Dalam penelitian Shleifer dan Vishney 1986 dalam Annisa dan Lulus 2012 menyatakan bahwa kepemilikan institusional memainkan peran yang penting dalam memantau, mendisiplinkan, dan mempengaruhi manajer. Mereka berpendapat bahwa seharusnya pemilik institusional berdasarkan besar dan hak suara yang dimiliki dapat memaksa manajer untuk berfokus pada kinerja ekonomi dan menghindari peluang untuk berperilaku mementingkan diri sendiri. Kepemilikan institusional memiliki arti penting dalam memonitor manajemen karena dengan adanya kepemilikan institusional akan mendorong peningkatan pengawasan yang lebih optimal. Monitoring tersebut tentunya akan menjamin kemakmuran untuk pemegang saham, pengaruh kepemilikan institusional sebagai agen pengawas ditekan melalui investasi mereka yang cukup besar dalam pasar modal. Pozen 1994 dalam Endriawan 2014 mengatakan bahwa investor institusional terbagi menjadi 2 yaitu investor aktif dan investor pasif. Investor aktif adalah investor yang ingin terlibat dalam keputusan manajerial, sedangkan investor pasif tidak ingin terlalu terlibat dalam Universitas Sumatera Utara pengambilan keputusan manajerial. Dengan keterlibatan secara aktif dari pemilik institusional akan mengurangi terjadinya tindak kecurangan manajemen perusahaan. Oleh karena itu, keterlibatan pemilik institusional diharapkan dapat mengurangi biaya audit atas laporan keuangan.

2.1.3 Ukuran Perusahaan Company Size

Ukuran perusahaan company size merupakan besar kecilnya perusahaan klien yang sedang diaudit oleh auditor atau KAP. Ukuran perusahaan sangat menentukan lamanya proses audit yang pada akhirnya berdampak pada besarnya biaya audit Fachriyah, 2011. Besar kecilnya suatu perusahaan juga berdampak terhadap struktur pendanaan perusahaan. Perusahaan besar cenderung memerlukan dana yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil. Hal ini bisa terjadi karena adanya dorongan untuk menghasilkan kenaikan laba disetiap periodenya. Berdasarkan Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM dan LK No Kep.11PM1997 menyatakan bahwa ukuran perusahaan kecil atau menengah diukur dengan cara melihat total asset tidak lebih dari Rp. 100.000.000.000,- seratus miliar rupiah. Syarat ukuran perusahaan besar memiliki total asset lebih dari Rp. 100.000.000.000,- Penentuan ukuran perusahaan diukur berdasarkan total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Karena total aset perusahaan bernilai besar maka hal ini dapat disederhanakan dengan mentranformasikan ke dalam logaritma natural Ghozali, 2011. Apabila tingkat perputaran aktiva semakin tinggi Universitas Sumatera Utara maka dianggap perusahaan mampu meningkatkan pendapatannya dan mampu menutupi kewajibannya. Ukuran perusahaan yang besar dengan jumlah aset kekayaan yang tinggi membuat proses audit yang dilakukan oleh auditor eksternal akan semakin rumit sehingga fee audit yang dibayarkan jadi lebih tinggi Nugrahani dan Sabeni, 2013.

2.1.4 Karakteristik Auditor

Dokumen yang terkait

Pengaruh Karakteristik Komite Audit, Kompetensi Komite Audit dan Aktivitas Komite Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar di BEI

1 76 98

Pengaruh ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, manajemen laba, tipe auditor dan internal audit terhadap audit fees: studi empiris pada sektor manufaktur yang terdaftar di BEI Periode 2010-2013

0 6 145

Pengaruh Kualitas Audit, Jenis Opini Audit, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 4 72

Pengaruh Audit Tenure, Audit Fee, Rotasi Auditor, dan Spesialisasi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

1 6 75

Pengaruh Audit Tenure, Reputasi Auditor, Spesialisasi Audit, dan Ukuran Perusahaan terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 17 88

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PROFITABILITAS, TINGKAT SOLVABILITAS DAN OPINI AUDITOR TERHADAP AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN PROPERTY AND REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 3 28

Pengaruh Kualitas Audit, Jenis Opini Audit, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 10

Pengaruh Kualitas Audit, Jenis Opini Audit, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 2

Pengaruh Kualitas Audit, Jenis Opini Audit, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 1 7

Pengaruh Kualitas Audit, Jenis Opini Audit, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 2